Cara Membuat Formula Sederhana Pakan Sapi Potong
Sebelum membahas formulasi untuk membuat pakan sapi potong, sebaiknya kita kenali terlebih dahulu beberapa macam jenis bahan baku pakan yang biasa digunakan dalam membuat ransum pakan sapi potong yang paling sederhana hingga pakan komplet. Bahan pakan sapi potong ini bisa diaplikasikan untuk penggemukan semua sapi potong seperti sapi ongole, sapi bali, dan sapi madura supaya daging konsumsinya banyak, bagus dan berkualitas. Perlu diketahui bahwa dengan cara alamiah pertambahan berat badan sapi ada di kisaran 500 gram – 1000 gram/ hari. Tetapi untuk mewujudkan itu cara pemberian konsentrat hormon pertumbuhan belum distandarisasi dengan cara resmi oleh dinas peternakan. Salah satu kendala yang sering dihadapi peternak adalah persoalan keterbatasan pakan. Maka beberapa solusi pakan pilihan yang manjur untuk penggemukan sapi potong semakin diupayakan, beberapa pilihan yang diperoleh adalah dengan membuat pakan fermentasi dengan media pakan konsentrat alamiah.
Onggok Sebagai Pakan Ternak
Onggok adalah hasil produk samping pengolahan ubi kayu menjadi tapioka. Dari setiap ton ubi kayu bisa menghasilkan 114 kg onggok. Jika setengah dari produksi ubi kayu tahun 2000 yang mencapai 15.351.200 ton diolahdan diproses menjadi tepung tapioka, onggok yg dihasilkan bisa mencapai 828.965 ton. Jumlah tersebut sanagat besar untuk dimanfaatkan dan digunakan sebagai bahan baku pakan ternak.
Onggok memiliki kandungan air cukup tinggi (81-85%), dan bisa menjadi sumber pencemaran atau polusi udar atau lingkungan, terutama di wilayah produksi apabila tidak ditangani dengan baik. Onggok sebenarnya memiliki potensi sangat besar sebagai bahan pakan. Tetapi mutu dan nutrisinya yg rendah (protein kasar(PK) sekitar 1,55% dan serat kasar (SK) 10,44% bahan kering), menjadi pembatas utama pemanfaatan onggok sebagai bahan pakan ternak, baik untuk ternak monogastrik seperti ayam dan bebek, maupun ternak ruminansia. Seperti sapi, kambing, dan domba. Untuk bisa digunakan sebagai bahan pakan ternak, maka mutu dan kualitas onggok perlu ditingkatkan dengan proses teknologi fermentasi.
Ransum sapi perah rakyat umumnya terdiri atas jerami atau rumput gajah, ampas tahu, dan pakan konsentrat masing-masing sebanyak 20 kg, 5 kg, dan 5 kg. Substitusi atau penggantian setiap kilogram konsentrat dengan onggok yang telah difermentasi dalam jumlah yang sama bisa meningkatkan rataan hasil produksi susu harian dari 10,56 liter menjadi 14,47 liter, kadar lemak air susu dari 3,90% menjadi 4,90%, serta total padatan dari 11,11% menjadi 12,14%.
Gaplek Sebagai Pakan Sapi Potong
Gaplek adalah bahan makanan yang diolah dari ubi ketela pohon atau singkong. Prosesnya sangat mudah; ubi singkong yang telah dipanen kemudian dikupas dan dikeringkan. Gaplek yang telah kering kemudian bisa ditumbuk sebagai tepung tapioka yang bisa dibuat bermacam-macam kue.
Konsentrat
Konsentrat adalah salah satu media pakan yang bisa dibilang makan wajib bagi para peternak semua jenis sapi yang mengejar penggemukan sapi khususnya sapi potong. Konsentrat juga dikenal sebagai bahan pakan yang memiliki kadar nutrisi protein tinggi dan karbohidrat serta kadar serat kasar yang rendah (dibawah 18%). Untuk membuat konsentrat yang baik cukuplah mudah, ada beberapa kombinasi bahan alami/organik yang bisa anda gunakan sebagai komposisi pembuatan konsentrat yang baik dan berkualitas. Bahan-bahan komposisi konsentrat yang umum dipakai dan mudah didapat antara lain sebagai berikut
Dedak (Bekatul)
Dedak (bekatul) dengan komposisi 70% atau 75% atau anda juga bisa menggantinya dengan pilihan berupa batang rumbia yang didalamnya tersedia sagu rumbia. Pergantian dengan batang rumbia pasti mempunyai alasan tersendiri karena memang batang rumbia memiliki hemat murah, lebih terjangkau dari bekatul/dedak karena banyak pohon ini sering kita jumpai di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sebagai informasi, kandungan nutrisi batang rumbia mempunyai karbohidrat yang lumayan tinggi. Batang rumbia bisa diolah dengan cara dikupas kulit terluarnya lalu hancurkan batang rumbia yang telah dikupas dengan mesin atau anda bisa melakukanya secara manual dengan cara dicincang menjadi ukuran 0.5 cm atau bisa lebih kecil lagi. kemudian rendam hasil cincangan dengan air, biarkan selama kira-kira sehari dan kemudian anda bisa berikan pada sapi.
Jagung Giling
Pakan sapi selanjutnya adalah Jagung giling, anda bisa memberikan jagung giling dengan komposisi 8%-10% sebagai penambah nutrisi khususnya kebutuhan serat dan lemak kasar yang tak ada pada dedak. Jadi jika jagung giling dan dedak dikombinasikan akan saling melengkapi.
Bungkil Kelapa
Anda bisa memberikan makanan sapi anda dengan Bungkil kelapa dengan komposisi 10%-15% atau anda juga bisa menggantinya dengan bungkil kacang tanah atau kedelai pastinya dengan kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Bungkil kelapa adalah hasil sisa dari pembuatan dan pemerasan minyak kelapa yang diperoleh dari daging kelapa yang telah dikeringkan terlebih dahulu dimana dapay berperan sebagai sumber protein.
Garam Dapur
Garam dapur dengan komposisi sebesar 2% sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan mineral.
Bila diperlukan bisa juga diberikan tambahan vitamin yang sudah banyak dipakai sebagai pelengkap kebutuhan micro, tetapi tetap berpatokan pada dosis yang ditentukan, jangan hingga berlebihan.
Jumlah dan Waktu Pemberian Konsentrat Pakan Sapi Potong
Dosis yang tepat dalam pemberian pakan konsentrat ini adalah dibererikan sebagai makanan penguat/extra pada ternak sapi potong di samping makanan pokok yang wajib berupa rumput segar dan hijau. Perbandingan pemberian pakan pokok (hijauan) dan konsentrat untuk pakan penggemukan sapi adalah antara 30% : 70% atau maksimal 20% : 80% . Waktu pemberian konsentrat yang baik dilakukan sekali setiap hari pada pagi hari sebelum diberi makanan wajib berupa rumput. Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa urutan pemberian konsentrat lebih dahulu sebelum makanan wajib (hijauan) lebih terbukti untuk menambah berat badan sebab pemberian konsentrat lebih dahulu berfungsi untuk memberberikan energi yang lebih besar terhadap mikroba rumen untuk mencerna makanan pokok (rumput, dsb.) Dengan menerapkan cara pakan ternak sapi potong seperti ini, bukan tak mungkin bobot sapi potong anda akan meningkat dua kali lipat.
Contoh I : Formulasi Pakan Fermentasi untuk Sapi Potong
Bahan Baku Pakan dan Pelengkapnya.
1.Onggok kering 5 %
2.Bungkil sawit 20 %
3.Dedak bekatul kasar 10 %
4.Kulit kacang halus 5 %
5.Tumpi kedelai 10 %
6.Batang jagung + buahnya umur 65 hari 50 % potong kecil2x size 2 cm
7.Bactery FML atau Starbio atau EM4
8.air bersih
9.molases atau tetes tebu murni
Cara Pembuatan:
Untuk ternak sapi pedaging usahakan 15-25 kg per hari untuk per ekor. (Tergantung bobot badan sapi ). Pemberian pakan fermentasi sekitar 5% - 6% dari berat tubuh.
Kelemahan : Belum ada hasil laboratorium untuk mengetahui kandungan nutrisi pakan fermentasi ini. Kalau ada yang mau coba bikin dan membawa samplenya untuk diteliti di laboratorium mengenai kandungan gizinya, monggo saja dipersilahkan.
Contoh II : Ransum Pakan Kering
Bahan Baku Pakan :
1) Bekatul 25 %
2) Tongkol jagung 45 %
3) Gaplek 15 %
4) Tepung ikan 15 %
Dari ke empat bahan tersebut ditambahkan Tetes 6% dan urea 0,5% dari jumlah bahan.
Semua bahan dicampur hingga rata kemudian dijemur hingga kering baru dapat diberikan.
Adapun jumlah pemberiannya adalah sebesar 2,9 sampai 3,2 persen bahan kering dari berat badan ternak.
Dari hasil kajian yang telah dilakukan di bahwa dengan mengunakan formula tersebut tingkat palatabilitas ternak terhadap ransum sangat baik dan dapat memberikan penambahan berat badan pada ternak sebesar 0,9 hingga 1,25 kg/ hari, jika 100% diberikan komplite feed untuk ternak sapi potong jenis Brahman dan PO ( peranakan Onggol ).
Pemberian Hijauan tetap dilakukan, bisa dengan rumput lapangan atau tebon jagung dan rumput gajah, rumput odot, rumput raja dll. Prosentase hijauan antara 20% - 30%.
Kandungan Nutrisi dari Ransum diatas adalah : Protein 14,16%, SK 17,16%, BK 88,72%
Kedua contoh formulasi pakan di atas adalah formula yang sangat sederhana karena untuk lebih menambah nutrisi pakan ternak tersebut masih perlu ditambahkan premix yang berisi vitamin dan mineral.
Formulasi pakan diatas dapat diganti-ganti bahan bakunya sesuai dengan ketersediaan bahan baku yang ada didaerah anda yang penting bahan substitusi atau penggantinya memili kandungan nutrisi yang sejenis atau mendekati dengan bahan yang diganti.
Rumus Menghitung Kebutuhan Nutrisi Dalam Formulasi Pakan
Anda bisa menyusun formulasi pakan sendiri dengan dasar-dasar contoh perhitungan sebagai berikut: (Anda tinggal mengganti bahan yang mau disubsidi dengan terlebih dahulu harus mengetahui kandungan nutrisi bahan tersebut, bisa dicari dibanyak literatur).:
Berikut ini adalah contoh penghitungan ransum sapi jantan dengan bobot badan 300 kg dengan target kenaikan bobot badan sebesar 1,00 kg perhari.
Adapun bahan pakan penyusun ransum adalah : jerami padi, dedak halus kampung, gaplek dan bungkil kelapa.
Pemberian BK adalah 3 % berdasar bobot badan dengan imbangan hijauan dan konsentrat adalah 20 % berbanding 80.%. Penggunaan bungkil kelapa dibatasi maksimal 20 % dari konsentrat.
Kebutuhan nutrient sapi jantan BB 300 kg dan PBBH 1,0 kg
Menentukan jumlah konsumsi bahan kering jerami padi, konsentrat dan bungkil kelapa yang akan diberikan pada ternak :
Jumlah bahan kering (BK) yang dibutuhkan = 3 % x 300 kg = 9 kg
Jumlah jerami padi yang akan diberikan = 20 % x 9 kg = 1,8 kg
Jumlah konsentrat yang akan diberikan = 80 % x 9 kg = 7,2 kg
Jumlah bungkil kelapa = 20 % x 7,2 kg = 1,44 kg
Mengetahui kandungan zat nutrient jerami padi dan bungkil kelapa.
Kandungan zat nutrien bahan pakan
Menghitung zat nutrient yang disediakan oleh jerami padi dan bungkil kelapa serta membandingkan dengan kebutuhan zat nutrient sapi jantan. Kekurangan bahan kering (BK) sebesar 4,36 kg (4360 gram) dan protein kasar (PK) sebesar 180,8 gram trersebut harus dipenuhi oleh campuran dedak halus dan gaplek yang mengandung protein sebesar = (180,8 / 4360) x 100 % = 4,15 %.
Zat makanan yang dapat disediakan oleh jerami padi dan bungkil kelapa.
Perbandingan kebutuhan zat nutrient dengan yang tersedia oleh bahan pakan;
Jadi ransum masih kekurangan energi (TDN) sebesar 0,31 kg. Untuk menyeimbangkan dapat digunakan molases atau tetes. Tetes mengandung BK 86 % dari TDN 69 %. Jadi kekurangan TDN sebesar 0,31 kg atau (310 gram) diperoleh dari tetes sebanyak ( 310/69) x 100 gram = 449 gram. Perbandingan Ca banding P yang ideal adalah 1 banding 1. untuk mencapai perbandingan tersebut maka di dalam ransum harus ditambahkan CaCO3. sumber Ca CO3 yang mudah didapat adalah dolomite atau kapur yang mengandung Ca sebesar 36 %.
Untuk mencapai kesimbangan tersebut, maka di dalam ransum harus ditambahkan kapur sebanyak : (61,58 – 29,32)/ 0,36 = 89,90 gram.
Langkah 6 : Menghitung susunan ransum dalam bentuk segar adalah sebagai berikut :
Jerami padi = (100/80) x 1,8 kg = 2,30 kg
Dedak halus kampung = (100/60) x 2,32 kg = 3,80 kg
Bungkil kelapa = (100/60) x 1,44 kg = 2,44 kg
Gaplek = (100/60) x 2,04 kg = 3,40 kg Tetes = (100/86) x 469 kg = 545,3 gram
Sebelum membahas formulasi untuk membuat pakan sapi potong, sebaiknya kita kenali terlebih dahulu beberapa macam jenis bahan baku pakan yang biasa digunakan dalam membuat ransum pakan sapi potong yang paling sederhana hingga pakan komplet. Bahan pakan sapi potong ini bisa diaplikasikan untuk penggemukan semua sapi potong seperti sapi ongole, sapi bali, dan sapi madura supaya daging konsumsinya banyak, bagus dan berkualitas. Perlu diketahui bahwa dengan cara alamiah pertambahan berat badan sapi ada di kisaran 500 gram – 1000 gram/ hari. Tetapi untuk mewujudkan itu cara pemberian konsentrat hormon pertumbuhan belum distandarisasi dengan cara resmi oleh dinas peternakan. Salah satu kendala yang sering dihadapi peternak adalah persoalan keterbatasan pakan. Maka beberapa solusi pakan pilihan yang manjur untuk penggemukan sapi potong semakin diupayakan, beberapa pilihan yang diperoleh adalah dengan membuat pakan fermentasi dengan media pakan konsentrat alamiah.
Onggok Sebagai Pakan Ternak
Onggok adalah hasil produk samping pengolahan ubi kayu menjadi tapioka. Dari setiap ton ubi kayu bisa menghasilkan 114 kg onggok. Jika setengah dari produksi ubi kayu tahun 2000 yang mencapai 15.351.200 ton diolahdan diproses menjadi tepung tapioka, onggok yg dihasilkan bisa mencapai 828.965 ton. Jumlah tersebut sanagat besar untuk dimanfaatkan dan digunakan sebagai bahan baku pakan ternak.
Onggok memiliki kandungan air cukup tinggi (81-85%), dan bisa menjadi sumber pencemaran atau polusi udar atau lingkungan, terutama di wilayah produksi apabila tidak ditangani dengan baik. Onggok sebenarnya memiliki potensi sangat besar sebagai bahan pakan. Tetapi mutu dan nutrisinya yg rendah (protein kasar(PK) sekitar 1,55% dan serat kasar (SK) 10,44% bahan kering), menjadi pembatas utama pemanfaatan onggok sebagai bahan pakan ternak, baik untuk ternak monogastrik seperti ayam dan bebek, maupun ternak ruminansia. Seperti sapi, kambing, dan domba. Untuk bisa digunakan sebagai bahan pakan ternak, maka mutu dan kualitas onggok perlu ditingkatkan dengan proses teknologi fermentasi.
Ransum sapi perah rakyat umumnya terdiri atas jerami atau rumput gajah, ampas tahu, dan pakan konsentrat masing-masing sebanyak 20 kg, 5 kg, dan 5 kg. Substitusi atau penggantian setiap kilogram konsentrat dengan onggok yang telah difermentasi dalam jumlah yang sama bisa meningkatkan rataan hasil produksi susu harian dari 10,56 liter menjadi 14,47 liter, kadar lemak air susu dari 3,90% menjadi 4,90%, serta total padatan dari 11,11% menjadi 12,14%.
Gaplek Sebagai Pakan Sapi Potong
Gaplek adalah bahan makanan yang diolah dari ubi ketela pohon atau singkong. Prosesnya sangat mudah; ubi singkong yang telah dipanen kemudian dikupas dan dikeringkan. Gaplek yang telah kering kemudian bisa ditumbuk sebagai tepung tapioka yang bisa dibuat bermacam-macam kue.
Konsentrat
Konsentrat adalah salah satu media pakan yang bisa dibilang makan wajib bagi para peternak semua jenis sapi yang mengejar penggemukan sapi khususnya sapi potong. Konsentrat juga dikenal sebagai bahan pakan yang memiliki kadar nutrisi protein tinggi dan karbohidrat serta kadar serat kasar yang rendah (dibawah 18%). Untuk membuat konsentrat yang baik cukuplah mudah, ada beberapa kombinasi bahan alami/organik yang bisa anda gunakan sebagai komposisi pembuatan konsentrat yang baik dan berkualitas. Bahan-bahan komposisi konsentrat yang umum dipakai dan mudah didapat antara lain sebagai berikut
Dedak (Bekatul)
Dedak (bekatul) dengan komposisi 70% atau 75% atau anda juga bisa menggantinya dengan pilihan berupa batang rumbia yang didalamnya tersedia sagu rumbia. Pergantian dengan batang rumbia pasti mempunyai alasan tersendiri karena memang batang rumbia memiliki hemat murah, lebih terjangkau dari bekatul/dedak karena banyak pohon ini sering kita jumpai di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sebagai informasi, kandungan nutrisi batang rumbia mempunyai karbohidrat yang lumayan tinggi. Batang rumbia bisa diolah dengan cara dikupas kulit terluarnya lalu hancurkan batang rumbia yang telah dikupas dengan mesin atau anda bisa melakukanya secara manual dengan cara dicincang menjadi ukuran 0.5 cm atau bisa lebih kecil lagi. kemudian rendam hasil cincangan dengan air, biarkan selama kira-kira sehari dan kemudian anda bisa berikan pada sapi.
Jagung Giling
Pakan sapi selanjutnya adalah Jagung giling, anda bisa memberikan jagung giling dengan komposisi 8%-10% sebagai penambah nutrisi khususnya kebutuhan serat dan lemak kasar yang tak ada pada dedak. Jadi jika jagung giling dan dedak dikombinasikan akan saling melengkapi.
Bungkil Kelapa
Anda bisa memberikan makanan sapi anda dengan Bungkil kelapa dengan komposisi 10%-15% atau anda juga bisa menggantinya dengan bungkil kacang tanah atau kedelai pastinya dengan kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Bungkil kelapa adalah hasil sisa dari pembuatan dan pemerasan minyak kelapa yang diperoleh dari daging kelapa yang telah dikeringkan terlebih dahulu dimana dapay berperan sebagai sumber protein.
Garam Dapur
Garam dapur dengan komposisi sebesar 2% sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan mineral.
Bila diperlukan bisa juga diberikan tambahan vitamin yang sudah banyak dipakai sebagai pelengkap kebutuhan micro, tetapi tetap berpatokan pada dosis yang ditentukan, jangan hingga berlebihan.
Jumlah dan Waktu Pemberian Konsentrat Pakan Sapi Potong
Dosis yang tepat dalam pemberian pakan konsentrat ini adalah dibererikan sebagai makanan penguat/extra pada ternak sapi potong di samping makanan pokok yang wajib berupa rumput segar dan hijau. Perbandingan pemberian pakan pokok (hijauan) dan konsentrat untuk pakan penggemukan sapi adalah antara 30% : 70% atau maksimal 20% : 80% . Waktu pemberian konsentrat yang baik dilakukan sekali setiap hari pada pagi hari sebelum diberi makanan wajib berupa rumput. Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa urutan pemberian konsentrat lebih dahulu sebelum makanan wajib (hijauan) lebih terbukti untuk menambah berat badan sebab pemberian konsentrat lebih dahulu berfungsi untuk memberberikan energi yang lebih besar terhadap mikroba rumen untuk mencerna makanan pokok (rumput, dsb.) Dengan menerapkan cara pakan ternak sapi potong seperti ini, bukan tak mungkin bobot sapi potong anda akan meningkat dua kali lipat.
Contoh I : Formulasi Pakan Fermentasi untuk Sapi Potong
Bahan Baku Pakan dan Pelengkapnya.
1.Onggok kering 5 %
2.Bungkil sawit 20 %
3.Dedak bekatul kasar 10 %
4.Kulit kacang halus 5 %
5.Tumpi kedelai 10 %
6.Batang jagung + buahnya umur 65 hari 50 % potong kecil2x size 2 cm
7.Bactery FML atau Starbio atau EM4
8.air bersih
9.molases atau tetes tebu murni
Cara Pembuatan:
- Campurkan air bersih 175 liter dengan molases/tetes murni 25 liter tuangkan bactery FML 10 liter. Jika menggunakan selain bactery FML banyaknya tergantung petunjuk takaran.
- Diamkan dalam suhu kamar selama 3 hari dalam kondisi un-airub (kedap udara/tertutup rapat)
- Takar dengan pasti bahan 1,2,3,4,5,6, aduk rata menggunakan mixser atau manual. Siramkan larutan fermentasi ke dalam material sampai mencapai kadar air 20%.
- Masukkan semua bahan yang sudah di fermentasi tersebut kedalam wadah/tempat dan tutup rapat2x. Jangan sampai kemasukan udara. ( bisa menggunakan drum atau plastik besar ) kemudian biarkan dalam suhu kamar selama 4-7 hari.
- Material yang sudah terfermentasi dengan baik akan ber aroma manis dan harum, dan siap untuk dikasihkan untuk makanan ternak.
Untuk ternak sapi pedaging usahakan 15-25 kg per hari untuk per ekor. (Tergantung bobot badan sapi ). Pemberian pakan fermentasi sekitar 5% - 6% dari berat tubuh.
Kelemahan : Belum ada hasil laboratorium untuk mengetahui kandungan nutrisi pakan fermentasi ini. Kalau ada yang mau coba bikin dan membawa samplenya untuk diteliti di laboratorium mengenai kandungan gizinya, monggo saja dipersilahkan.
Contoh II : Ransum Pakan Kering
Bahan Baku Pakan :
1) Bekatul 25 %
2) Tongkol jagung 45 %
3) Gaplek 15 %
4) Tepung ikan 15 %
Dari ke empat bahan tersebut ditambahkan Tetes 6% dan urea 0,5% dari jumlah bahan.
Semua bahan dicampur hingga rata kemudian dijemur hingga kering baru dapat diberikan.
Adapun jumlah pemberiannya adalah sebesar 2,9 sampai 3,2 persen bahan kering dari berat badan ternak.
Dari hasil kajian yang telah dilakukan di bahwa dengan mengunakan formula tersebut tingkat palatabilitas ternak terhadap ransum sangat baik dan dapat memberikan penambahan berat badan pada ternak sebesar 0,9 hingga 1,25 kg/ hari, jika 100% diberikan komplite feed untuk ternak sapi potong jenis Brahman dan PO ( peranakan Onggol ).
Pemberian Hijauan tetap dilakukan, bisa dengan rumput lapangan atau tebon jagung dan rumput gajah, rumput odot, rumput raja dll. Prosentase hijauan antara 20% - 30%.
Kandungan Nutrisi dari Ransum diatas adalah : Protein 14,16%, SK 17,16%, BK 88,72%
Kedua contoh formulasi pakan di atas adalah formula yang sangat sederhana karena untuk lebih menambah nutrisi pakan ternak tersebut masih perlu ditambahkan premix yang berisi vitamin dan mineral.
Formulasi pakan diatas dapat diganti-ganti bahan bakunya sesuai dengan ketersediaan bahan baku yang ada didaerah anda yang penting bahan substitusi atau penggantinya memili kandungan nutrisi yang sejenis atau mendekati dengan bahan yang diganti.
Rumus Menghitung Kebutuhan Nutrisi Dalam Formulasi Pakan
Anda bisa menyusun formulasi pakan sendiri dengan dasar-dasar contoh perhitungan sebagai berikut: (Anda tinggal mengganti bahan yang mau disubsidi dengan terlebih dahulu harus mengetahui kandungan nutrisi bahan tersebut, bisa dicari dibanyak literatur).:
Berikut ini adalah contoh penghitungan ransum sapi jantan dengan bobot badan 300 kg dengan target kenaikan bobot badan sebesar 1,00 kg perhari.
Adapun bahan pakan penyusun ransum adalah : jerami padi, dedak halus kampung, gaplek dan bungkil kelapa.
Pemberian BK adalah 3 % berdasar bobot badan dengan imbangan hijauan dan konsentrat adalah 20 % berbanding 80.%. Penggunaan bungkil kelapa dibatasi maksimal 20 % dari konsentrat.
Kebutuhan nutrient sapi jantan BB 300 kg dan PBBH 1,0 kg
Uraian | BK (kg) | PK (gr) | TDN (kg) | Ca (gr) | P (gr) |
Kebutuhan zat nutrient sapi jantan BB 300 kg, PBBH 1 kg | 7,6 | 535 | 5,2 | 21 | 18 |
Menentukan jumlah konsumsi bahan kering jerami padi, konsentrat dan bungkil kelapa yang akan diberikan pada ternak :
Jumlah bahan kering (BK) yang dibutuhkan = 3 % x 300 kg = 9 kg
Jumlah jerami padi yang akan diberikan = 20 % x 9 kg = 1,8 kg
Jumlah konsentrat yang akan diberikan = 80 % x 9 kg = 7,2 kg
Jumlah bungkil kelapa = 20 % x 7,2 kg = 1,44 kg
Mengetahui kandungan zat nutrient jerami padi dan bungkil kelapa.
Kandungan zat nutrien bahan pakan
Uraian | BK (%) | PK (%) | TDN (%) | Ca (%) | P (%) |
a. Jerami padi | 80 | 2,40 | 59,0 | 0,21 | 0,08 |
b. Bungkil kepala | 60 | 21,60 | 66,0 | 0,08 | 0,67 |
c. Dedak halus kampung | 60 | 6,30 | 60,5 | 0,70 | 1,50 |
d. Gaplek | 60 | 1,70 | 69,0 | 0,10 | 0,04 |
Menghitung zat nutrient yang disediakan oleh jerami padi dan bungkil kelapa serta membandingkan dengan kebutuhan zat nutrient sapi jantan. Kekurangan bahan kering (BK) sebesar 4,36 kg (4360 gram) dan protein kasar (PK) sebesar 180,8 gram trersebut harus dipenuhi oleh campuran dedak halus dan gaplek yang mengandung protein sebesar = (180,8 / 4360) x 100 % = 4,15 %.
Zat makanan yang dapat disediakan oleh jerami padi dan bungkil kelapa.
Uraian | BK (kg) | PK (gr) | TDN (kg) | Ca (gr) | P (gr) |
Kebutuhan zat nutrient sapi jantan BB 300 kg PBBH 1 kg | 7,6 | 535 | 5,2 | 21,0 | 18,0 |
Pemenuhan zat nutrient dari jerami padi | 1,8 | 43,2 | 1,06 | 3,78 | 1,44 |
Pemenuhan zat nutrient dari bungkil kelapa | 1,44 | 311 | 1,13 | 4,32 | 9,655 |
Total pemenuhan zat nutrient | 3,24 | 354,2 | 2,19 | 8,10 | 11,09 |
Kekurangan | 4,36 | 180,8 | 3,01 | 12,90 | 6,91 |
Perbandingan kebutuhan zat nutrient dengan yang tersedia oleh bahan pakan;
Uraian | BK (kg) | TDN (kg) | PK (gr) | Ca | P |
Jerami padi | 1,80 | 1,06 | 40,00 | 3,78 | 1,44 |
Dedak halus kampung | 2,32 | 1,40 | 200,00 | 20,00 | 50,00 |
Bungkil kelapa | 1,44 | 0,95 | 310,00 | 4,32 | 9,65 |
Gaplek | 2,04 | 1,48 | 20,00 | 1,22 | 0,49 |
Jumlah | 7,60 | 4,89 | 570,00 | 29,32 | 61,58 |
kebutuhan | 7,60 | 5,20 | 535,00 | 21,00 | 18,00 |
Selisih | 0,00 | - 0,31 | + 35 | + 8,32 | +43,58 |
Jadi ransum masih kekurangan energi (TDN) sebesar 0,31 kg. Untuk menyeimbangkan dapat digunakan molases atau tetes. Tetes mengandung BK 86 % dari TDN 69 %. Jadi kekurangan TDN sebesar 0,31 kg atau (310 gram) diperoleh dari tetes sebanyak ( 310/69) x 100 gram = 449 gram. Perbandingan Ca banding P yang ideal adalah 1 banding 1. untuk mencapai perbandingan tersebut maka di dalam ransum harus ditambahkan CaCO3. sumber Ca CO3 yang mudah didapat adalah dolomite atau kapur yang mengandung Ca sebesar 36 %.
Untuk mencapai kesimbangan tersebut, maka di dalam ransum harus ditambahkan kapur sebanyak : (61,58 – 29,32)/ 0,36 = 89,90 gram.
Langkah 6 : Menghitung susunan ransum dalam bentuk segar adalah sebagai berikut :
Jerami padi = (100/80) x 1,8 kg = 2,30 kg
Dedak halus kampung = (100/60) x 2,32 kg = 3,80 kg
Bungkil kelapa = (100/60) x 1,44 kg = 2,44 kg
Gaplek = (100/60) x 2,04 kg = 3,40 kg Tetes = (100/86) x 469 kg = 545,3 gram