Macam dan Jenis Legume Untuk Pakan Ternak

Hijauan Sumber Protein Yang Bagus Untuk Ternak, Legum
Penanaman bersama antara rumput dan legum akan memberikan keuntungan karena terjadi simbiosis di dalamnya. Pada dasarnya, tanaman legum menyediakan unsur nitrogen dalam tanah karena kemampuan bakteri pengikat nitrogen di akar tanaman legum. Nitrogen sangat diperlukan oleh rumput untuk pertumbuhan optimal, selain itu rumput menyediakan fosor pada tanah. Fosfor merupakan senyawa penting yang digunakan leguminosa dalam pertumbuhannya. Oleh karena itu, pemanfaatan simbiosis ini dapat dilakukan untuk mengurangi pemberian pupuk kimia pada tanah, pembelian pupuk rendah maka biaya menurun dan pendapatan peternak meningkat .
Legum merupakan hijauan yang memiliki kandungan protein tinggi. Kandungan tersebut amat membantu asupan protein bagi ternak terutama ternak ruminansia. Legum dapat diberikan bersama dengan rumput yang menjadi sumber serat kasar, melalui pemberian bersama tersebut dapat legum pengimbang asupan pakan ternak meleui nutrisi protein. Legum termasuk dicotyledoneus dimana embrio mengandung dua daun biji cotyledone. Famili legume dibagi menjadi tiga group sub famili yaitu mimosaceae, tanaman kayu dan herba dengan bunga reguler. Tanaman kayu dan herba dengan ciri khas bunga berbentuk kupu-kupu, kebanyakan tanaman pakan ekonomi penting termasuk dalam group papilionaceae. Legume yang ada mempunyai siklus hidup secara annual, binial atau perennial. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1.Centrosema pubescens (Sentro)
Add caption
Centrosema pubescens berasal dari Amerika selatan tropis dan memiliki fungsi sebagai tanaman penutup tanah, tanaman sela, dan pencegah erosi. Legum Centrosema pubescens termasuk sub familia Papiloniceae dari famili Leguminoceae. Batang Centro panjang dan sering berakar pada bukunya, tiap tangkai berdaun tiga lembar, berbentuk elips dengan ujung tajam dan bulu halus pada kedua permukaannya. Bunga berbentuk tandan berwarna ungu muda bertipe kacang ercis dan kapri. Polong berwarna coklat gelap, panjang 12 cm, sempit dengan ujung tajam terdiri dari 20 biji. Centrosema pubescens tumbuh dengan membelit pada tanaman lain atau menjalar di pagar dan juga menjalar bersama–sama dengan rumput menutupi permukaan tanah. Batang panjang, sering berakar pada bukunya, daun dengan tiga anak daun yang berbentuk telur dengan ujung tajam, berambut, panjangnya 5 – 12 cm dan lebar 3 – 10 cm.

2. Calopogonium mucunoides (Kalopo)
Add caption
Calopogonium muconoides berasal dari Amerika Selatan Tropik bersifat perennial, merambat membelit dan hidup di daerah – daerah yang tinggi kelembabannya. Pertumbuhan kalopo menjalar, merambat, tidak tahan terhadap penggembalaan, tidak tahan naungan yang lebat akan tetapi dapat tumbuh dengan baik didaerah yang lembab. Kalopo memiliki batang lunak ditumbuhi bulu-bulu panjang berwarna cokelat dan daunnya ditutupi oleh bulu halus berwarna cokelat keemasan, sehingga kurang disukai oleh ternak. Kalopo biasa dikembangbiakkan dengan dengan biji dan mampu tumbuh baik pada tanah sedang sampai berat pada ketinggian 200 – 1000 m diatas permukan laut dan membutuhkan curah hujan tahunan sebesar 1270 mm.


3. Gliricidia sepium (Gamal)
Add caption
Gamal adalah sejenis legum yang mempunyai ciri-ciri tanaman berbentuk pohon, warna batang putih kecoklatan, perakaran kuat dan dalam. Gamal merupakan leguminosa berumur panjang, tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan dengan temperatur suhu antara 20 – 30 oC dengan ketinggian tempat antara 750 – 1200 m. Tanaman ini mampu hidup di daerah kering dengan curah hujan 750 mm/thn dan tahan terhadap genangan. Perkembangan tanaman ini dengan stek, dengan banyak cabang dan responsif terhadap pupuk N. Penanaman gamal yang harus diperhatikan yaitu jarak tanaman dibuat 2 – 2,5 m antar baris. Tanaman gamal tinggi menjulang dengan batang lurus panjang. Kulit batangnya mudah sekali lecet atau terkelupas. Bunga gamal tersusun dalam rangkaian dengan warna merah muda keputihan. Komposisi nutrisi daun gamal terdiri atas bahan kering 23%; protein kasar 25,2%; lemak 4,9%; BETN 55,5%.

4. Leucaena leucocephala (Lamtoro)
Add caption
Leucaena leucocephala atau lamtoro merupakan leguminosa yang berasal dari Amerika tengah, Amerika selatan dan Kepulauan Pasifik. Tanaman ini tumbuh tegak, berupa pohon dan tidak berduri. Sistem perakarannya dalam, daunnya berkarang dan bunganya berbentuk bola warna putih kekuningan atau merah muda (Sutopo, 1988). Lamtoro dapat tumbuh pada daerah dataran rendah sampai dengan 500 m di atas permukaan air laut dengan curah hujan lebih dari 760 mm/th. Lamtoro tdapat tumbuh baik pada tanah dengan tekstur berat dengan drainase yang baik dan sangat responsif terhadap Ca dan P pada tanah masam.

Bahan tanam dari lamtoro adalah berupa biji dan stek. Lamtoro dapat dipotong pertama kali setelah mencapai tinggi 0,6 – 0,9 m yaitu sekitar umur 4 – 6 bulan, dengan interval pemotongan 2 – 3 bulan. Tanaman lamtoro dapat di tanam bersama dengan rumput Guinea. Daun muda lamtoro terdapat racun mimosin. Lamtoro berakar dalam, mempunyai ketinggian antara 6,5 sampai 33 ft. Daun – daunnya berkurang, berbunga dengan bentuk bola berwarna putih kekuning-kuningan atau merah muda. Lamtoro dapat ditanam untuk makanan ternak, pemotongan pertama dapat dilakukan 6 – 9 bulan sesudah penyebaran bijinya, pemotongan dilakukan sampai sisa tanaman adalah 2 sampai 4 inchi dari atas tanah dan kemudian pemotongan berikutnya dapat dilakukan tiap 45 bulan sekali. Petai cina atau lamtoro ini dapat ditanam sebagai tanaman annual dan perennial.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Tentang Ternak dan Burung Updated at: 4:54 AM
Powered by Blogger.