Macam-macam Manfaat Pohon Penghasil Kolang-kaling Yang Buahnya Banyak Digemari
Buah Kolang-kaling selalu menjadi incaran ibu-ibu terutama saat bulan Ramadhan karena buah ini memang sangat nikmat dibikin minuman ataupun dicampur dengan buah lain seperti pisang untuk dijadikan kolak. Kolak dan minuman dari kolang-kaling sudah sangat familiar sebagai hidangan berbuka puasa. Tetapi banyak yang belum tahu kalau ternyata kolang kaling ini juga memiliki beberapa manfaat yang berguna bagi kesehatan tubuh kita.
Pohon penghasil kolang-kaling adalah pohon Aren (Arrenge pinnata) yang mempunyai banyak nama daerah seperti : bakjuk/bakjok (Aceh), pola/paula (Karo), bagot (Toba), agaton/bargat (Mandailing), anau/neluluk/nanggong (Jawa), aren/kawung (Sunda), hanau (dayak,Kalimantan), Onau (Toraja, Sulawesi), mana/nawa-nawa (Ambon, Maluku).
Kolang-kaling (buah atap) adalah nama camilan kenyal berbentuk lonjong dan berwarna putih transparan dan mempunyai rasa yang menyegarkan. Untuk membuat kolang-kaling, para pengusaha kolang kaling biasanya membakar buah aren sampai hangus, kemudian diambil bijinya untuk direbus selama beberapa jam. Kolang kaling yang dalam bahasa Belanda biasa disebut glibbertjes yang secara harafiah berarti "benda-benda licin kecil" ini dibuat dari biji pohon aren (Arenga pinnata) yang berbentuk pipih dan bergetah.
Buah kolang-kaling memiliki kadar air yang sangat tinggi. Setiap 100 gram kolang-kaling mempunyai 93,8% air didalamnya. Kolang-kaling memliki kandungan sehat seperti protein, karbohidrat, kadar abu, dan serat. Kandungan karbohidrat dalam kolang-kaling dapat memberi rasa kenyang bagi yang mengonsumsinya. Kolang-kaling juga cocok dikonsumsi sebagai makanan diet karena dapat mengenyangkan dan menghentikan nafsu makan. Selain itu kolang-kaling bermanfaat untuk memperlancar proses metabolisme tubuh dan mengobati nyeri sendi.Manfaat Buah Kolang Kaling
Ternyata, kolang-kaling merupakan salah satu produk yang berasal dari sebuah pohon yang bernama aren. Selain menghasilkan kolang-kaling, hampir semua bagian atau produk tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Akar pohon ini dapat dimanfaatkan untuk obat tradisional, batangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bagunan ataupun peralatan, dan daunnya digunakan sebagai pembungkus makanan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat kolang-kaling berdasarkan kandungan nutrisi di dalamnya:
-
Serat
Kolang-kaling mengandung serat pangan yang larut maupun tidak larut air. Serat dapat melancarkan pencernaan karena membantu mendorong pergerakan makanan di dalam usus. Hal ini membuat kolang-kaling baik dikonsumsi untuk mencegah konstipasi atau sembelit dan mengurangi kolesterol. Selain itu, serat juga dipercaya dapat menurunkan risiko terkena kanker kolorektal. -
Kalsium
Dalam setiap 100 gram kolang-kaling mengandung 91 mg kalsium. Kalsium sendiri dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan tulang dan memperkuat tulang. Tidak hanya tulang, bagian tubuh lainnya juga memerlukan kalsium untuk dapat berfungsi dengan baik misalnya saraf, hati, dan otot. Karena tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, maka penting untuk mendapatkan asupan kalsium dari makanan, minuman, atau suplemen tambahan. -
Fosfor
Buah yang kecil dan kenyal ini ternyata juga mengandung fosfor yang baik untuk tubuh. Setidaknya terdapat 243 mg fosfor di dalam 100 gram kolang-kaling. Adapun manfaat fosfor sendiri antara lain memperkuat gigi dan tulang, menghasilkan RNA dan DNA, memperbaiki dan menjaga sel, serta jaringan tubuh. Fosfor juga dibutuhkan tubuh untuk menggerakkan otot, menghasilkan energi, dan menyimpannya. Bahkan, fosfor juga dapat membantu tubuh dalam menjaga keteraturan detak jantung dan fungsi saraf manusia. -
Zat besi
Manfaat kolang-kaling lainnya dipercaya didapat dari zat besi yang terkandung di dalamnya. Zat besi sendiri dapat memberikan manfaat untuk tubuh seperti oksigen ke seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida ke luar dari darah, serta untuk mengatasi rasa lelah dan anemia defisiensi zat besi.
Kolang-kaling sendiri dipanen saat buah aren ini cukup tuanya, tak terlalu tua atau muda. Kalau mau memprosesnya hati-hati karena getah buah ini bikin gatal. Para petani biasanya membakar dulu buah ini baru dikupas satu persatu. Dalam 1 buah atap terdapat rata-rata 3 mata kolang-kaling. Setelah dikupas, biasanya kolang kaling ini harus direbus dan direndam dulu dengan larutan air kapur selama beberapa hari sehingga terfermentasikan, baru bisa dikonsumsi.
Langkah-langkah Mengolah Buah Kolang Kaling Dari Mulai Panen Hingga Siap Dibuat Camilan
Sebelum membuat kolang-kaling terlebih dahulu kita memilih biji pohon aren yang berkuaitas. Pilih buah yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda juga.Perebusan buah
Biji pohon aren yang sudah dilepas dari rantingnya direbus kedalam tangki kayu lalu ditutupi plastik dan kain agar uap nya tidak keluar. Proses perebusan ini dilakukan untuk menghilangkan getah yang sangat gatal pada buah. Proses perebusan membutuhkan waktu 2 jam. Buah dianggap matang bila warnanya sudah berubah menjadi kuning kecoklatan.
Pengupasan buah
Buah yang sudah melalui proses perebusan kemudian dikupas untuk mendapatkan kolang-kalingnya. Gunakan pisau kecil dalam proses pengupasan buah. Dalam 1 buah biji aren terdapat 2-3 biji kolang-kaling.
Menggepengkan dan Masa Fermentasi
Biji kolang kaling yang bulat lonjong dipipihkan menggunakan alat khusus. Kemudian direndam menggunakan air kapur sirih dan air bersih untuk memulai fermentasi selama 3 hari. Fermentasi ini dilakukan agar buah kolang-kaling tidak cepat asam.
Kandungan Nutrisi Kolang-kaling Tinggi
Kolang-kaling mengandung kadar air yang sangat tinggi mencapai 93,8% setiap 100 gr. Buah ini mengandung protein, karbohidrat, vitamin, kalsium, potasium, zinc, zat besi, antioksidan, dan antiinflamasi. Kolang kaling sangat bermanfaat bagi tubuh. Saat panas menyengat, kolang kaling sangat baik untuk kulit. Kandungan airnya yang banyak dalam membuat badan menjadi dingin. Kulit yang kering pun dapat terbantu. Sifat antiinflamasi yang terkandung dapat membantu meredakan kemerahan pada kulit yang terbakar matahari. Sangat baik untuk orang yang memiliki kulit sensitif.
Kolang kaling dapat mengobati sensasi panas dalam perut. Kandungan airnya yang banyak dapat membantu agar tubuh tetap terhidrasi. Apalagi disaat bulan puasa. Buah ini dapat mengisi kembali mineral dan nutrisi yang hilang.
Kolang kaling Untuk Menu Diet Sehat
Buah ini adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang sedang diet. Kandungan nutrisi seperti vitamin dan mineral yang kaya dapat menjadi pilihan yang tepatuntuk diet. Kandungan gelatin yang terkandung dalam kolang kaling membantu mempercepat rasa kenyang dan sehingga menghentikan nafsu makan. Dalam 100 gr susu mengandung 125 mg kalsium, sedangkan kolang kaling mengandung 91 mg kalsium per 100 gr. Hal tersebut menunjukan bahwa kolang kaling memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi bila melihat perbandingannya dengan kandungan susu sapi. Kolang kaling dapat mengobati masalah pencernaan. Kandungan serat kasar dalam buah ini dapat membantu melancarkan pencernaan. Serat kasar membantu buang air besar menjadi teratur serta masalah wasir.
Ditilik dari sisi nutrisi, kolang kaling kaya akan serat dan mineral. Setiap 100 g kolang-kaling mengandung energi 27 kkal, protein 0,4 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 6 g, serat 1,6 g, kalsium 91 mg, fosfor 243 mg dan zat besi 0,5 mg. Tingginya kandungan mineral seperti kalsium, besi dan fosfor akan menjaga tubuh tetap bugar dan sehat selama berpuasa.
Kandungan karbohidrat kolang kaling bisa memberikan rasa kenyang bagi orang yang mengkonsumsinya, selain itu juga menghentikan nafsu makan dan mengakibatkan konsumsi makanan jadi menurun. Belum lagi manfaatnya untuk membantu memperlancar kerja saluran cerna manusia.
Manfaat Kolang kaling banyak digunakan sebagai bahan campuran beraneka jenis makanan atau minuman misalnya : manisan, kolak, ronde, roti, minuman kaleng, es campur dan bajigur.
Sekarang muncul pula aneka produk makanan baru yang menggunakan kolang kaling sebagai bahannya seperti kolang kaling genji, kolang kaling mania, kolang kaling berjuruh.
Kolang kaling selain dapat dimanfaatkan untuk bahan aneka makanan dan minuman, kandungan seratnya juga baik untuk kesehatan. Serat kolang kaling dan serat dari bahan makanan lain yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan proses pembuangan air besar teratur sehingga dapat mencegah kegemukan atau obesitas. Pada bulan puasa, masyarakat beragama Islam menjadikan kolang kaling sebagai menu khas. Produk olahan kolang kaling ini mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Tips Memilih Kolang-kaling Yang Aman dan Tidak Membahayakan Kesehatan
Perlu dicermati dalam memilih kolang-kaling adalah, pilih yang masih segar, biasanya ditandai buah tidak berlendir, rasa netral dan aroma tidak asam. Buah kolang kaling segar lebih disarankan dibandingkan dengan manisan kolang kaling yang sudah ditambahkan gula dan pewarna. Mengingat bahaya bahan pewarna makanan yang disinyalir menjadi karsinogen penyebab kanker, karenannya pilih kolang-kaling yang berwarna putih alami.Seperti yang kita tahu, kalau kolang kaling mempunyai bau khas yaitu asam. Akan tetapi, hal ini enggak akan kita temukan di kolang kaling yang sudah ditambahkan oleh zat-zat berbahaya. Jika sudah dibubuhi bahan berbahaya seperti formalin, maka kolang kaling tidak akan mengeluarkan bau sama sekali. Aroma yang tercium malah tidak sedap. Sehingga kalian bisa nih sebelum membeli, cium dulu bau dari kolang kaling tersebut.
Lalat sering sekali hinggap di makanan yang dijual pada pasar tradisional. Binatang satu ini memang sangat mengganggu para penjual karena bisa mengotori dagangannya. Namun dari lalat ini kita bisa ambil manfaat lho. Jika lalat yang mengitari kolang kaling jumlahnya banyak, maka bisa dipastikan bahan minuman tersebut aman. Akan tetapi, jika tidak ada lalat yang hinggap sama sekali, harus diwaspadai tuh Sahabat Boombastis. Alasannya karena kolang kaling dalam perebusannya kemungkinan besar sudah dicampur formalin sehingga menghilangkan bau asli dari bahan minuman tersebut.
Mungkin kita lebih tertarik dengan kolang kaling yang punya tekstur lebih kenyal. Penyebabnya kolang kaling yang memiliki ciri seperti itu sangat mudah untuk digigit. Namun, di balik kemudahan gigitan tersebut ternyata kolang kaling seperti itu sudah dicampurkan dengan formalin. Jadi dapat disimpulkan nih, untuk yang ingin beli kolang kaling harus periksa dulu tingkat kekenyalannya dengan cara ditekan. Kalau kolang kaling yang kalian cek mempunyai tekstur yang agak keras, silahkan dibeli.
Ciri selanjutnya jika kolang kaling sudah dicampur dengan formalin adalah tahan lama. Ciri ini memang sangat dicari masyarakat, namun ternyata berbahaya bagi kesehatan. Hal ini bisa kalian buktikan dengan cara membiarkan kolang kaling berada di suhu ruang selama satu atau dua hari. Jika bahan minuman warna putih tersebut tetap bertahan, dapat dipastikan itu adalah kolang kaling dengan zat berbahaya.
Selain ciri di atas, ada satu lagi yang bisa kita perhatikan adalah dari warna kolang kaling tersebut. Kalau kolang kaling biasa, warnanya putih pucat dan agak transparan. Namun, jika kolang kaling dengan zat berbahaya, maka warnanya adalah putih pekat dan tidak transparan. Kemudian, kolang kaling juga mempunyai warna lebih mengkilat. Jadi coba cek lagi deh kolang kaling yang ada di rumah kalian.
Apa Bahaya Mengonsumsi Kolang Kaling?
Selama dikonsumsi secara wajar, kolang-kaling aman bagi kesehatan tubuh kita, bahkan banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan memakan kolang-kaling. Lantas apa efek negatif jika terlalu banyak mengonsumsi kolang-kaling? Selain kekenyangan dan rasa sebah diperut, mengonsumsi kolang-kaling secara berlebihan bisa mengganggu metabolisme dan sistem pencernaan kita karena lambung yang terlalu banyak terisi makanan, proses pencernaannya bisa terganggu. Selain hal ini, konsumsi kolang-kaling secara wajar adalah aman-aman saja dan bermanfaat.Mengenal Pohon Aren Penghasil Kolang-kaling
Aren termasuk suku Aracaceae (pinang-pinangan). BAtangnya tidak berduri, tidak bercabang, tinggi dapat mencapai 25 meter dan diameter pohon dapat mencapai 65 cm.
Tanaman ini hamper mirip dengan pohon kelapa. Perbedaannya,, jika pohon kelapa batang pohonnya bersih (pelepah daun yang tua mudah lepas), maka batang pohon aren ini sangat kotor karena batangnya terbalut oleh ijuk sehingga pelepah daun yang sudah tua sulit diambil atau lepas dari batangnya. Oleh karena itulah, batang pohon aren sering ditumbuhi oleh banyak tanaman jenis paku-pakuan.
Tangkai daun aren panjangnya dapat mencapai 1,5 meter, helaian daun panjangnya dapat mencapai 1.45 meter, lebar 7 cm dan bagian bawah daun ada lapisan lilin.
Wilayah penyebaran aren terletak antara garis lintang 20º LU – 11ºLS yaitu meliputi : India, Srilangka, Banglades, Burma, Thailand, Laos, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Hawai, Philipina, Guam dan berbagai pulau disekitar pasifik. (Burkil, 1935); Miller, 1964; Pratiwi (1989).
Di Indonesia tanaman aren banyak terdapat dan tersebar hamper diseluruh wilayah Nusantara, khususnya di daerah perbukitan dan lembah.
Tanaman aren sesungguhnya tidak membutuhkan kondisi tanah yang khusus (Hatta-Sunanto, 1982) sehingga dapat tumbuh pada tanah-tanah liat, berlumur dan berpasir, tetapi aren tidak tahan pada tanah yang kadar asamnya tinggi (pH tanah terlalu asam). Aren dapat tumbuh pada ketinggian 9 – 1.400 meter di atas permukaan laut. Namun yang paling baik pertumbuhannya pada ketinggian 500 – 800 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan lebih dari 1.200 mm setahun atau pada iklim sedang dan basah menurut Schmidt dan Ferguson.
Pohon aren dapat dimanfaatkan, baik berfungsi sebagai konservasi, maupun fungsi produksi yang menghasilkan berbagai komoditi yang mempunyai nilai ekonomi. Pohon aren dengan perakaran yang dangkal dan melebar akan sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya erosi tanah. Demikian pula dengan daun yang cukup lebat dan batang yang tertutup dengan lapisan ijuk, akan sangat efektif untuk menahan turunnya air hujan yang langsung kepermukaan tanah. Disamping itu pohon aren yang dapat tumbuh baik pada tebing-tebing, akan sangat baik sebagai pohon p[encegah erosi longsor.
Fungsi produksi dari pohon aren dapat diperoleh miulai dari akar, batang, daun, bunga dan buah. Di Jawa akar aren digunakan untuk berbagai Obat Tradisional (Heyne, 1927; Dongen, 1913 dalam Burkil 1935). Akar segar dapat menghasilkan arak yang dapat digunakan sebagai obat sembelit, obat disentri dan obat penyakit paru-paru.
Batang yang keras digunakan sebagai bahan pembuat alat-alat rumah tangga dan ada pula yang digunakan sebagai bahan bangunan. Batang bagian dalam dapat menghasilkan sagu sebagai sumber karbohidrat yang dipakai sebagai bahan baku dalam pembuatan roti, soun, mie dan campuran pembuatan lem (Miller, 1964). Sedangkan ujung batang yang masih muda (umbut) yang rasanya manis dapat digunakan sebagai sayur mayor (Burkil, 1935).
Daun muda, tulang daun dan pelapah daunnya, juga dapat dimanfaatkan untuk pembungkus rokok, sapu lidi dan tutup botol sebagai pengganti gabus. Tangkai bunga bila dipotong akan menghasilkan cairan berupa nira yang mengandung zat gula dan dapat diolah menjadi gula aren atau tuak (Steenis et.al., 1975). Buahnya dapat diolah menjadi bahan makanan seperti kolang-kaling yang banyak digunakan untuk campuran es. Kolak atau dapat juga dibuat manisan kolang-kaling.
Diolah dari berbagai sumber