Macam-macam Jenis dan Cara Budidaya Ikan Sepat Untuk Konsumsi dan Sebagai Ikan Hias
Sepat adalah nama segolongan ikan air tawar yang termasuk ke dalam marga Trichogaster, anggota suku gurami (Osphronemidae). Di Indonesia, ikan ini lebih dikenal sebagai ikan konsumsi, meskipun beberapa jenisnya diperdagangkan sebagai ikan hias.
Pada musim berbiak, ikan jantan membangun sebuah sarang busa untuk menampung dan memelihara telur-telur sepat betina, yang dijagainya dengan agresif. Disaat musim banjir, penyebarannya meluas mengikuti aliran banjir. Ikan Sepat memangsa zooplankton, krustasea kecil dan aneka larva serangga.
Ikan sepat banyak tersebar di bagian Indocina, terutama di lembah Sungai Mekong di Cambodia atau Kamboja, dan di Indonesia Barat, yakni di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Sekitar tahun 1938, ikan sepat ini dimasukkan ke Danau Tondano dan tempat-tempat lain di Sulawesi. Beberapa spesies dari jenis ikan sepat yang diketahui yaitu sepat siam, sepat rawa dan sepat mutiara. Sepat mutiara banyak dipergunakan sebagai pajangan ikan hias di akuarium krena jenis ini memiliki varian warna yang menarik. Berikut beberapa gambar varietas ikan sepat.
Nama ilmiah: Trichopodus trichopterus
Sepat rawa (Trichogaster Trichopterus), yaitu ikan konsumsi yang disukai orang, walaupun umumnya hanya bernilai lokal. Namun selain itu ada pula varian-varian hiasnya yang berwarna menarik, yang popular sebagai ikan akuarium.
Sebutan lain ikan sepat rawa yakni sepat sawah, sepat jawa, sepat biru, sepat ronggeng (Malaysia.), dsb. Untuk sepat yang menjadikan ikan hias tergantung dari varietasnya, dimana makin banyak dikenal dengan sebagian nama Inggris seperti Three spot gourami, Blue gourami, Cosby gourami, Gold gourami, Golden gourami, dan Opaline gourami.
Ikan ini hidup di rawa-rawa, danau, aliran-aliran air yang tenang, sawah-sawah, saluran irigasi dan serta ditempat basah yang lain yang ada di dataran rendah. Di saat musim banjir, penyebarannya meluas ikuti aliran banjir Makanan sepat rawa biasanya dengan memangsa zooplankton, krustasea kecil dan berbagai larva serangga.
Pada musim berbiak, ikan jantan senantiasa bangun satu sarang busa untuk menaruh dan memelihara telur-telur sepat betina. Sepat rawa menyebar di Indonesia, terutama di lembah Sungai Mekong, dan di Indonesia barat, yakni diSumatra, Kalimantan dan Jawa.
Ciri ikan sepat rawa yakni bertubuh pipih dan bermoncong runcing sempit, panjang keseluruhan hingga 120 mm. Perak buram kebiruan atau kehijauan, dengan beberapa pita miring berwarna gelap, serta bercak hitam semasing satu pada tengah sisi badan dan pada pangkal ekor, sirip ekor berlekuk (berbelah) dangkal, berbintik-bintik.
Warna badan ikan ini begitu bermacam, baik perimbangan jelas gelapnya maupun pola-pola warna badannya. Demikian pula bilangan jari-jari pada sirip-siripnya. Rumus sirip dorsal, VI-VIII (jari-jari keras atau duri) dan 8–9 (jari-jari lunak) ; dan sirip anal X-XII, 33–38. Gurat sisi 30–40 buah. Panjang standard (tidak ada ekor) 2, 3–2, 5 kali tinggi badan.
Sepasang jari-jari paling depan pada sirip perut berpindah jadi alat peraba yang serupa cambuk atau pecut, yang memanjang hingga ke ekornya, dilengkapi oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek.
Ada beberapa jenis ikan sepat yang dapat ditemui. Ada yang bisa dijadikan sebagai konsumsi makanan, ada pula yang bisa dijadikan sebagai ikan hias. Jenis ikan yang biasanya dijumpai di Indonesia adalah jenis ikan sepat rawa dan sepat siam. Untuk ikan sepat rawa, biasanya merupakan ikan konsumsi. Namun, sepat rawa juga memiliki variasi lainnya yang memiliki warna-warna cerah sehingga bisa dijadikan sebagai ikan hias.
Bukan sekedar dijual dalam keadaan fresh di pasar, sepat siam kerap diawetkan berupa ikan asin dan diperdagangkan antar pulau di Indonesia. Tak seperti type sepat yang lain, sepat siam kurang popular sebagai ikan akuarium.
Namun terdapat beberapa varian yang berwarna cerah (putih, kuning atau merah) yang diperdagangkan sebagai ikan hias. Sebutan lain dari sepat siam yakni slipper (Jawa Timur), Siamese gourami atau snake skin gouramy (Inggris).
Seperti sepat, rawa, ikan ini sukai pada rawa-rawa, danau, sungai dan parit-parit yang berair tenang ; terlebih yang banyak ditumbuhi tumbuhan air. Penyebaran asli ikan ini yakni di tempat Asia Tenggara, terutama di lembah Sungai Mekong di Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam ; juga dari lembah Sungai Chao Phraya.
Sepat siam masuk ke Indonesia pada th. 1934, untuk dikembangkan pembudidayaannya di kolam-kolam dan sawah. Th. 1937, sepat ini dimasukkan ke Danau Tempe di Sulawesi dan sedemikian berhasil, sampai dua th. lalu ikan ini kuasai 70% hasil ikan Danau Tempe.
Lalu, campurkan sepat betina dan jantan untuk mempermudah proses perkawinan. Pilihlah bibit betina yang sudah matang telur. Perbandinganya adalah 1:1 antara sepat betina dan sepat jantan. Sebelum melakukan pemijahan, sepat jantan akan membuat sarang busa yang nantinya akan dipakai sebagai tempat penyimpanan telur ikan.
Sebaiknya kita meletakkan jerami di atas permukaan kolam untuk melindungi telur yang berada di sarang busa dari terik matahari langsung maupun air hujan, karena biasanya telur akan mengambang tepat berada di bawah sarang busa tepat di bawah jerami yang mengapung. Setelah bertelur, pisahkan sang betina, dan ikan jantan akan memelihara telur-telurnya hingga menetas 2-3 hari sejak pembuahan. Larva telur yang baru menetas belum memerlukan pakan dari luar hingga hari yang ketujuh,karena ia akan memakan kuning telurnya. Pakan yang baik untuk ikan ini adalah plankton atau bisa juga larva-larva serangga.
Pembesaran ikan sepat dapat dilakukan setalah ikan mencapai umur 2 bulan. Pada usia ini, ikan sepat akan lebih mampu untuk melindungi dirinya dari hewan buas lainnya. Untuk mendapat hasil yang maksimal, ikan diberikan pakan luar seperti tepung daun, dedak, daun singkong, kangkung, dan lainnya. Karena pakan yang tumbuh di dalam kolam bisa terbatas jumlahnya. Cara ternak dan Pembesaran yang baik akan memberikan hasil ikan yang baik dan berlimpah.
Langkah-langkah Budidaya Ikan Sepat
Pemilihan lokasi
Pemilihan lokasi ini sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, syarat lokasi yaitu :
Calon indukan ikan sepat jantan dan betina ini harus dipilih berdasarkan indukan yang berkualitas dan bagus tentunya, syarat calon indukan yaitu :
Karena berpotensi sebagai peluang usaha, para penggemar ikan ini mulai mencoba untuk membudidayakan ikan sepat ini. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membudidayakan ini sepat ini diantaranya:
Setelah 1 minggu, larva yang tadinya hanya mengkonsumsi kuning telur, kini pada hari ke 8 ia mulai membutuhkan makanan dari luar karena kuning telurnya sudah habis. Jika larva ini sudah mulai membutuhkan makanan dari luar, beberapa pakan yang sesuai untuk larva ialah udang renik, plankton atau cacing tubifex.
Pemeliharaan ikan sepat
Pemeliharaan ikan sepat ini dilakukan dengan cara menjaga agar kualitas air tetap bagus, memberikan pakan ikan sepat dengan secara teratur sekitar 3 kali dalam sehari, sering mengganti air dengan baik pada waktu sekitar 2-3 minggu sekali, serta penanggulangan hama dan penyakit dengan cepat dan baik.
Pembesaran
Jika kondisinya ikan sepat terpelihara secara bagus maka ikan ini akan lebih cepat besar dan lebih sempurna pada usia yang telah mencapai 2 bulan. Pada usia tersebut, ikan sepat mampu untuk melindungi diri dari ancaman ikan predator. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, ikan diberikan pakan tambahan seperti dedak, daun singkong, kangkung, tepung daun, dan pakan alternatif lainnya. Karena pakan alami yang tumbuh di dalam kolam biasanya terbatas jumlahnya. Cara pembesaran dan ternak ikan sepat yang baik akan memberikan hasil yang baik pula.
Pemanenan ikan sepat
Pada umumnya pemanenan ikan sepat dilakukan sekitar 3-4 bulan tergantung dari jenisnya. Pemanenan ini biasanya dilakukan pada pagi hari maupun sore hari, yang dilakukan dengan cara menguras air kolam ataupun menjaring ikan secara bertahap dengan hati – hati tanpa merusak kualitas pada ikan sepat.
Kandungan Gizi Ikan Sepat
Budidaya ikan sepat mutiara (tichogaster Ieeri) mendapat perhatian dari pecinta ikan hias karena ikan ini memiliki penampilan yang cantik dengan warna yang menawan. Budidaya ikan sepat mutiara adalah salah satu jenis dari beragam budidaya ikan hias air tawar yang telah dikenal luas saat ini. Budidaya ikan sepat mutiara jauh lebih mudah terutama jika dibanding dengan budidaya ikan hias air laut.
Fakta ini tentu saja merupakan peluang usaha bagi mereka yang ingin memperoleh pendapatan dari hasil budidaya ikan sepat mutiara. Mereka yang hobi dengan budidaya ikan sepat mutiara dapat mencoba usaha pembenihan ikan jenis ini.
Budidaya ikan sepat mutiara atau secara internasional dikenal sebagai pearl gouramy atau mosaic gouramy memiliki potensi pengembangan yang cukup cerah karena ikan ini cukup mudah dipelihara di akuarium dengan teknik pemeliharaan yang murah dan sederhana. Foto: wetwebmedia.com
Indukan Budidaya Ikan Sepat Mutiara
Budidaya ikan sepat mutiara adalah usaha pengembangbiakan ikan air tawar yang berasal dari Sumatera, Kalimantan, Malaysia, dan Thailand. Budidaya ikan sepat mutiara ideal dilakukan pada air yang memiliki temperatur antara 26 hingga 28 derajat celclus. Usaha budidaya ikan sepat mutiara sebaiknya dilakukan di kolam atau akuarium yang memiliki tingkat keasaman air atau pH antara 6,5 hingga 7,0.
Pelaku budidaya ikan sepat mutiara yang ingin mencoba melakukan pemijahan ikan sepat mutiara terlebih dahulu hendaknya mengenali ikan sepat mutiara yang akan dijadikan indukan yang ideal. Pelaku budidaya ikan sepat mutiara harus mengenal seluk beluk budidaya ikan sepat mutiara. Ikan ini memiliki tubuh yang menyerupai cakram pipih dengan panjang tubuh hingga 12 cm. Ikan sepat mutiara memiliki totol putih yang menyerupai mutiara pada bagian tengah tubuhnya. Ikan yang dijadikan indukan budidaya ikan sepat mutiara setidaknya telah berusia lebih dari 7 bulan.
Bibit budidaya ikan sepat mutiara jenis betina yang baik memiliki ciri sirip punggung membulat dan pendek sehingga tidak mencapai dasar pangkal sirip ekor. Sebaliknya, bibit budidaya ikan sepat mutiara yang berjenis kelamin jantan memiliki sirip punggung yang panjang hinga mencapai dasar pangkal sirip ekor dan di tambah lagi dengan bentuk tubuhnya yang lancip seperti sirip pungung ikan gurami.
Induk budidaya ikan sepat mutiara jenis jantan memliki hiasan berwarna merah pada bagian leher dan perut. Warna merah ini akan semakin menyala pada saat ikan ini birahi. Ikan yang dijadikan indukan budidaya ikan sepat mutiara setidaknya telah berusia lebih dari 7 bulan.
Pemijahan Pada Budidaya Ikan Sepat Mutiara
Proses pemijahan pada budidaya ikan sepat mutiara dapat dilakukan di dalam kolam atau aquarium. Kolam atau aquarium untuk pemijahan budidaya ikan sepat mutiara sebaiknya ditambahkan tanaman yang mengapung di permukaan air. Pada tanaman air ini, indukan budidaya ikan sepat mutiara akan bersarang dengan membuat gelembung atau busa dengan air liurnya. Nantinya sarang ini akan dijadikan tempat penyimpanan telur hingga anakan hasil budidaya ikan sepat mutiara menetas.
Pemijahan atau proses perkawinan pada budidaya ikan sepat mutiara antara indukan jantan dan betina juga akan berlangsung di sarang gelembung ini. Setelah perkawinan dalam budidaya ikan sepat mutiara terjadi dan indukan betina telah mengeluarkan telur dan dibuahi oleh indukan jantan, indukan betina akan diusir keluar oleh indukan jantan. Inilah salah satu keunikan sifat indukan pada budidaya ikan sepat mutiara. Selanjutnya, ikan sepat mutiara jantanlah yang menjaga telur-telur hingga menetas menjadi anakan hasil budidaya ikan sepat mutiara.
Proses pemijahan pada budidaya ikan sepat mutiara dapat dilakukan di dalam kolam atau aquarium.
Pelaku budidaya ikan sepat mutiara harus mengetahui bahwa telur akan menetas dalam tempo 24 jam setelah terjadi pembuahan. Pada budidaya ikan sepat mutiara dalam satu kali perkawinan dapat dihasilkan sekitar 150 hingga 200 butir telur.
Selang berapa hari, anakan hasil budidaya ikan sepat dapat aktif berenang. Pada masa itu, pelaku budidaya ikan sepat mutiara harus segera memisahkannya dengan indukan jantan karena jika tidak indukan jantan akan memangsa anak-anaknya. Anakan hasil budidaya ikan sepat mutiara dapat diberi pakan berupa udang renik, cacing tubifex, dan selanjutnya dapat diberi pakan ikan yang telah dihaluskan agar mudah dikonsumsi.
Anakan hasil budidaya ikan sepat mutiara telah dapat dijual ketika telah mencapai ukuran panjang kurang lebih 4 centimeter atau telah berumur lebih kurang 3,5 bulan (dari berbagai sumber).
Sepat adalah nama segolongan ikan air tawar yang termasuk ke dalam marga Trichogaster, anggota suku gurami (Osphronemidae). Di Indonesia, ikan ini lebih dikenal sebagai ikan konsumsi, meskipun beberapa jenisnya diperdagangkan sebagai ikan hias.
Pada musim berbiak, ikan jantan membangun sebuah sarang busa untuk menampung dan memelihara telur-telur sepat betina, yang dijagainya dengan agresif. Disaat musim banjir, penyebarannya meluas mengikuti aliran banjir. Ikan Sepat memangsa zooplankton, krustasea kecil dan aneka larva serangga.
Ikan sepat banyak tersebar di bagian Indocina, terutama di lembah Sungai Mekong di Cambodia atau Kamboja, dan di Indonesia Barat, yakni di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Sekitar tahun 1938, ikan sepat ini dimasukkan ke Danau Tondano dan tempat-tempat lain di Sulawesi. Beberapa spesies dari jenis ikan sepat yang diketahui yaitu sepat siam, sepat rawa dan sepat mutiara. Sepat mutiara banyak dipergunakan sebagai pajangan ikan hias di akuarium krena jenis ini memiliki varian warna yang menarik. Berikut beberapa gambar varietas ikan sepat.
Jenis-jenis Ikan Sepat, Ikan Konsumsi dan Ikan Hias
Sepat rawa, Trichogaster trichopterus, atau sering disebut sepat adalah sejenis ikan anggota suku gurami. WikipediaNama ilmiah: Trichopodus trichopterus
- Spesies: T. trichopterus
Tingkatan takson: Spesies
Klasifikasi lebih tinggi: Trichogaster
Kelas: Actinopterygii
Famili: Osphronemidae
Sepat rawa (Trichogaster Trichopterus), yaitu ikan konsumsi yang disukai orang, walaupun umumnya hanya bernilai lokal. Namun selain itu ada pula varian-varian hiasnya yang berwarna menarik, yang popular sebagai ikan akuarium.
Sebutan lain ikan sepat rawa yakni sepat sawah, sepat jawa, sepat biru, sepat ronggeng (Malaysia.), dsb. Untuk sepat yang menjadikan ikan hias tergantung dari varietasnya, dimana makin banyak dikenal dengan sebagian nama Inggris seperti Three spot gourami, Blue gourami, Cosby gourami, Gold gourami, Golden gourami, dan Opaline gourami.
Ikan ini hidup di rawa-rawa, danau, aliran-aliran air yang tenang, sawah-sawah, saluran irigasi dan serta ditempat basah yang lain yang ada di dataran rendah. Di saat musim banjir, penyebarannya meluas ikuti aliran banjir Makanan sepat rawa biasanya dengan memangsa zooplankton, krustasea kecil dan berbagai larva serangga.
Pada musim berbiak, ikan jantan senantiasa bangun satu sarang busa untuk menaruh dan memelihara telur-telur sepat betina. Sepat rawa menyebar di Indonesia, terutama di lembah Sungai Mekong, dan di Indonesia barat, yakni diSumatra, Kalimantan dan Jawa.
Ciri ikan sepat rawa yakni bertubuh pipih dan bermoncong runcing sempit, panjang keseluruhan hingga 120 mm. Perak buram kebiruan atau kehijauan, dengan beberapa pita miring berwarna gelap, serta bercak hitam semasing satu pada tengah sisi badan dan pada pangkal ekor, sirip ekor berlekuk (berbelah) dangkal, berbintik-bintik.
Warna badan ikan ini begitu bermacam, baik perimbangan jelas gelapnya maupun pola-pola warna badannya. Demikian pula bilangan jari-jari pada sirip-siripnya. Rumus sirip dorsal, VI-VIII (jari-jari keras atau duri) dan 8–9 (jari-jari lunak) ; dan sirip anal X-XII, 33–38. Gurat sisi 30–40 buah. Panjang standard (tidak ada ekor) 2, 3–2, 5 kali tinggi badan.
Sepasang jari-jari paling depan pada sirip perut berpindah jadi alat peraba yang serupa cambuk atau pecut, yang memanjang hingga ke ekornya, dilengkapi oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek.
Ada beberapa jenis ikan sepat yang dapat ditemui. Ada yang bisa dijadikan sebagai konsumsi makanan, ada pula yang bisa dijadikan sebagai ikan hias. Jenis ikan yang biasanya dijumpai di Indonesia adalah jenis ikan sepat rawa dan sepat siam. Untuk ikan sepat rawa, biasanya merupakan ikan konsumsi. Namun, sepat rawa juga memiliki variasi lainnya yang memiliki warna-warna cerah sehingga bisa dijadikan sebagai ikan hias.
Yang kedua adalah ikan sepat siam. Kebanyakan ikan ini disukai untuk dikonsumsi karena memiliki protein yang tinggi. Sepat Siam (Trichogaster pectoralis), yaitu ikan konsumsi yang paling utama, terutama sebagai sumber protein di daerah pedesaan.Kandungan Nutrisi Ikan Sepat
Catatan: Jumlah gizi tabel di atas adalah dalam takaran per 100 gr ikan sepat
Nama Gizi Jumlah Kalsium 40 mg Protein 38 gr Fosfor 100 mg Lemak 14 gr Energi 289 kkal Zat Besi 1 mg
Bukan sekedar dijual dalam keadaan fresh di pasar, sepat siam kerap diawetkan berupa ikan asin dan diperdagangkan antar pulau di Indonesia. Tak seperti type sepat yang lain, sepat siam kurang popular sebagai ikan akuarium.
Namun terdapat beberapa varian yang berwarna cerah (putih, kuning atau merah) yang diperdagangkan sebagai ikan hias. Sebutan lain dari sepat siam yakni slipper (Jawa Timur), Siamese gourami atau snake skin gouramy (Inggris).
Seperti sepat, rawa, ikan ini sukai pada rawa-rawa, danau, sungai dan parit-parit yang berair tenang ; terlebih yang banyak ditumbuhi tumbuhan air. Penyebaran asli ikan ini yakni di tempat Asia Tenggara, terutama di lembah Sungai Mekong di Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam ; juga dari lembah Sungai Chao Phraya.
Sepat siam masuk ke Indonesia pada th. 1934, untuk dikembangkan pembudidayaannya di kolam-kolam dan sawah. Th. 1937, sepat ini dimasukkan ke Danau Tempe di Sulawesi dan sedemikian berhasil, sampai dua th. lalu ikan ini kuasai 70% hasil ikan Danau Tempe.
Ciri-ciri Ikan Sepat
Pada umumnya, ikan sepat ini memiliki cirri-ciri seperti berikut; tubuhnya sangat pipih, mulutnya sangat kecil dan bermoncong runcing sempit. Untuk jenis ikan sepat rawa, mempunyai panjang total hingga 120 mm, sirip ekor berbelah dangkal, berbintik-bintik, dan memiliki warna perak buram kebiruan dan kehijauan, serta terdapat bercak hitam di masing-masing tengah sisi tubuh dan pada pangkal ekor. Untuk ikan sepat siam, ikan ini memiliki warna-warna seperti putih, kuning, atau merah.Budidaya dan Cara Beternak Ikan Sepat
Dilihat dari kemudahan untuk mendapatkan ikan jenis ini, kita dapat memanfaatkan ikan sepat sebagai peluang kita mendapatkan keuntungan dari bisnis perdagangan ikan jenis ini. Untuk memulainya, kita dapat mulai beternak dengan cara beternak dan cara budidaya yang cukup mudah. Pertama-tama, siapkan kolam yang menyerupai habitat asli ikan ini karena hal ini akan memudahkan ikan sepat untuk bertelur. Sebaiknya kolam dibuat tenang tanpa aliran air.Lalu, campurkan sepat betina dan jantan untuk mempermudah proses perkawinan. Pilihlah bibit betina yang sudah matang telur. Perbandinganya adalah 1:1 antara sepat betina dan sepat jantan. Sebelum melakukan pemijahan, sepat jantan akan membuat sarang busa yang nantinya akan dipakai sebagai tempat penyimpanan telur ikan.
Sebaiknya kita meletakkan jerami di atas permukaan kolam untuk melindungi telur yang berada di sarang busa dari terik matahari langsung maupun air hujan, karena biasanya telur akan mengambang tepat berada di bawah sarang busa tepat di bawah jerami yang mengapung. Setelah bertelur, pisahkan sang betina, dan ikan jantan akan memelihara telur-telurnya hingga menetas 2-3 hari sejak pembuahan. Larva telur yang baru menetas belum memerlukan pakan dari luar hingga hari yang ketujuh,karena ia akan memakan kuning telurnya. Pakan yang baik untuk ikan ini adalah plankton atau bisa juga larva-larva serangga.
Pembesaran ikan sepat dapat dilakukan setalah ikan mencapai umur 2 bulan. Pada usia ini, ikan sepat akan lebih mampu untuk melindungi dirinya dari hewan buas lainnya. Untuk mendapat hasil yang maksimal, ikan diberikan pakan luar seperti tepung daun, dedak, daun singkong, kangkung, dan lainnya. Karena pakan yang tumbuh di dalam kolam bisa terbatas jumlahnya. Cara ternak dan Pembesaran yang baik akan memberikan hasil ikan yang baik dan berlimpah.
Langkah-langkah Budidaya Ikan Sepat
Pemilihan lokasi
Pemilihan lokasi ini sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, syarat lokasi yaitu :
- Jauh dari pemukiman masyrakat, atau keributan
- Jauh dari rawan banjir pada area budidaya
- Kualitas air lingkungan normal
- Mendapatkan cahaya matahari yang cukup
Calon indukan ikan sepat jantan dan betina ini harus dipilih berdasarkan indukan yang berkualitas dan bagus tentunya, syarat calon indukan yaitu :
- Berasal dari indukan bagus dan berkualitas
- Sudah matang gonat atau matang telur
- Memiliki gerakan yang lebih lincah
- Tidak cacat pada bagian seluruh tubuhnya
- Pertumbuhan relatif jauh lebih cepat
- Teknik Pembenihan Ikan Sepat
Karena berpotensi sebagai peluang usaha, para penggemar ikan ini mulai mencoba untuk membudidayakan ikan sepat ini. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membudidayakan ini sepat ini diantaranya:
- Langkah pertama, kita harus meyiapkan kolam terlebih dahulu karena hal ini akan memudahkan kita untuk melakukan kegiatan budidaya
- Usahakan kolam yang dibuat dengan kondisi air tidak berarus atau berarus tenang.
- Agar terjadinya proses perkawinan, campurkan indukan ikan sepat jantan dan betina untuk memulai proses perkawinan dalam kolam pemilaharaan.
- Biasanya sebelum terjadinya proses pemijahan, ikan sepat jantan secara naluri akan membuat sarang berupa busa dan berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan telur mereka.
- Jika sudah bertelur, segera pisahkan indukan betina, dan ikan jantan.
- Letakkan jerami atau ijuk sapu di atas permukaan kolam untuk melindungi telur dari panasnya sinar matahari langsung
- Setelah 1 hari telur ikan akan menetas
- Setelah berapa hari kemudian burayak atau larva ikan sepat akan mulai aktif berenang.
- Ketika telur ikan ini sudah mulai menetas menjadi larva atau burayak , pada saat itu juga indukan jantan harus segera dipisahkan, agar larva tersebut tidak dimakan oleh indukan jantan.
- Larva yang baru menetas ini kmasih belum membutuhkan makanan dari luar sampai hari ketujuh, karena larva masih memiliki cadangan makanan yang berupa kuning telur.
Setelah 1 minggu, larva yang tadinya hanya mengkonsumsi kuning telur, kini pada hari ke 8 ia mulai membutuhkan makanan dari luar karena kuning telurnya sudah habis. Jika larva ini sudah mulai membutuhkan makanan dari luar, beberapa pakan yang sesuai untuk larva ialah udang renik, plankton atau cacing tubifex.
Pemeliharaan ikan sepat
Pemeliharaan ikan sepat ini dilakukan dengan cara menjaga agar kualitas air tetap bagus, memberikan pakan ikan sepat dengan secara teratur sekitar 3 kali dalam sehari, sering mengganti air dengan baik pada waktu sekitar 2-3 minggu sekali, serta penanggulangan hama dan penyakit dengan cepat dan baik.
Pembesaran
Jika kondisinya ikan sepat terpelihara secara bagus maka ikan ini akan lebih cepat besar dan lebih sempurna pada usia yang telah mencapai 2 bulan. Pada usia tersebut, ikan sepat mampu untuk melindungi diri dari ancaman ikan predator. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, ikan diberikan pakan tambahan seperti dedak, daun singkong, kangkung, tepung daun, dan pakan alternatif lainnya. Karena pakan alami yang tumbuh di dalam kolam biasanya terbatas jumlahnya. Cara pembesaran dan ternak ikan sepat yang baik akan memberikan hasil yang baik pula.
Pemanenan ikan sepat
Pada umumnya pemanenan ikan sepat dilakukan sekitar 3-4 bulan tergantung dari jenisnya. Pemanenan ini biasanya dilakukan pada pagi hari maupun sore hari, yang dilakukan dengan cara menguras air kolam ataupun menjaring ikan secara bertahap dengan hati – hati tanpa merusak kualitas pada ikan sepat.
Kandungan Gizi Ikan Sepat
Ikan Sepat Siam merupakan ikan konsumsi yang penting, terutama sebagai sumber protein yang bermafaat untuk masyrakat daerah pedesaan. Selain dijual dalam keadaan segar di pasar, Ikan sepat siam kadang diawetkan dalam bentuk ikan asin dan diperdagangkan antar pulau di Indonesia. Tak sulit untuk menangkap ikan ini karena ini hidup dirawa, sawah, sungai, serta diwaduk diseluruh perairan indonesia. Ikan ini mampu berkembang biak dengan pesat, kadang terdapat ikan sepat seperti dikolam pemeliharaan ikan lele, ikan patin, dan ikan nila.Kandungan Nutrisi Ikan Sepat
Catatan: Jumlah gizi tabel di atas adalah dalam takaran per 100 gr ikan sepat
Nama Gizi Jumlah Kalsium 40 mg Protein 38 gr Fosfor 100 mg Lemak 14 gr Energi 289 kkal Zat Besi 1 mg
Tips Memilih Ikan Untuk Konsumsi
Anda yang khawatir atau ragu mengonsumsi ikan karena mengandung merkuri, maka sebaiknya lebih jeli dalam memilih ikan yang dikonsumsi. Agar Anda tak lagi merasa khawatir dan bimbang, berikut daftar ikan yang tinggi kandungan merkuri dan juga ikan yang rendah kandungan merkuri:
Selain itu, pastikan ikan yang Anda konsumsi dalam kondisi segar. Anda dapat mengecek dari mata hingga tekstur dagingnya. Mata ikan segar tampak menonjol dengan pupil hitam cerah berkilat dan selaput mata jernih. Insang ikan tampak berwarna merah cerah dengan tekstur daging yang elastis saat ditekan dengan jari.
- Ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi
Ikan-ikan yang cenderung tinggi akan kandungan merkuri seperti swordfish atau ikan todak, makarel, tuna kaleng, kerapu, dan marlin. Ikan-ikan tersebut sebaiknya dihindari, karena memang bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi terus menerus.- Ikan dengan kandungan merkuri yang rendah
Anda dapat beralih mengonsumsi ikan lele, ikan nila, sarden, salmon, cumi-cumi, atau teri yang rendah kandungan merkuri.
Teknik Budidaya Sepat Mutiara
Budidaya ikan sepat mutiara (tichogaster Ieeri) mendapat perhatian dari pecinta ikan hias karena ikan ini memiliki penampilan yang cantik dengan warna yang menawan. Budidaya ikan sepat mutiara adalah salah satu jenis dari beragam budidaya ikan hias air tawar yang telah dikenal luas saat ini. Budidaya ikan sepat mutiara jauh lebih mudah terutama jika dibanding dengan budidaya ikan hias air laut.
Ikan Sepat Mutiara
Budidaya ikan
sepat mutiara atau secara internasional dikenal sebagai pearl gouramy
atau mosaic gouramy memiliki potensi pengembangan yang cukup cerah
karena ikan ini cukup mudah dipelihara di akuarium dengan teknik
pemeliharaan yang murah dan sederhana. Hal ini menjadikan budidaya ikan
sepat mutiara memiliki banyak peminat terutama bagi mereka yang ingin
memiliki hewan peliharaan yang menenangkan dan menyenangkan hati namun
tak punya banyak waktu dan biaya untuk mengurus segala kebutuhan ikan
peliharaannya. Fakta ini tentu saja merupakan peluang usaha bagi mereka yang ingin memperoleh pendapatan dari hasil budidaya ikan sepat mutiara. Mereka yang hobi dengan budidaya ikan sepat mutiara dapat mencoba usaha pembenihan ikan jenis ini.
Budidaya ikan sepat mutiara atau secara internasional dikenal sebagai pearl gouramy atau mosaic gouramy memiliki potensi pengembangan yang cukup cerah karena ikan ini cukup mudah dipelihara di akuarium dengan teknik pemeliharaan yang murah dan sederhana. Foto: wetwebmedia.com
Indukan Budidaya Ikan Sepat Mutiara
Budidaya ikan sepat mutiara adalah usaha pengembangbiakan ikan air tawar yang berasal dari Sumatera, Kalimantan, Malaysia, dan Thailand. Budidaya ikan sepat mutiara ideal dilakukan pada air yang memiliki temperatur antara 26 hingga 28 derajat celclus. Usaha budidaya ikan sepat mutiara sebaiknya dilakukan di kolam atau akuarium yang memiliki tingkat keasaman air atau pH antara 6,5 hingga 7,0.
Pelaku budidaya ikan sepat mutiara yang ingin mencoba melakukan pemijahan ikan sepat mutiara terlebih dahulu hendaknya mengenali ikan sepat mutiara yang akan dijadikan indukan yang ideal. Pelaku budidaya ikan sepat mutiara harus mengenal seluk beluk budidaya ikan sepat mutiara. Ikan ini memiliki tubuh yang menyerupai cakram pipih dengan panjang tubuh hingga 12 cm. Ikan sepat mutiara memiliki totol putih yang menyerupai mutiara pada bagian tengah tubuhnya. Ikan yang dijadikan indukan budidaya ikan sepat mutiara setidaknya telah berusia lebih dari 7 bulan.
Bibit budidaya ikan sepat mutiara jenis betina yang baik memiliki ciri sirip punggung membulat dan pendek sehingga tidak mencapai dasar pangkal sirip ekor. Sebaliknya, bibit budidaya ikan sepat mutiara yang berjenis kelamin jantan memiliki sirip punggung yang panjang hinga mencapai dasar pangkal sirip ekor dan di tambah lagi dengan bentuk tubuhnya yang lancip seperti sirip pungung ikan gurami.
Induk budidaya ikan sepat mutiara jenis jantan memliki hiasan berwarna merah pada bagian leher dan perut. Warna merah ini akan semakin menyala pada saat ikan ini birahi. Ikan yang dijadikan indukan budidaya ikan sepat mutiara setidaknya telah berusia lebih dari 7 bulan.
Pemijahan Pada Budidaya Ikan Sepat Mutiara
Proses pemijahan pada budidaya ikan sepat mutiara dapat dilakukan di dalam kolam atau aquarium. Kolam atau aquarium untuk pemijahan budidaya ikan sepat mutiara sebaiknya ditambahkan tanaman yang mengapung di permukaan air. Pada tanaman air ini, indukan budidaya ikan sepat mutiara akan bersarang dengan membuat gelembung atau busa dengan air liurnya. Nantinya sarang ini akan dijadikan tempat penyimpanan telur hingga anakan hasil budidaya ikan sepat mutiara menetas.
Pemijahan atau proses perkawinan pada budidaya ikan sepat mutiara antara indukan jantan dan betina juga akan berlangsung di sarang gelembung ini. Setelah perkawinan dalam budidaya ikan sepat mutiara terjadi dan indukan betina telah mengeluarkan telur dan dibuahi oleh indukan jantan, indukan betina akan diusir keluar oleh indukan jantan. Inilah salah satu keunikan sifat indukan pada budidaya ikan sepat mutiara. Selanjutnya, ikan sepat mutiara jantanlah yang menjaga telur-telur hingga menetas menjadi anakan hasil budidaya ikan sepat mutiara.
Proses pemijahan pada budidaya ikan sepat mutiara dapat dilakukan di dalam kolam atau aquarium.
Pelaku budidaya ikan sepat mutiara harus mengetahui bahwa telur akan menetas dalam tempo 24 jam setelah terjadi pembuahan. Pada budidaya ikan sepat mutiara dalam satu kali perkawinan dapat dihasilkan sekitar 150 hingga 200 butir telur.
Selang berapa hari, anakan hasil budidaya ikan sepat dapat aktif berenang. Pada masa itu, pelaku budidaya ikan sepat mutiara harus segera memisahkannya dengan indukan jantan karena jika tidak indukan jantan akan memangsa anak-anaknya. Anakan hasil budidaya ikan sepat mutiara dapat diberi pakan berupa udang renik, cacing tubifex, dan selanjutnya dapat diberi pakan ikan yang telah dihaluskan agar mudah dikonsumsi.
Anakan hasil budidaya ikan sepat mutiara telah dapat dijual ketika telah mencapai ukuran panjang kurang lebih 4 centimeter atau telah berumur lebih kurang 3,5 bulan (dari berbagai sumber).
Analisa Usaha Budidaya Ikan Sepat
Investasi
Peralatan Harga pengadaan bibit ikan sepat siam Rp. 2.172.500 selang dan paralon Rp. 62.700 timba Rp. 97.600 wadah dan jerigen Rp. 62.700 pompa air Rp. 207.300 pembuatan kolam ikan sepat siam Rp. 2.365.000 peralatan pembersih kolam Rp. 73.530 sewa lahan ikan sepat siam Rp. 1.355.000 drum Rp. 245.000 jaring Rp. 135.400 terpal dan selang Rp. 74.200 Peralatan tambahan yang lainnya Rp. 84.300 Jumlah Investasi Rp. 6.935.230
Biaya Operasional per Bulan Biaya Tetap Penyusutan pengadaan bibit ikan sepat siam 1/62 x Rp 2.172.700 Rp. 35.044 Penyusutan selang dan paralon 1/44 x Rp.62.700 Rp. 1.425 Penyusutan timba 1/44 x Rp. 97.600 Rp. 2.324 Penyusutan wadah dan jerigen 1/62 x Rp. 62.700 Rp. 1.011 Penyusutan pompa air 1/62 x Rp 207.300 Rp. 3.344 Penyusutan pembuatan kolam ikan sepat siam 1/62 x Rp 2.365.000 Rp. 38.145 Penyusutan peralatan pembersih kolam 1/44 x Rp.73.530 Rp. 1.671 Penyusutan sewa lahan ikan sepat siam 1/12 x Rp. 1.355.000 Rp. 112.917 Penyusutan drum 1/44 x Rp. 245.000 Rp. 5.568 Penyusutan jaring 1/62 x Rp 135.400 Rp. 2.184 Penyusutan terpal dan selang 1/44 x Rp. 74.200 Rp. 1.686 Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp.84.300 Rp. 1.360 gaji karyawan Rp. 1.400.000 Total Biaya Tetap Rp. 1.606.678
Biaya Variabel pakan Rp. 46.600 x 30 = Rp. 1.398.000 pakan tambahan Rp. 17.400 x 30 = Rp. 522.000 bahan lainnya Rp. 12.050 x 30 = Rp. 361.500 vitamin Rp. 23.600 x 30 = Rp. 708.000 obat-obatan Rp. 25.500 x 30 = Rp. 765.000 pengemas Rp. 15.500 x 30 = Rp. 465.000 biaya angkut Rp. 27.500 x 30 = Rp. 825.000 air dan listrik Rp. 32.500 x 30 = Rp. 975.000 Total Biaya Variabel Rp. 6.019.500
Total Biaya Operasional Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 7.626.178
Pendapatan per Bulan harga ikan sepat siam 75 kg x Rp. 25.000 = Rp. 1.875.000 Rp. 1.875.000 x 6 hr = Rp. 11.250.000
Keuntungan per Bulan Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional Rp. 11.250.000 – 7.626.178 = Rp. 3.623.822 Dari analisa di atas dapat disimpulkan apabila bisnis budidaya ikan sepat siam sangat menguntungkan dimana modal Rp 6.935.230 dengan kentungan per bulan Rp 3.623.822 dan balik modal dalam 2 bulan.
Lama Balik Modal Total Investasi / Keuntungan = Rp. 6.935.230 : 3.623.822 = 2 bln