Kandungan Bahan Baku Pakan Ternak, Arti dan Manfaatnya

Berikut ini adalah kandungan nutrisi dari suatu bahan pakan/pakan yang harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau Persyaratan Teknis Minimal serta pengaruhnya terhadap fisiologi dan produksi ternak.

 1

Air

 

 

 

 

  1. Kadar air menentukan lama penyimpanan pakan dan persentase kandungan nutrisi lainnya. Kadar air yang melebihi standar akan memicu tumbuhnya jamur.

 

  1. Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari bahan pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air dari suatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun pendistribusian mendapat penanganan yang tepat.

 

  1. Fungsi air adalah sebagai pelarut, pemecah dan pengangkut metabolisme.

2

Abu

 

 

 

 

 

  1. Menggambarkan kandungan mineral total dalam pakan. Kelebihan kadar abu dapat menurunkan nafsu makan dan mengganggu keseimbangan serta penyerapan mineral lainnya. Sedangkan kekurangan kadar abu akan menganggu proses metabolisme tubuh, menghambat pertumbuhan tulang, dan menganggu kerja otot.
  2. Kandungan abu suatu bahan pakan menggambarkan kandungan mineral pada bahan tersebut. Abu terdiri dari mineral yang larut dalam detergen dan mineral yang tidak larut dalam detergen Kandungan bahan organik suatu pakan terdiri protein kasar, lemak kasar, serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN).

3

Protein

 

 

 

 

  1. Fungsi protein adalah untuk pertumbuhan, mengganti jaringan yang mati, pembentukan anti bodi
  2. Jika kandungan protein dalam ransum tidak memenuhi kebutuhan protein ayam, maka pertumbuhan ayam akan lambat. Gejala defisiensi asam amino juga tidak terlihat spesifik, gejalanya hanya terlihat dari pertumbuhan lambat, konsumsi menurun atau penurunan produksi telur dan ukuran telur.
  3. Ransum dengan kadar protein yang tinggi, misalnya 25%. Jika ransum ini diberikan pada ayam petelur masa grower maka ayam akan menjadi kegemukan sehingga nantinya produksi telur tidak bisa optimal. Belum lagi, kelebihan kadar protein tersebut akan dikeluarkan dari tubuh ayam melalui mekanisme yang memerlukan energi lebih banyak dan menimbulkan permasalahan peningkatan kadar amonia. Dari sisi pengelola (peternak,red) kadar protein yang tinggi ini adalah cost (biaya). Semakin tinggi kadar protein kasar dalam suatu ransum maka harga ransum tersebut akan semakin mahal, terlebih lagi bahan baku sumber protein harganya relatif mahal.  
      

4

Lemak

 

Merupakan sumber energi dan pelarut vitamin A, D, E, dan K. Kadar lemak yang berlebih akan mempercepat proses ketengikan pakan. Akan tetapi jika kadarnya kurang akan menyebabkan turunnya penyerapan vitamin (A, D, E, K), menurunkan palatabilitas pakan, dan membuat pakan mudah berdebu.

5

Serat Kasar

 

Kadar serat kasar dan lemak kasar juga hendaknya tidak melebihi standar. Pada hasil uji dari BPMSP Bekasi tercantumkan kata “maks” yang berarti maksimal, tidak boleh melebihi standar. Hal ini dikaitkan dengan efek negatif yang ditimbulkan jika kadar kedua nutrien ini relatif tinggi. Kelebihan kadar serat kasar akan mengakibatkan feed intake menurun mengingat serat kasar tidak bisa dicerna oleh tubuh ayam. Lemak kasar yang berlebih akan menjadikan ransum mudah tengik sehingga vitamin larut lemak, seperti A, D, E dan K rusak.

 

6

Calsium dan Phospor

 

 

 

 

  1. Kalsium berfungsi untuk produksi dan ketebalan kerabang
  2. Phospor berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan dan pertumbuhan, produksi serta berat telur
  3. Kalsium dan phospor merupakan dua mineral makro yang sangat berpengaruh terhadap kualitas kerabang telur dan kerangka tubuh (tulang) ayam. Selain itu, phospor sangat diperlukan dalam proses metabolisme. Kelebihan kalsium dan phospor akan mengganggu penyerapan nutrisi dan memperberat kerja ginjal. Namun kekurangan keduanya akan mengganggu pertumbuhan tulang dan kualitas kerabang telur.

KESEIMBANGAN CA DAN P

Mengingat sangat pentingnya Ca dan P dalam metabolisme, maka dalam penyusunan ransum hendaknya benar-benar diperhatikan. Sehingga tidak terjadi kekurangan salah satu atau keduanya yang dapat menyebabkan tidak tercapainya produksi maksimal, tentunya sedapat mungkin optimal seperti yang diharapkan.

Kecukupan Ca dan P tergantung pada 3 faktor :

(1) kecukupan kedua mineral dalam ransum,

(2) kesesuaian perbandingan keduanya dan

(3) ketersediaan vitamin D.

Ketiga faktor ini saling berhubungan

Dari ketiga faktor tersebut, kesesuaian keseimbangan antara Ca dan P yang jarang diperhatikan. Masih banyak menyusun ransum tanpa memperhatikan keseimbangan Ca dan P. Asal sudah lebih dari yang dibutuhkan, dianggap cukup. Padahal keseimbangan kedua mineral ini sangat penting untuk diperhatikan. Perbandingan Ca dan P dalam ransum merupakan hal yang penting dalam absorpsi dan kadar Ca dan P darah.

Bila penggunaan Ca lebih banyak dari pada P, maka kelebihan Ca tidak akan diserap tubuh. Kelebihan Ca tersebut akan bergabung dengan P membentuk trikalsium fosfat yang tidak larut. Sebaliknya, kebanyakan P akan mengurangi penyerapan Ca dan P. Terlalu kecilnya perbandingan Ca dan P (kurang dari 0,5 :1) dapat menyebabkan defisiensi Ca, demikian juga jika terlalu tinggi (lebih dari 5:1),adalah berbahaya.

7

Aflatoksin

 

  1. Aflatoksin adalah mikotoksin yang dihasilkan oleh fungi Aspergillus sp; merupakan senyawa yang stabil dan tahan terhadap proses pengolahan pakan. 

 

  1. Pakan ternak yang mengandung aflatoksin di atas ambang batas akan menyebabkan ternak yang mengkonsumsinya keracunan.

 

  1. Aflatoksin B1 pada ternak  bersifat :
  1. Nefrotoksik, menyebabkan gangguan : metabolisme, absorbsi lemak, penyerapan unsur mineral (Cu, Fe, Ca, P, beta-karoten), juga perdarahan dan memar.
  2. Imunosupresif, menyebabkan penurunan fungsi kekebalan tubuh, mengakibatkan pertumbuhan terhambat, kematian meningkat, dan produksi menurun.
  3. Aflatoksin M1, merupakan hasil metabolisme aflatoksin B1, pada ruminansia dieksresikan melalui air susu, mempunyai sifat karsinogenik, genotoksik,hepatoksik pada manusia.

Dikarenakan sifatnya, maka cemaran aflatoksin sangatlah berbahaya bagi manusia maupun ternak.

8

Asam Amino

 

  1. Keseimbangan dan kelengkapan asam amino essensial sangat menentukan kualitas protein bahan pakan/pakan yang digunakan dalam ransum.
  2. Asam amino essensial yaitu asam amino yang harus disediakan dalam pakan karena ternak tidak mampu atau hanya sedikit mensintesanya.
  3. Asam amino lisin, metionin, triptofan merupakan asam amino essensial yang perlu diperhatikan dalam penyusunan ransum karena lisin merupakan asam amino pembatas utama unggas disusul metionin sebagai asam amino pembatas kedua, kemudian triptofan merupakan asam amino essensial dalam pakan unggas.
  4. Defisiensi salah satu asam amino bisa menyebabkan penurunan pertumbuhan.
  5. Penambahan metionin ke dalam pakan ayam pedaging menghasilkan perbaikan dalam pertumbuhan, produksi dan terutama efisiensi penggunaan pakan.
  6. Proporsi Asam Amino yang tidak seimbang dan tidak sesuai dengan kebutuhan ternak ayam mengakibatkan kurang efisiennya penggunaan pakan. Selanjutnya, sebagai akibat dari kurang efisiensi penggunaan pakan pada ternak ayam adalah kondisi tubuhnya tidak fit dan produksinya juga tidak maksimal.

9

Energi Metabolis

 

  1. Energi metabolis pakan merupakan faktor penting yang mempengaruhi komposisi karkas terutama proporsi kadar lemak. Pakan dengan energi tinggi akan menghasilkan proporsi kadar lemak yang tinggi pula.
  2. Energi metabolis pakan adalah sumber ATP (penggerak dan produksi)
  3. Pengaruh kekurangan energi pada performan sangat besar. Pengaruh terbesar pada ayam broiler adalah memperburuk FCR (Feed Consumption Rate). Pada saat energi per kg pakan kurang dari kebutuhan, maka ayam akan mengkonsumsi pakan lebih banyak untuk menjaga kebutuhan energi tubuhnya. Akan tetapi, walaupun ayam makan lebih banyak, pertambahan berat badannya justru tidak ikut meningkat. Dan ini membuat pemenuhan kebutuhan energi menjadi lebih mahal serta mengurangi ‘value’ dari energi itu sendiri.

Dengan memahami SNI pakan serta pengaruhnya terhadap fisiologi dan produksi ternak, diharapkan pakan yang beredar dan dikonsumsi oleh ternak adalah pakan yang baik dan berkualitas, yang sudah memenuhi persyaratan mutu dan keamanan pakan serta aspek ekonomi. Aspek tersebut penting untuk dipenuhi karena akan berpengaruh pada performance dan kesehatan ternak, penyediaan pangan hasil ternak, keamanan konsumen dalam mengkonsumsi pangan hasil ternak, serta efisiensi biaya agar dihasilkan pakan yang bernilai ekonomis.

 


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Tentang Ternak dan Burung Updated at: 10:23 PM
Powered by Blogger.