Hijauan Pakan Ternak Unggul: Perbedaan Rumput Odot, Gajah dan Rumput Raja, Jenis Apa Yang Lebih Unggul?


Ciri-ciri Rumput Odot, Gajah dan Rumput Raja, Kemampuan Produksi, Umur Panen, Kandungan Nutrisi, Palatabilitas, Keunggulan dan Kelemahannya, Bagaimana Cara Menanamnya?

Jenis-jenis rumput unggul yang bisa digunakan sebagai pakan sapi, kambing, domba, kerbau dan kuda memang banyak sekali. Hijauan pakan ternak yang berupa rumput merupakan komponen pakan yang wajib ada pada ternak ruminansia, meskipun tidak dalam wujud bahan segar seperti silase atau juga hay atau bahkan jerami kering yang berupa jerami padi maupun jerami kangkung dan jerami kacang tanah bisa ditambahkan dalam pakan ternak sapi sebagai penyedia serat kasar yang sangat dibutuhkan dalam sistem pencernaan ternak ruminansia.

Ada jenis rumput unggul yang saat ini sedang naik daun yaitu rumput odot yang sudah mulai dikembangkan dimana-mana. Sebenarnya apa saja keunggulan rumput odot ini jika dibandingkan dengan rumput jenis lainnya sehingga layak dikembangkan sebagai pakan ternak yang berkualitas dari segi nutrisi dan juga mudah dikembangkan secara kuantitasnya karena pertumbuhannya yang cepat. Rumput odot juga dikenal memiliki palatabilitas yang sangat tinggi karena batangnya yang lunak jika dibanding rumput gajah maupun rumput raja.

Agar lebih jelas sebaiknya kita bandingkan apa saja ciri-ciri, karakter dan juga kemampuan produksi serta keunggulan dari tiga jenis rumput yang termasuk rumput unggul tersebut.

Rumput Odot / Napier Grass

Dengan keunggulan bisa dikembangkan dengan dua macam cara yaitu dengan menggunakan batangnya dan juga bisa menggunakan rumpunnya.
Rumput gajah odot atau rumput mott elephant adalah rumput tahan banting menghadapi segala kondisi. Pada musim panas saat sapi atau domba membutuhkan hijauan berkualitas, rumput ini menjadi incaran para peternak. Rumput gajah odot mampu bertahan hidup di kondisi sulit air sekalipun.
Ciri-Ciri Rumput Gajah Odot:
  • Pertumbuhan cepat
  • Tumbuh berumpun dan bertunas atau rhizoma
  • Perakaran kuat dan dalam
  • Daun dan batang halus tidak berbulu
  • Batang lunak mudah dimakan ternak
Rumput odot bagus diberikan untuk sapi/kambing/domba setelah menempuh perjalanan jauh atau ternak yang mengalami dehidrasi. Rumput odot memiliki kadar air lebih tinggi hingga diatas 80% dengan kandungan protein bahan segar diatas 14%, sehingga sangat membantu untuk menghilangkan dehidrasi sekaligus memberikan energi dan protein yang cukup untuk rekondisi, ditambah teksturnya yang empuk membuat ternak lahap memakan rumput tersebut. Semakin banyak makan, cairan tubuh makin stabil, rekondisi makin cepat.

Kandungan Nutrisi Rumput Gajah Odot:
  • Protein kasar 14 %
  • Protein kasar daun 14.35%
  • Protein kasar batang 8.1 %
  • Kadar lemak kasar daun 2.72%
  • Kadar lemak kasar batang 0.91
  • Digestibility daun 72.68%
  • Digestibility batang 62.56%
Cara Menanam Rumput Odot :

1. Penanaman dengan stek batang
Bibit odot dari ruas/batang dipotong sepanjang 15-20 cm lalu benamkan ke lahan bisa dengan posisi tegak lurus ataupun miring. Sebelum dilakukan penanaman sebaiknya lahan diberikan pupuk dasar yaitu pupuk kandang baik dari kotoran sapi, kambing, ataupun ayam sekitar 7 hari sebelum penanaman. Sebaiknya lokasi lahan cukup untuk mendapatkan sinar matahari.

2. Pola Tanam
Monokultur artinya pada lahan hanya ditanami rumput gajah odot saja.
Tanaman Sela, karena tanaman ini ukurannya lebih pendek rumput ini bisa ditanam sebagai tanaman sela dikombinasikan dengan hijauan pakan yang lain, dipematang sawah atau disela sela tanaman perkebunan dengan memperhatikan intensitas matahari.
Rumput ini juga bisa digunakan untuk menahan erosi lahan dengan penanaman pada tanah.

3. Cara Penanaman
Bersihkan lahan yang akan ditanami rumput dari tanaman gulma dan semak belukar.
Buat gundukan tanah lebar 60-80 cm dengan tinggi 20 cm.
Tanam bbit rumput berupa stek dengan 2 ruas ditanam didalam tanah di tengah gundukan dan satu ruas diluar.
Jarak tanaman dalam barisan 50-75 cm, jarak tanam antar barisan 75-150 cm.

4. Pemupukan
Untuk pupuk dasar, berikan dan campur dengan pupuk kandang dengan jumlah 3 ton/ha.
Jika ingin mempercepat pertumbuhan dapat dilakukan pemupukan pada umur 15 hari setelah tanam dengan pupuk urea atau dengan pupuk NPK sebanyak 60 kg / Ha.
Pupuk cair (urine ternak) sapi/kambing/kelinci fermentasi juga dapat digunakan sebagai bahan pupuk cair untuk pemupukan dengan aplikasi disemprot ke tanaman tanah .

5. Pemanenan
Pertama kali penanaman rumput odot bisa dipanen pada umur sekitar 60 hari.
Ciri rumput yang sudah dapat dipanen adalah adanya ruas batang yang sudah berukuran 15 cm.
Umur panen pada musim penghujan 35-45 hari, pada musim kemarau 40-50 hari.
Potong pendek sejajar dengan tanah.
Untuk pemanenan pertama kali sebaiknya dipanen lebih dari 60 hari atau ditunggu batangnya sampai dengan 30– 40 cm.

Tingginya produktifitas ini karena si rumput ‘tahan banting’ ini juga memeiliki banyak anakan. Awal panen jumlah anakan per rumpun kisaran 26 tunas, selanjunya dapat mencapai lebih dari 200 tunas. Sama halnya dengan jenis rumput lain, saat panen rumput gajah odot di umur 35 sampai 45 hari pada musim penghujan. “Kalau musim kering, panen kira-kira 40 sampai 50 hari,” kata pembudi daya rumput gajah odot di Rembang, Jawa Tengah.

Membudidaykana tanaman ini pun mudah. Diawalai dengan memberi pupuk dasar pada lahan yang akan ditanamai rumput gajah odot. Pemupukan dapat dilakukan dengan pemanfaatan pupuk kandang. Per-hektar lahan hanya membutuhkan 3 ton. Selanjutnya penanaman rumput gajah odot salah satunya dengan stek bibit. Bibit sepajang 15 sampai 25 cm, sepertiga bagian dalam tanah.

Jika tinggi sudah mencapai 50 sampai 100 cm, rumput gajah odot ini dapat dipanen. Daun yang lembut, ruas batang yang cenderung empuk, menjadikan rumput ini banyak digemari peternak sapi dan domba. Adalah Bapak Odot yang mempopulerkan salah satu rumput yang dikembangkan di Florida, Amerika Serikat untuk di budidaya di Indonesia. Dari sana lah masyarakat mengenal rumput ini dengan sebutan rumput gajah odot.

Kelebihan lain dari rumput gajah odot, memiliki tinggi yang sesuai dengan tinggi rata-rata oorang Indonesia. Hal ini memudahkan para pembudidaya untuk memanen. Lembutnya daun dan empuknya batang, menjadikan peternak lebih efisiesn. Tidak perlu menggunakan mesin pencacah untuk memotong-motong rumput ini. Terlebih, rumput gajah odot ini memeliki kandungan nutrisi yang tinggi. Protein kasar yang terkandung di dalamnya sebesar 14 %, sangat pas untuk diberikan sebagai makanan ternak (pakan) sapi dan domba.

Rumput Raja / Kolonjono
Rumput kolonjono memiliki nama lain Brachiaria mutica, Panicum muticum, Para grass, dan Buffalo grass. Rumput kolonjono berasal dari Afrika dan Amerika Selatan tropik, sekarang rumput ini tersebar sebagai makanan ternak didaerah tropik basah dan sub tropik. Rumput tumbuh paling baik pada tanah yang basah dan tahan terhadap genangan air, tetapi tumbuhnya terhambat pada musim kemarau. Rumput kolonjono dipergunakan sebagai rumput potongan untuk makanan ternak, hay atau disenggut ternak dan penggembalaan harus dilakukan secara rotasi, karena tidak taham penggembalaan berat. Rumput dapat dipotong tiap 6-8 minggu (Reksohadiprojo, 1985).
Rumput raja yang sering juga disebut rumput kalanjana (kolonjono) berasal dari Afrikasi Selatan. Rumput ini hasil kawin silang antara rumput gajah dengan rumput pennisetum tydoides Burn. Sehingga rumput raja mirip dengan rumput gajah. Namun rumput raja memiliki keunggulan yaitu mudah ditanam, dapat tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian hingga 1500 meter dpl. Yang paling penting adalah produksi rumputnya lebih tinggi dibanding rumput gajah.

Klasifikasi Rumput Raja
Kingdom : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Family : Graminaceae
Genus : Pennisetum
Species : P. purpureum

Ciri-Ciri Rumput Raja
  • Berasal dari bibit unggul
  • Tumbuh tegak dan berumpun mencapai 4 meter
  • Batang tebal dan keras serta berbulu halus
  • Produksi tinggi mencapai 40 ton rumput segar/hektar
  • Jika dipotong akan tumbuh lagi.
Cara pemotongan rumput raja hampir sama dengan rumput gajah dimana pemotongan harus menyisakan sekitar 10-15 cm dari tanah agar rumput dapat tumbuh kembali dari pada selang beberapa minggu sudah bisa dipotong kembali.


Manfaat rumput gajah sebagai hijauan makanan ternak memiliki kandungan protein cukup besar dibanding rumput gajah.
Tabel Kandungan Nutrisi Rumput Raja
Nama
PK (%)
LK (%)
BETN (%)
Abu (%)
Ca (%)
P (%)
Rumput Raja
13,5
3,5
59,7
18,6
0,37
0,35

Rumput Gajah / Pennisetum purpureum
Rumput gajah adalah rumput berukuran besar bernutrisi tinggi yang biasanya dipakai sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing, gajah, dll. Rumput gajah banyak dibudidayakan di Afrika karena ketahanannya terhadap cuaca panas. (Wikipedia)
Nama latin dari rumput gajah adalah Pennisetum purpureum yang merupakan hijauan pakan ternak yang memiliki kualitas nutrisi tinggi. Asal mulanya dari Afrika yang memiliki iklim tropic dan tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian mencapai 2000 meter dpl. Rumput gajah tergolong jenis rumput unggul karena mudah ditanam dan tahan terhadap kekeringan, sehingga dapat diandalkan dalam ketersediaan sumber pakan dikala musim kemarau.

Klasifikasi Rumput Gajah
  • Phylum : Spermatophyta
  • Sub phylum : Angiospermae
  • Class : Monocotyl
  • Ordo : Glumiflora
  • Family : Graminae
  • Sub Family : Panicoldea
  • Genus : Pennisetum
  • Spesies : P. Purpureum
Ciri-Ciri Rumput Gajah
  • Tumbuh dengan cara berumpun dengan perakaran serabut
  • Tinggi batang 3-4,5 meter tebal dan keras
  • Daun berbulu pendek dan berujung runcing
  • Panjang daun 16-90 dan lebar 8-35 cm
  • berbunga seperti es lilin
  • Jika dipotong dapat tumbuh lagi
Manfaat rumput gajah yaitu sebagai hijauan pakan ternak yang disukai oleh ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, dan domba. Manfaat lainnya sebagai penahan erosi.

Tabel kandungan nutrisi Rumput Gajah
Nama PK LK SK BETN Abu SK
Rumput Gajah 10,3 % 1,6 % 3,4 % 42,3 % 11,7 % 34,2 %

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumput_gajah
http://www.bbppkupang.info/
http://www.situs-peternakan.com

dan sumber-sumber lainnya


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Tentang Ternak dan Burung Updated at: 5:50 AM
Powered by Blogger.