Sapi Peranakan Ongole (PO), Sapi Lokal Yang Mulai Terpinggirkan

Limousine dan Simmental Vs Sapi Peranakan Ongole (PO). Jika anda ke pasar hewan di daerah paling timur pulau Jawa seperti Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang dan Probolinggo, anda akan sangat susah jika tujuan anda untuk membeli atau mencari sapi PO atau Peranakan Ongole.



Di pasar-pasar hewan di kota tersebut lebih banyak didominasi oleh sapi sapi silangan Limousin dan simmental (Simpo dan Limpo) yang merupakan sapi favorit peternak di ujung timur Jawa Timur dan juga sapi kegemaran jagal karena dagingnya tidak berlemak dan persentase karkasnya bagus.


Untuk mencari sapi PO baik indukan, bakalan maupun sapi siap potong maka pasar yang harus dituju adalah dipasar bagian tengah sampai barat Jawa Timur yaitu area pasar hewan Tuban, Babat, Bojonegoro dan tentu saja Lamongan.


Memang sapi PO di area pasar timur (istilahnya blantik Jatim) sudah sangat jarang karena kurang diminati jagal maupun peternak. Dari segi perkembangan tubuh memang harus diakui sapi PO masih kalah dengan sapi jenis Limousin dan Simmenta. Tetapi sebenarnya masih ada keunggulan sapi PO ini yang tidak dimiliki oleh sapi jenis lain.


Tentang sapi PO / Peranakan Ongole
Sapi Peranakan Ongole (sapi PO) sering disebut sebagai Sapi Lokal atau Sapi Jawa atau Sapi Putih. Sapi PO ini merupakan hasil persilangan antara pejantan sapi Sumba Ongole (SO) dengan sapi betina Jawa yang berwarna putih.


Sapi Ongole (Bos Indicus) sebenarnya berasal dari India, termasuk tipe sapi pekerja dan pedaging yang disebarkan di Indonesia sebagai sapi Sumba Ongole (SO). Warna bulu sapi Ongole sendiri adalah putih abu-abu dengan warna hitam di sekeliling mata, mempunyai gumba dan gelambir yang besar menggelantung. Saat mencapai umur dewasa, sapi jantan mempunyai berat badan kurang dari 600 kg dan yang betina kurang dari 450 kg. Bobot hidup Sapi PO bervariasi, mulai 220 kg hingga mencapai sekitar 600 kg.


Saat ini Sapi PO yang murni mulai sulit ditemukan, karena telah banyak disilangkan dengan sapi Brahman. Oleh karena itu sapi PO sering diartikan sebagai sapi lokal berwarna putih (keabu-abuan), berkelasa dan gelambir. 

Sesuai dengan induk persilangannya, Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja. Mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, sapi ini juga memiliki tenaga yang kuat.

Aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah beranak, sedangkan jantannya memiliki kualitas semen yang baik. Keunggulan sapi PO ini antara lain tahan terhadap panas, terhadap ekto dan endoparasit, pertumbuhan relatif cepat walaupun adaptasi terhadap pakan kurang, serta persentase karkas dan kualitas daging baik. 

Keunggulan sapi PO terutama adalah tahan terhadap panas dan juga mampu bertahan hidup dengan baik saat musim kemarau. Keunggulan ini tidak dimiliki oleh jenis Simmental maupun Limousin karena dua jenis sapi ini adalah sapi daerah sub tropis yang tentu saja tidak tahan terhadap panas. Jadi jika anda berniat memelihara sapi tetapi posisi atau letak geografis daerah anda masuk daerah dengan tingkat panas dan kekeringan yang tinggi, lebih baik memelihara sapi PO, bukan sapi-sapi dari daerah sub tropis karena rentan dengan "heat stress" atau stress panas yang mengakibatkan sapi panting atau ngos-ngosan sepanjang hari dan sangat mengganggu pertumbuhan sapi.

Keunggulan lain sapi PO adalah pada sifat keibuan atau keindukan sapi PO yang bagus, disamping juga fertilitas dan calving intervalnya yang bagus. Jadi jangan ragu untuk mulai mengembangkan lagi sapi PO sebagai sapi Khas Indonesia agar tidak semakin langka dan terpinggirkan sapi jenis lain.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Tentang Ternak dan Burung Updated at: 2:18 AM
Powered by Blogger.