Mengenal Macam-macam Jenis Bahan Pakan Ayam Petelur

Bahan Pakan Ternak Ayam Petelur Yang Sering Digunakan Saat Menyusun Ransum

Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Total pengeluaran biaya budidaya ayam petelur hampir 70% merupakan biaya pakan.. Artinya perlu dilakukan penghematan pengeluaran biaya pakan. Salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan baku pakan lokal yang banyak tersedia di Indonesia. Beragam jenis hasil limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku campuran ransum ayam petelur.
Produksi ayam petelur bisa dimulai sejak umur 5 bulan dan dapat terus menghasilkan telur sampai umurnya mencapai 1,5-2 tahun. Namun, umumnya produksi telur terbaik ada pada tahun-tahun awal ayam mulai bertelur.

Beberapa bahan baku campuran ransum ayam petelur :

Hijauan sayuran sebagai pelengkap ransum ayam ras petelur
Hijauan sayuran yang diberikan pada ayam ras petelur adalah hijauan dan sayuran yang tidak berbahaya bagi kesehatan ayam ras petelur.merupakan pakan ekstra Jenis sayuran yang biasa diberikan pada ayam ras petelur bayem, kangkung dan tauge. Jatah pemberian hijauan sayuran untuk ayam ras petelur untuk 100 ekor ayam pada umur 8 – 60 hari diberikan hijauan sayuran 1- 1,5 kg per harinya, ayam umur 60 – 90 hari hijauan sayuran yang diberikan 1,5- 2 kg per harinya, ayam umur 90 – 150 hari disiapkan hijauan sayuran 2 – 3 kg setiap harinya dan untuk ayam umur 150 hari sampai ayam diafkir diberikan hijauan sayuran 3-4 kg setiap harinya.

Pemberian hijauan sayran dapat dilakukan jam 10.00 atau jam 11,00 yaitu 4 – 5 jam setelah pemberian ransum pakan pagi.Hiajauan sayuran yang akan diberikan pada ayam ras petelur harus dicincang halus dan dilakukan perendaman dengan kalium permanganat (KMNO4) yang juga punya nama lain PK. Kalium Permanganat atau PK ini bisa dibeli di apotik. Kalium permanganat berguna untuk membunuh bakteri bakteri yang ada dalam hijauan sayuran. Penggunaan kalium permanganat Dicampur dengan air dengan takaran 1 gram kalium permanganate dilarutkan dalam 1000 cc air biasa.

Jagung.
Jagung utamanya jagung kuning banyak mengandung carotene yang dibutuhkan ayam petelur menghasilkan produksi telur. Pemberian jagung pada ayam ras petelur harus disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam petelur untuk anak ayam ( DOC ) dibutuhkan jagung 35 – 40 % dari jumlah ransum, ayam petelur masa pertumbuha n membutuhkan jagung 36 - 45 % dari jumlah ransum. Untuk ayam masa produksi membutuhkan 45 % dari jumlah total ransum yang diberikan pada ayam petelur.Pada periode DOC jagung sangat dibutuhkan yang berguna untuk pertumbuhan anak ayam.
Jagung merupakan sumber energi utama bagi ternak unggas khususnya ayam petelur. Kualitas jagung lokal sangat bervariasi, ini tergantung pada daerah pemanenannya. Penggunaan jagung untuk pakan ayam petelur tidak perlu dibatasi karena pada jagung kuning tidak mengandung senyawa antinutrisi yang membahayakan bagi hewan ternak khususnya ayam petelur.
Dedak padi
Dedak Padi
Dedak padi banyak dihasilkan dedak ditempat penggilingan beras. Dedak padi mengandung vitamin B1 dengan protein 10 % Penggunaan dedak padi untuk campuran ransum harus diperhatikan benar kesegarannya. Dedak yang busuk jika diberikan pada ayambiasanya ayam tidak mau makan. Selain ayam tidak mau makan dedak yang busuk berbahaya dapat menimbulkan diare pada ayam,.

Pollard
Polar merupakan limbah penggilingan dari bahan pangan gandum. Dalam memberikan pakan ayam berupa pollard ini penggunaannya juga harus dibatasi karena pollard mengandung serat kasar yang cukup tinggi.

Bungkil kelapa
Bungkil kelapa dihasilkan oleh pabrik minyak kelapa. Bungkil kelapa mempunyai cita rasa dan aroma yang gurih dan disukai oleh ayam. Kadar kandungan protein bungkil kelapa 16 %. Pemberian bungkil kelapa tidak boleh terlalu banyak. Pemberian bungkil kelapa tidak boleh lebih dari 10 % jumlah total ransum yang diberikan. Jika pemberian bungkil kelapa lebih dari 10 % me akan merugikan petani ternak karena ayam akan mencret dan produksi telur menurun

Onggok
Onggok juga merupakan limbah yang sudah tidak terpakai yang berasal dari bahan pangan pembuatan tepung tapioka. Jenis pakan ini dapat menjadi sumber energi yang murah dan mudah untuk didapatkan disekitar rumah. Dalam pemberiannya onggok tersebut kepada ayam harus dibatasi karen onggok masih mengandung asam sianida (HCN) dan pemberiannya hanya dibatasi dengan takaran 5 %.

Minyak Kelapa Sawit
Mengapa disarankan untuk menggunakan minyak kelapa sawit ? Karena di dalam minyak kelapa sawit mengandung energi CPO sangat tinggi sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi ayam petelur. Tetapi dalam pemakaiannya harus dibatasi maksimal 5% karena dapat mengakibatkan ketengikan.

Bungkil kacang.
Didaerah pabrik minyak kacang dapat dipastikan banyak tersedia bungkil kacang yang juga mempunyai nama sebutan lain dengan ampas kacang. Kadar kandungan minyak pada bungkil kacang sangat tergantung dari proses pengepresan yang dilakukan pabrik. Bau aroma bungkil kacang yang segar gurih dan sedap, menambah nafsu makan ayam menikmati ransum yang disediakan. Yang pastinya penggunaan bungkil kacang tidak boleh terlalu banyak karena akan berakibat turunnya produksi telur atau ayam akan menjadi diare. Dianjurkan bungkil kacang yang tengik tidak diberikan pada ayam petelur akan berakibat perut ayam kembung.dan juga ayam tidak berselera makan jika dirasakan ada bungkil kacang yang tengik.

Corn Gluten Meal (CGM) Tepung Lembaga atau Inti Jagung
Tepung lembaga atau inti jagung merupakam limbah pengelolaan minyak jagung dengan kandungan protein yang tinggi. Dalam pemberian pakan ini disarankan hanya 8 % saja karena penggunaan tepung daging dan tulang untuk pakan ayam secara berlebihan dapat membuat produktifitas telur menjadi berwarna kuning.

Tepung Bulu
Tepung bulu merupakan limbah dari pemotongan ayam yang setiap harinya mengalami kenaikan secara terus menerus dan bertambah seiring meningkatnya populasi ayam dan tingkat pemotongan sebagai akibat meningkatnya permintaan daging ayam di pasaran. Kini inovasi baru telah merubah bulu ayam yang biasanya banyak digunakan sebagai kemoceng, pengisi jok, pupuk tanaman dan kerajinan tangan. Kandungan protein kasar pada bulu ayam sangat tinggi yaitu 80 – 90 % tetapi rendah asam amino. Tepung bulu juga mengandung keratin yang dapat menurunkan kecernaan dan efisiensi penggunaan zat makanan.

Tepung Bekicot
Kandungan sumber protein yang ada pada bekicot sangat baik untuk keberlangsungan pertumbuhan pada hewan ternak unggas. Kandungan protein didalamnnya tinggi dan kaya akan mineral kalsium dan fosfor. Penggunaannya dalam ransum ayam petelur hanya dibatasi sekitar 10 % saja.

Kacang kedele
Kacang kedele selain dinikmati manusia juga bisa digunakan untuk pakan ayam ras petelur. Kacang kedele merupakan jenis kacang kacangan yang terbaik untuk digunakan sebagai campuran pakan ayam ras petelur. Kandungan protein kacang kedele 37,5 %, yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan badan ayam petelur dan proses produksi telur. Kandungan gizi pakan yang juga dimiliki kacang kedele adalah mineral yang terdiri dari calcium, phosphor dan mineral lainnya. Penggunaan kacang kedele dalam campuran pakan ayam ras petelur dianjurkan untuk digoreng sangan terlebih dahulu yang akan memberikan aroma gurih dan menambah nafsu makan bagi ayam petelur. Perlu diketahui kacang kedele mempunyai nilai rupiah yang mahal oleh karena itu penggunaan campuran pakan ayam ras petelur dengan kacang kedele harus diperhatikan secara ekonomis untung ruginya agar tidak mengurangi hasil pendapatan yang akan dinikmati pengelola budidaya ayam ras petelur.

Tepung Ikan
Tepung ikan merupakan sumber pakan utama penghasil protein yang sangat tinggi berkisar 40 – 65%. Kandungan dalam tepung ikan lokal sangat bervariasi dan biasanya mengandung kadar garam yang tinggi. Sebaiknya dalam memberikan pakan berupa campuran yang dicampur dengan tepung ikan diberikan sekitar 7 – 10 %.

Meat Bone Meal (MBM) atau Tepung Daging dan Tulang
Tepung tersebut berasal dari limbah tulang – tulang hewan yang sudah tidak digunakan lagi. Kandungan protein dalam tepung daging dan tulang tersebut sangat tinggi. Penggunaan bahan tersebut disarankan hanya 5 – 10 %.

Cara dan Fase Pemberian Pakan

Pemberian pakan ayam petelur secara garis besar dibedakan 3 (tiga) fase, yaitu starter (umur 0-4 minggu), grower (umur 4-16 minggu) dan layer (umur 16 – Akhir). Dari masing-masing fase tersebut dapat dilihat kebutuhan gizi ayam petelur seperti tabel berikut:
Tabel Kebutuhan Gizi Ayam Petelur
1. Fase starter adalah pakan ayam masih anak disebut juga DOC. Masa pakan ayam petelur disesuaikan dengan umurnya karena pada masa ini anak ayam masih rentan terhadap gangguan luar.
2. Fase grower adalah dimana ayam sedang masa pertumbuhan. Pakan yang diberikan juga menyesuaikan dengan umur, baik dari segi gizi atau tata cara pemberian. Pada masa ini penting mengingat kalau salah dalam perawatan termasuk pemberian pakan dapat menyebabkan saluran reproduksi terlambat berkembang, sehingga ayam juga terlambat bertelur.
3. Fase layer yaitu masa produksi. Masa produksi telur juga harus disesuaikan dengan kebutuhan gizi ayam. Gunanya biar produksi ayam bisa maksimal dengan biaya yang rendah tapi tetap dengan kualitas telur yang baik.

Sumber: pertanian.go.id dan sumber lainnya


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Tentang Ternak dan Burung Updated at: 2:08 AM
Powered by Blogger.