Kupas Tuntas Daun Katuk, Kandungan Gizi, Bahaya dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Daun Katuk Tidak Hanya Berguna Bagi Ibu Menyusui, Inilah Manfaat Daun Katuk Yang Masih Jarang Diketahui, Efek Samping Jika Digunakan Berlebihan dan Kandungan Nutrisinya

Katuk adalah spesies tumbuhan yang banyak terdapat di Asia Tenggara termasuk ke dalam genus sauropus dalam suku phyllanthaceae. Tumbuhan ini dalam beberapa bahasa dikenali sebagai mani cai, cekur manis; dan rau ngót. Daun katuk merupakan sayuran minor yang dikenal memiliki khasiat memperlancar aliran air susu ibu. Dalam daun katuk, ada banyak kandungan yang sangat berguna bagi tubuh manusia. Nutrisi yang ditemukan dalam daun katuk di antaranya, vitamin A, B, dan C, lemak, protein, kalsium, zat besi, dan fosfor. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa daun katuk mengandung efedrin yang sangat efektif untuk mengobati influenza.
Daun Katuk sudah sangat lama dikenal masyarakat, terutama di lingkungan masyarakat pedesaaan, biasanya hanya untuk sayuran dan ibu menyusui. Manfaat daun katuk memang lebih populer untuk melancarkan ASI pada ibu menyusui, namun sebenarnya khasiat daun katuk tidak hanya itu saja. Daun katuk (Sauropus androgynus) memang sudah akrab sekali bagi masyarakat Indonesia, seperti yang saya sebutkan di atas, terutama untuk melancarkan produksi air susu ibu (ASI). Daun katuk mengandung hampir 7% protein dan serat kasar sampai 19%. Masih banyak lagi beberapa manfaat dan khasiat yang bisa Anda dapatkan dari tanaman yang biasanya digunakan sebagai tumbuhan penghias pagar ini.

Daun katuk sangat segar untuk dibuat sayur bening, seperti bayam dan beberapa sayur lainnya. Biasanya dauk katuk dimasak bersama oyong, dibumbui dengan irisan bawang merah dan putih serta berbagai macam bumbu masakan lainnya. Disajikan dengan sambel terasi yang pedas pasti menjadi menu yang pas untuk disantap siang hari. Terdapat banyak sekali kandungan gizi yang bisa kita dapatkan. Diantaranya adalah kalori, protein, karbohidrat, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Selain kaya dengan kandunagn protein, lemak, vitamin, dan mineral, daun katuk juga memiliki kandungan tanin, saponin, flavonoid, dan alkaloid papaverin sehingga sangat potensial untuk dijadikan bahan pengobatan alami.
Kandungan gizi dalam 100 gram daun katuk:
  • Energi 59 kal
  • Protein 4,8 g
  • Lemak 1,0 g
  • Karbohidrat 11 g
  • Serat 1,5 g
  • Kalsium 204 mg
  • Fosfor 83 mg
  • Zat Besi 2,7 mg
  • Vitamin A 10.370 IU
  • Vitamin B1 0,1 mg
  • Vitamin C 239 mg
  • Air 81 gr

Berikut ini beberapa khasiat, manfaat dan Kegunaan daun katuk untuk kesehatan.

Memperlancar ASI
Bagi para ibu yang sedang menyusui, untuk melancarkan ASI Anda dapat mengkonsumsi daun katuk karena mengandung senyawa asam seskuiterna dan kandungan-kandungan senyawa penting lainnya.

Dilansir dari liputan6.com, bahwa usai melahirkan banyak ibu menyusui makan daun katuk yang diyakini bisa memperlancar produksi Air Susu Ibu (ASI). Namun, banyak ibu menyusui yang belum tahu kandungan dalam daun katuk yang bisa menyebabkan produksi ASI bertambah.

Sebuah penelitan dari Sa'roni, Sadjamin, dkk, dengan judul Efektivitas Ekstrak Daun Sauropus Androgynous Dalam Meningkatkan Status Produksi ASI Ibu jadi bukti ilmiah daun katuk. Ekstrak daun katuk bisa meningkatkan kuantitas produksi ASI hingga 50,7 persen. Menurut dokter yang juga aktivis Pejuang ASI, Ameetha Drupadi, daun katuk mengandung banyak zat gizi seperti asam folat, Vitamin A, B, C. Di daun berwarna hijau ini mampu meningkatkan hormon prolaktin yang mampu membuat produksi ASI meningkat.

"Daun katuk mengandung steroid dan polifenol yang dapat meningkatkan kadar prolaktin atau hormon pelancar ASI. Kadar prolaktin yang tinggi akan meningkatkan, mempercepat dan memperlancar produksi ASI," kata Ameetha saat peluncuran suplemen alami pelancar ASI, Lactaboost, di Jakarta beberapa saat lalu. Namun, ibu bukan berarti hanya makan daun katuk saja saat menyusui. Pastikan kebutuhan yang lain seperti karbohidrat, protein, lemak, dan buah juga hadir. "Jadi, asupannya yang paling baik yakni gizi seimbang dengan kalori terjaga, yakni sekitar 2.800 kalori per hari," kata Ameetha.

Kesehatan Mata
Daun katuk dapat menyehatkan mata karena terdapat kandungan Vitamin A di dalamnya untuk mencegah berbagai macam gangguan dan penyakit yang menyerang indera penglihatan kita. Konsumsi vitamin A akan baik bagi kesehatan mata. Jika asupan vitamin A yang Anda konsumsi sejauh ini masih kurang, cobalah makan banyak daun katuk dengan cara membuat sayur atau merebusnya. Vitamin A yang terkandung dalam daun katuk mengandung senyawa antioksidan yang dapat menghambat infeksi atau virus yang dapat menyerang mata. Dengan demikian, kesehatan mata bisa lebih terjaga.

Mencegah dan Mengatasi Anemia
Anemia atau kurang darah dapat diatasi menggunakan daun katuk, hal tersebut dapat terjadi karena dalam setiap 100 gram zat daun katuk mengandung 2,7 miligram zat besi yang berguna bagi penderita anemia. Selain zat besi, kandungan kalsium dalam daun katuk sebanyak 204 miligram atau empat kali lebih tinggi dibandingkan kandungan mineral daun kol.

Meningkatkan daya tahan tubuh
Manfaat daun katuk lainnya adalah kemampuannya menyembuhkan bisul, menghilangkan darah kotor, serta menyembuhkan demam dan influenza. Khasiat daun katuk itu diperoleh dari kandungan zat antioksidan yang paling tinggi di antara beberapa sayuran. Selain itu, daun katuk mengandung banyak vitamin C (lebih tinggi dari jeruk maupun jambu biji) yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, termasuk untuk meningkatkan ketahanan tubuh, membentuk kolagen, mengangkut lemak, mengatur tingkat kolesterol, menyembuhkan luka, serta meningkatkan fungsi otak agar bekerja maksimal.

Klorofil Tinggi, Sebagai Antioksidan
Klorofil dapat berfungsi untuk membersihkan jaringan tubuh, mengatasi parasite, bakteri, virus dan sebagai tempat pembuangan sisa metabolisme tubuh. Perlu Anda ketahui bahwa kandungan klorofil dalam daun katuk lebih banyak dari pada tanaman jenis lainnya.

Kolagen Untuk Imunitas
Daun katuk juga memiliki kandungan kolagen yang dapat berfungsi untuk mengangkut lemak, meyehatkan gusi sehat, meningkatkan imunitas, membantu mengatur kadar kolesterol dalam darah, meyembuhkan luka dan meningkatkan fungsi otak.

Meningkatkan vitalitas pria
Manfaat daun katuk bisa dirasakan terutama pada kaum pria. Daun katuk dipercaya membangkitkan vitalitas seks serta meningkatkan kualitas dan jumlah sperma, karena kaya senyawa fitokimia.

Mencegah Osteoporosis
Kandungan kalsium pada katuk cukup baik, cocok diasup oleh kaum perempuan yang tidak ingin terkena osteoporosis. Masih muda, tetapi kaki sering pegal. Hati-hati, bisa jadi itu gejala osteoporosis. Kebiasaan duduk terlalu lama dan jarang bergerak membuat tulang mudah rapuh. Karena alasan ini, asupan kalsium yang cukup diperlukan agar tulang selalu kuat.

Kandungan kalsium dalam daun katuk juga dapat membantu menekan tulang. Pada ibu hamil, daun katuk sangat berkhasiat untuk menguatkan tulang belakang dan tulang kaki untuk dapat menopang pertumbuhan berat rahim dari bulan ke bulan hingga sebelum melahirkan.

Mengatasi Hipertensi
Kadar kalsium yang sangat rendah dapat menyebabkan naiknya tekanan darah tinggi. Untuk mengatasinya, cobalah mengonsumsi daun katuk yang cukup baik kadar kalsiumnya.

Dilansir dari Advanced Technology, Jumat (3/5), minum rebusan daun katuk akan menambah manfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Caranya mudah, hanya tinggal merebus daun katuk di dalam air mendidih. Atau Anda bisa membuatnya menjadi sayur.

Meningkatkan Metabolisme
Kelelahan, kurang tidur, dan gaya hidup yang tidak sehat sering menyebabkan sistem kekebalan tubuh seseorang menurun. Umumnya, ini ditandai dengan sariawan, flu, atau demam.

Tidak hanya mengganggu aktivitas kerja, penurunan metabolisme tubuh juga bisa membawa berbagai penyakit lain. Salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan adalah dengan mengonsumsi vitamin C.

Untungnya, daun katuk sudah mengandung vitamin C yang cukup tinggi dan aman untuk dikonsumsi. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh dapat dipertahankan sehingga tubuh lebih tahan terhadap serangan penyakit dari lingkungan sekitarnya.

Mengatasi Sembelit
Kesulitan buang air besar menyebabkan perut tidak nyaman. Karena makanan yang dikonsumsi terus menumpuk sehingga proses pencernaan tidak berjalan lancar.

Akibatnya, kinerja organ lain juga terganggu karena tubuh tidak bisa menyerap nutrisi dengan sempurna. Kandungan serat yang tinggi pada daun katuk mampu mengatasi masalah sembelit. Cara mengolahnya adalah siapkan segenggam daun katuk yang telah diseduh. Rebus menggunakan segelas air hingga mendidih. Saring air rebusan dan minum 2 kali sehari. 

Bahaya Dan Efek Samping Mengonsumsi Katuk Berlebihan

Mengkonsumsi daun katuk sebanyak 150g mentah selama 2 minggu sampai 7 bulan, berbagai efek samping seperti sulit tidur dan sesak nafas sangat mungkin menyerang anda. Hal semacam ini pernah terjadi di Taiwan saat 44 orang mengkonsumsi jus daun katuk mentah sebelum gejala-gejala tersebut menyerang. Namun gejala tersebut berangsur-angsur menghilang setelah pemakaian dihentikan selama 40-44 hari. Bahkan pada level pengkonsumsian selama 22 bulan diketahui dapat menyebabkan gejala bronchitis.

Menurut smallcrab.com sejak tahun 1995, masyarakat Amerika mengkonsumsi daun katuk goreng dan salad daun katuk sebagai obat antiobesitas. Namun setelah dilakukan penelitian terhadap 115 kasus bronchitis, diketahui bahwa pasien yang rata-rata berumur 22 – 66 tahun sebelumnya banyak mengkonsumsi daun katuk.

Selain itu, kasus kelainan paru-paru juga terjadi pada pasien-pasien tersebut. Pengobatan yang dilakukan hampir tidak memberikan hasil yang terlalu significant sampai pada akhirnya setelah 2 tahun terdapat 6 pasien yang dinyatakan meninggal dunia. Menurut laman sovianchoeruman, protozoa yang terdapat pada katuk disinyalir menjadi penyebabnya. Maka, bagi anda yang ingin menghindari efek negatif pemakaian daun katuk hindari penggunaan yang terlalu banyak dan selalu rebus daun katuk sebelum dikonsumsi. Proses perebusan ini dilakukan untuk menghilangkan sifat racun yang terdapat dalam adun katuk.

Pohon Katuk Adalah?

Katuk adalah sejenis sayuran daun yang memiliki nama latin Sauropus adrogynus dan termasuk famili Euphorbiaceae. Salah satu manfaat daun katuk yang cukup populer adalah kemampuannya untuk memperlancar dan memproduksi ASI.

Di Indonesia, daun katuk tumbuh di dataran dengan ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut. Daun ini memiliki bentuk perdu dan bisa mencapai tinggi 2-3 meter, dengan cabang-cabang yang cukup lunak.

Daun katuk tersusun selang-seling pada satu tangkai, berbentuk lonjong sampai bundar dengan panjang 2,5 cm dan lebar 1,25 – 3 cm. Bunga daun katuk berbentuk tunggal berkelompok tiga dengan buah bertangkai panjang 1,25 cm.

Tanaman ini dapat diperbanyak dengan stek dari batang yang sudah berkayu. Zat dan senyawa yang terkandung di dalamnya mencakup protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin (A, B, C), pirolidinon, dan metil piroglutamat serta p-dodesilfenol sebagai komponen minor. Selain itu, terkandung pula energi, hidrat arang, serat, abu, kalsium, karoten, dan air.

Berhubung daun katuk merupakan satu-satunya tanaman lokal yang memiliki kadar klorofil tinggi, maka di dalamnya terkandung antioksidan dalam jumlah besar yang sangat bermanfaat untuk mencegah radikal bebas dan mencegah penuaan dini.

Cara Mudah  Menanam Dan Merawat Pohon Daun Katuk

Popularitas tanaman ini sering digunakan masyarakat indonesia untuk membuat ‘air infusi’ atau air rebusan yang bermanfaat melancarkan ASI.

Berikut kandungan nutrisi katuk jika dibandingkan bayam dengan komposisi 1/2 cangkir penyajian:
  • Protein: 4.9 g Katuk – 0.43 g Bayam
  • Calcium: 51 mg Katuk – 15 mg Bayam
  • Iron: 2.7 mg Katuk – 0.4 mg Bayam
  • Vitamin A: 1122 IU Katuk – 1407 IU Bayam
  • Vitamin C: 83 mg Katuk – 4.2 mg Bayam
Tanaman ini memiliki kemampuan hebat bertahan dalam kondisi panas dan lembab. Proses penumbuhan benih memakan waktu lama sehingga banyak orang beralih ke stek. Pohon katuk bisa tumbuh saling berdekatan asal tanah memperoleh asupan pupuk seimbang. Daun bisa dikonsumsi selama setahun penuh jika pohon tumbuh subur.

Bibit Daun Katuk
Tak perlu mencangkok, potong saja batang atau tangkai tua dari pohon katuk untuk ditanam langsung ke tanah. Hampir semua kondisi tanah di Indonesia bersahabat baik dengan metode penanaman bibit ini. Usai batang ditanam ke tanah sebagai bibit, segera sirami dengan air intensitas rendah.

Persiapan Lahan Pohon Katuk
Penentuan lahan tanam pohon katuk tidak begitu sulit karena bibit cepat beradaptasi dengan segala jenis tanah di Indonesia. Pastikan lahan tidak langsung kena paparan sinar matahari, kalau memungkinkan agak teduh. Boleh saja menanam di lahan terbuka dengan akses sinar matahari penuh asal kebutuhan air selalu tercukupi alias tanah tak sampai mengering.

Waktu tanam
Buat lubang tanam untuk batang atau tangkai lalu menutupinya dengan gundukan tanah dan diakhiri penyiraman ringan. Agar proses pertumbuhan tak mengalami gangguan sama sekali, sebaiknya mulai tanam diawal musim panas ketimbang musim hujan.

Perawatan Katuk
Butuh waktu beberapa minggu hingga akhirnya batang menjadi tunas dan akar tumbuh menguat ke dalam tanah. Terus sirami tanah dan beri pupuk bila perlu. Sebenarnya perawatan katuk tergolong mudah tanpa perlu pupuk, namun boleh saja diberi agar mempercepat pertumbuhan. Berikan saja pemupukan dengan komposisi seimbang plus penyiraman rutin agar tanah tetap lembab.

Pohon Katuk cepat tumbuh besar dalam waktu singkat. Lakukan pemangkasan rutin dengan ketinggian sekitar 6-8 inci dari permukaan tanah sehingga pertumbuhan tetap terkendali dan tak memakan lahan.

Demikian sebagian manfaat daun Katuk, sebagai catatan, konsumsi daun katuk ini tidak boleh berlebihan karena daun katuk mengandung papaverina, suatu alkaloid yang juga terdapat pada candu (opium). Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti keracunan papaverin. Jadi gunakan seperlunya saja agar bisa memetik manfaat daun katuk ini secara optimal, jangan berlebihan. Semoga bermanfaat.

Diolah dari berbagai sumber


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Tentang Ternak dan Burung Updated at: 4:39 PM
Powered by Blogger.