Cacing adalah jenis binatang hermaprodit yang memiliki kelamin ganda dalam satu tubuhnya yaitu jantan dan betina, namun dengan ini bukan berarti cacing bisa melakukan perkawinan dengan sendiri, cacing juga memerlukan cacing lainnya untuk berkembang biak. Dari satu pasang induk cacing akan menghasilkan satu kokon ( wadah telur) yang berbentuk lonjong dengan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api, dan kokon ini berisi telur-telur yang nantinya menetas sesuai yang kita harapkan.
Cacing Tanah. Cacing berkhasiat bagus untuk burung jika di konsumsi, burung akan lebih segar dan juga fit, selain burung sangat bagus juga untuk ayam. Cacing juga bisa di jadikan obat Penyakit Typus, dengan cacing tanah yang sudah di bersihkan dan di peras airnya kemudian air cacing ini bisa di minum sebagai obatnya. Selain itu juga tentunya dapat di gunakan untuk umpan memancing, banyak yang melakukan hal ini karena cacing sangat di senangi oleh ikan. Banyak juga yang menjadikan cacing sebagai pakan ikan budidaya, lele, belut, ikan hias dan lain sebagainya, karena semua ikan sangat menyukai untuk menyantap cacing.
Tempat Pemeliharaan Cacing
Tempat/kandang bisa di buat dengan sisa-sisa bahan yang tidak terpakai seperti ; genteng tanah, ijuk, bambu, dan rumbia. Yang sudah saya ketahui untuk peternak skala besar telah membuat kandang yang lumayan panjang yaitu sekitar 1.5 x 18 dengan ketinggian 0.45 m. Pembuatan kandang harus di buatkan semacam rak-rak atau tingkatan agar memudahkan untuk memisahkan cacing yang di budidayakan. Serta kandang ini dapat di buka dan tanpa adanya dinding, jadi lebih praktis dan mudah untuk di gunakan. Para peternak cacing pada umumnya adalah dengan menggunakan kandang/tempat budidaya cacing dengan model seperti : pancing berjajar atau pancing bertingkat, kotak bertumpu, dan rack berbaki
Pembibitan Cacing Dan Cara Menebar Cacing
Indukan bisa kita cari dari alam bebas seperti tempat pembuangan kotoran ternak atau tempat lumpur lainnya yang banyak di huni cacing. Indukan cacing yang bagus adalah yang sudah matang usianya dengan tanda tubuh yang besar dan panjang. Tentunya induk seperti ini sangat bagus untuk di budidayakan.
Cacing calon indukan bisa di pelihara sebanyak-banyaknya supaya mendapatkan banyak induk yang nantinya bisa siap untuk di budidayakan. Namun tidak boleh asal dalam pengisian jumlah indukan, dengan perkiraan jika wadah berukuran dengan panjang 2.5 m dan lebar 1 m, sedangkan tinggi sekitar 0.3 m, maka dapat isi sekitar 10.000 ekor bakal indukan cacing tanah dewasa.
Jika jumlah cacing semakin bertambah, maka untuk menghindari sesaknya wadah maka harus di pindahkan sebagian.
Kombinasikan pemeliharaan antara dua langkah di atas.
Membuat pemeliharaan kokon (telur cacing) dengan khusus, dan setelah cacing menetas dan dewasa baru di pindahkan.
Melakukan pemeliharaan/perawatan khusus untuk bibit.
Cara Penebaran Indukan Kedalam Media Yang Telah Di Siapkan
Cacing Tanah. Cacing berkhasiat bagus untuk burung jika di konsumsi, burung akan lebih segar dan juga fit, selain burung sangat bagus juga untuk ayam. Cacing juga bisa di jadikan obat Penyakit Typus, dengan cacing tanah yang sudah di bersihkan dan di peras airnya kemudian air cacing ini bisa di minum sebagai obatnya. Selain itu juga tentunya dapat di gunakan untuk umpan memancing, banyak yang melakukan hal ini karena cacing sangat di senangi oleh ikan. Banyak juga yang menjadikan cacing sebagai pakan ikan budidaya, lele, belut, ikan hias dan lain sebagainya, karena semua ikan sangat menyukai untuk menyantap cacing.
Hama adalah musuh utama yang harus kita antisipasi, hama pada cacing tanah bisa berasal dari hewan-hewan di sekitar kita seperti : ayam, itik, ular, angsa, burung, kelabang, lipan, semut, kumbang, lalat, tikus, katak, tupai, lintah, kutu dan banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. Selain binatang yang memangsa cacing kali ini adalah hama yang tidak memakan cacing namun memakan karbohidrat dan lemak yang terdapat pada pakan, binatang ini adalah semut merah. Maka lindungi wadah tempat budidaya cacing kita dengan cara di rambang dengan air dengan keseluruhan.Cara Budidaya Cacing
Tempat Pemeliharaan Cacing
Tempat/kandang bisa di buat dengan sisa-sisa bahan yang tidak terpakai seperti ; genteng tanah, ijuk, bambu, dan rumbia. Yang sudah saya ketahui untuk peternak skala besar telah membuat kandang yang lumayan panjang yaitu sekitar 1.5 x 18 dengan ketinggian 0.45 m. Pembuatan kandang harus di buatkan semacam rak-rak atau tingkatan agar memudahkan untuk memisahkan cacing yang di budidayakan. Serta kandang ini dapat di buka dan tanpa adanya dinding, jadi lebih praktis dan mudah untuk di gunakan. Para peternak cacing pada umumnya adalah dengan menggunakan kandang/tempat budidaya cacing dengan model seperti : pancing berjajar atau pancing bertingkat, kotak bertumpu, dan rack berbaki
Pembibitan Cacing Dan Cara Menebar Cacing
- Persiapan Awal Indukan Untuk Budidaya Cacing Tanah
- Mempersiapkan media tumbuh
- Memilih bibit unggul yang akan di budidayakan
- Mempersiapkan kandang/tempat yang akan di gunakan serta pelindung kandang agar cacing terhindar oleh beberapa pemangsa
- Pemilihan Calon Induk Yang Akan Di Masukkan Kedalam Kandang Budidaya
Indukan bisa kita cari dari alam bebas seperti tempat pembuangan kotoran ternak atau tempat lumpur lainnya yang banyak di huni cacing. Indukan cacing yang bagus adalah yang sudah matang usianya dengan tanda tubuh yang besar dan panjang. Tentunya induk seperti ini sangat bagus untuk di budidayakan.
Cacing calon indukan bisa di pelihara sebanyak-banyaknya supaya mendapatkan banyak induk yang nantinya bisa siap untuk di budidayakan. Namun tidak boleh asal dalam pengisian jumlah indukan, dengan perkiraan jika wadah berukuran dengan panjang 2.5 m dan lebar 1 m, sedangkan tinggi sekitar 0.3 m, maka dapat isi sekitar 10.000 ekor bakal indukan cacing tanah dewasa.
Jika jumlah cacing semakin bertambah, maka untuk menghindari sesaknya wadah maka harus di pindahkan sebagian.
Kombinasikan pemeliharaan antara dua langkah di atas.
Membuat pemeliharaan kokon (telur cacing) dengan khusus, dan setelah cacing menetas dan dewasa baru di pindahkan.
Melakukan pemeliharaan/perawatan khusus untuk bibit.
Cara Penebaran Indukan Kedalam Media Yang Telah Di Siapkan
Untuk penebarannya di lakukan sedikit-demi sedikit, jangan langsung semua cacing indukan di masukkan bersamaan. Namun dengan cara sebagian dengan tujuan untuk mengetahui apakah cacing menyukai media yang telah kita buat atau tidak, dan tanda jika cacing menyukainya maka cacing yang kita masukkan akan langsung masuk ke tanah tanpa ada yang berkeliaran di permukaan media atau bahkan cacing-cacing kabur dari media. Dan jika cacing-cacing masih berada di permukaan media dan bahkan ada yang kabur maka media yang kita buat tidak cocok untuknya. Jika sudah 12 jam cacing tidak ada yang keluar dan berkeliaran maka dapat di pastikan indukan cacing sudah betah dan menyukai tempatnya. Untuk penggantian media adalah dengan cara menyiramnya dengan air kemudian media di peras, sampai air yang keluar berwarna bening.
Metode Dan Cara Perkawinan cacing Tanah
Cacing adalah jenis binatang hermaprodit yang memiliki kelamin ganda dalam satu tubuhnya yaitu jantan dan betina, namun dengan ini bukan berarti cacing bisa melakukan perkawinan dengan sendiri, cacing juga memerlukan cacing lainnya untuk berkembang biak. Dari satu pasang induk cacing akan menghasilkan satu kokon ( wadah telur) yang berbentuk lonjong dengan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api, dan kokon ini berisi telur-telur yang nantinya menetas sesuai yang kita harapkan.
Setiap satu kokon akan berisi sekitar 2-20 ekor anak cacing, dan pada umumnya akan menghasilkan 4 ekor anak cacing saja. Cara penetasan kokon sangat mudah, yaitu dengan cara menaruh kokon-kokon pada tempat yang lembab, kokon akan menetas sekitar 14-21 hari. Dan sesuai dengan penelitian para ahli bahwa 100 ekor indukan cacing tanah dapat menghasilkan 100.000 anak cacing dalam waktu 1 tahun.
Setelah anak cacing menetas, maka untuk dewasa anak cacing memerlukan umur sekitar 2-3 bulan lamanya dengan adanya tanda gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan cacing. Dan waktu perkawinan induk cacing adalah sekitar 7-10 hari untuk menghasilkan satu kokonnya.
Cara Perawatan Cacing Tanah
Cara Pemberian Pakan Cacing Tanah
Pemberian pakan untuk cacing tanah sangatlah mudah, yaitu hanya dengan memberikan 1 kali pakan selama satu hari satu malam, dengan ketentuan pakan yang di berikan sama dengan berat cacing yang di tanam. Jika 1 kilo cacing yang di tanam mama pakan yang di berikan adalah 1 kilo. Dan makanan cacing tanah yang paling bagus adalah kotoran binatang ternak, dan di bawah ini adalah cara untuk pemberian pakan cacing tanah :
Cara Penggantian Media Cacing Tanah
Jika sudah lama, maka media juga perlu di ganti, yaitu dengan tanda media telah menjadi tanah (kascing) yang sudah dipenuhi banyak telur (kokon). Jika hal itu sudah terjadi maka segera ganti media dengan yang baru. Untuk memperbaiki perkembangan dan pertumbuhan maka, telur dan anak cacing harus di pisahkan dengan beda tempat dan hal ini bisa di lakukan setiap 2 minggu.
Proses Kelahiran (Penetasan Telur) Cacing tanah
Untuk menetaskan kokon (telur) cacing maka harus di buatkan media penetasan dengan membuatnya dari bahan-bahan seperti kotoran hewan, batang pisang, dedaunan atau buah-buahan, limbah pasar, limbah rumah tangga, kertas, Koran, kardus, kayu lapuk atau bubur kayu. Cara pembuatannya adalah dengan memotong bahan-bahan diatas menjadi ukuran kira-kira 1-2 cm, setelah itu di campurkan dan di aduk semua bahan kecuali kotoran ternak. Langkah selanjutnya adalah mencampurkannya dengan kotoran ternak dengan perbandingan 70:30, selain itu juga harus di tambahkan air agar tetap dengan kondisi basah.
Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Cacing Tanah
Hama adalah musuh utama yang harus kita antisipasi, hama pada cacing tanah bisa berasal dari hewan-hewan di sekitar kita seperti : ayam, itik, ular, angsa, burung, kelabang, lipan, semut, kumbang, lalat, tikus, katak, tupai, lintah, kutu dan banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. Selain binatang yang memangsa cacing kali ini adalah hama yang tidak memakan cacing namun memakan karbohidrat dan lemak yang terdapat pada pakan, binatang ini adalah semut merah. Maka lindungi wadah tempat budidaya cacing kita dengan cara di rambang dengan air dengan keseluruhan.
Cara Panen Cacing Tanah
Hasil pemanenan cacing tanah ada 2 yaitu :
Jika saat pemanenan terdapat kokon (telur) maka, kembalikan media dan kokon seperti semunya dan hanya mengambil cacing yang siap panen saja, lalu berikan perawatan kokon-kokon itu dengan pemberian pakan selama 30 hari. Dan setelah cacing menetas bisa di pisahkan dengan media tersebut sehingga kascing dapat kita panen.
Metode Dan Cara Perkawinan cacing Tanah
Cacing adalah jenis binatang hermaprodit yang memiliki kelamin ganda dalam satu tubuhnya yaitu jantan dan betina, namun dengan ini bukan berarti cacing bisa melakukan perkawinan dengan sendiri, cacing juga memerlukan cacing lainnya untuk berkembang biak. Dari satu pasang induk cacing akan menghasilkan satu kokon ( wadah telur) yang berbentuk lonjong dengan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api, dan kokon ini berisi telur-telur yang nantinya menetas sesuai yang kita harapkan.
Setiap satu kokon akan berisi sekitar 2-20 ekor anak cacing, dan pada umumnya akan menghasilkan 4 ekor anak cacing saja. Cara penetasan kokon sangat mudah, yaitu dengan cara menaruh kokon-kokon pada tempat yang lembab, kokon akan menetas sekitar 14-21 hari. Dan sesuai dengan penelitian para ahli bahwa 100 ekor indukan cacing tanah dapat menghasilkan 100.000 anak cacing dalam waktu 1 tahun.
Setelah anak cacing menetas, maka untuk dewasa anak cacing memerlukan umur sekitar 2-3 bulan lamanya dengan adanya tanda gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan cacing. Dan waktu perkawinan induk cacing adalah sekitar 7-10 hari untuk menghasilkan satu kokonnya.
Cara Perawatan Cacing Tanah
Cara Pemberian Pakan Cacing Tanah
Pemberian pakan untuk cacing tanah sangatlah mudah, yaitu hanya dengan memberikan 1 kali pakan selama satu hari satu malam, dengan ketentuan pakan yang di berikan sama dengan berat cacing yang di tanam. Jika 1 kilo cacing yang di tanam mama pakan yang di berikan adalah 1 kilo. Dan makanan cacing tanah yang paling bagus adalah kotoran binatang ternak, dan di bawah ini adalah cara untuk pemberian pakan cacing tanah :
- Pakan sebaiknya di berikan dalam keadaan halus (bubur)
- Pemberian di lakukan dengan menaburkan di atas media, namun jangan kesemua media tertutup pakan
- Tutuplah pakan dengan media yang tidak dapat di tembus cahaya, bisa menggunakan terpal dan lainnya.
- Jika pemberian sebelumnya masih menyisakan pakan, maka pemberian selanjutnya hendaknya di kurangi
- Perbandingan antara pakan (bubur) dengan air adalah 1:1
Cara Penggantian Media Cacing Tanah
Jika sudah lama, maka media juga perlu di ganti, yaitu dengan tanda media telah menjadi tanah (kascing) yang sudah dipenuhi banyak telur (kokon). Jika hal itu sudah terjadi maka segera ganti media dengan yang baru. Untuk memperbaiki perkembangan dan pertumbuhan maka, telur dan anak cacing harus di pisahkan dengan beda tempat dan hal ini bisa di lakukan setiap 2 minggu.
Proses Kelahiran (Penetasan Telur) Cacing tanah
Untuk menetaskan kokon (telur) cacing maka harus di buatkan media penetasan dengan membuatnya dari bahan-bahan seperti kotoran hewan, batang pisang, dedaunan atau buah-buahan, limbah pasar, limbah rumah tangga, kertas, Koran, kardus, kayu lapuk atau bubur kayu. Cara pembuatannya adalah dengan memotong bahan-bahan diatas menjadi ukuran kira-kira 1-2 cm, setelah itu di campurkan dan di aduk semua bahan kecuali kotoran ternak. Langkah selanjutnya adalah mencampurkannya dengan kotoran ternak dengan perbandingan 70:30, selain itu juga harus di tambahkan air agar tetap dengan kondisi basah.
Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Cacing Tanah
Hama adalah musuh utama yang harus kita antisipasi, hama pada cacing tanah bisa berasal dari hewan-hewan di sekitar kita seperti : ayam, itik, ular, angsa, burung, kelabang, lipan, semut, kumbang, lalat, tikus, katak, tupai, lintah, kutu dan banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. Selain binatang yang memangsa cacing kali ini adalah hama yang tidak memakan cacing namun memakan karbohidrat dan lemak yang terdapat pada pakan, binatang ini adalah semut merah. Maka lindungi wadah tempat budidaya cacing kita dengan cara di rambang dengan air dengan keseluruhan.
Cara Panen Cacing Tanah
Hasil pemanenan cacing tanah ada 2 yaitu :
- Biomas (cacing tanah itu sendiri) dan
Kascing ( bekas cacing)
Jika saat pemanenan terdapat kokon (telur) maka, kembalikan media dan kokon seperti semunya dan hanya mengambil cacing yang siap panen saja, lalu berikan perawatan kokon-kokon itu dengan pemberian pakan selama 30 hari. Dan setelah cacing menetas bisa di pisahkan dengan media tersebut sehingga kascing dapat kita panen.