Hasil Produksi Macam dan Jenis Rumput Pakan Ternak

Jenis-jenis Rumput Unggul Untuk Hijauan Pakan Ternak Ruminansia (Sapi, Kambing, Domba, Kerbau)

Beberapa Jenis Rumput Unggul:
  • Rumput Odot
  • Rumput Gajah
  • Rumput Raja
  • Rumput Setaria
  • Rumput Setia
  • Rumput Brachiaria
  • Rumput Benggala
Rumput merupakan hijauan pakan yang memiliki ciri perakaran serabut, bentuk dan dasar sederhana, perakaraan silindris, menyatu dengan batang, lembar daun terbentuk pada pelepah yang muncul pada buku-buku (nodus) dan melingkari batang. Akar utama rumput terbentuk sesudah perkecambahan dan selama pertumbuhan tanaman muda (seedling). Akar sekunder berbentuk padat di bawah permukaan tanah dekat dengan batang dasar.

Rumput dibedakan menjadi dua golongan yaitu rumput potong dan rumput gembala. Syarat rumput potong adalah produksi per satuan luas cukup tinggi, tumbuh tinggi secara vertikal, banyak anakan dan responsif terhadap pemupukan, contohnya adalah Pennisetum purpureum, Panicum maximum, Euchlaena mexicana, Setaria sphacelata, Panicum coloratum, Sudan grass. Syarat rumput gembala adalah pendek atau menjalar (stolon), tahan renggut dan injak, perakarannya kuat dan dalam, serta tahan kekeringan. Contohnya adalah Brachiaria brizantha, Brachiaria ruziziensis, Brachiaria mutica, Paspalum dilatatum, Digitaria decumbens, Chloris gayana (Susetyo, 1985).

Pennisetum purpureum (Rumput Gajah)
RUMPUT GAJAH
Rumput gajah berasal dari Afrika daerah tropik mempunyai sifat perennial serta dapat tumbuh setinggi 3 sampai 4,5. Bila dibiarkan tumbuh bebas, dapat setinggi 7 m, akar dapat sedalam 4,5 m. Berkembang dengan rhizoma yang dapat sepanjang 1 m. Panjang daun 16 sampai 90 cm dan lebar 8 sampai 35 mm. Rumput gajah mempunyai perakaran dalam dan menyebar sehingga mampu menahan erosi serta dapat juga berfungsi untuk menutup permukaan tanah.

Rumput gajah adalah tanaman tahunan, tumbuh tegak, mempunyai perakaran dalam dan berkembang dengan rhizoma untuk membentuk rumpun. Adaptasi rumput ini toleran terhadap berbagai jenis tanah, tidak tahan genangan, tetapi responsif terhadap irigasi, suka tanah lempung yang subur, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan, tahan terhadap lindungan sedang dan berada pada curah hujan cukup, sekitar 1000 mm/tahun atau lebih. Kultur teknis rumput ini adalah bahan tanam berupa pols dan stek, interval pemotongan 40 – 60 hari, responsif terhadap pupuk nitrogen, campuran dengan legum seperti Centro dan Kudzu, produksinya 100 – 200 ton/ha/th (segar), 15 ton/ha/th (BK), renovasi 4 – 8 tahun. Rumput Gajah toleran terhadap berbagai jenis tanah, tidak tahan genangan, tetapi respon terhadap irigasi, suka tanah lempung yang subur, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan, tahan terhadap lingkungan sedang dengan curah hujan cukup, 1000 mm/th atau lebih.

Pennisetum purpupoides (Rumput Raja)

RUMPUT RAJA
Rumput raja pertama kali dihasilkan di Afrika Selatan, termasuk dalam famili Graminae, sub famili Poanicoidea dan tribus Paniceae. Rumput raja termasuk tanaman perennial, beradaptasi dengan baik di daerah tropis, tanah tidak terlalu lembab dengan drainase yang baik. Rumput raja tumbuh tegak membentuk rumpun, tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai tinggi dengan curah hujan sekitar 1000 – 1500 mm/th, tidak tahan naungan dan genangan air, hidup pada tanah dengan pH sekitar 5. Tanaman ini tidak dapat diperbanyak dengan menggunakan stek dengan panjang sekitar 25 – 30 cm atau 2 ruas.

Rumput raja dikembangbiakkan dengan stek batang dan pols dengan jarak tanam 100 x 100 cm. Tanaman rumput raja dapat dikombinasikan dengan tanaman legum agar karakternya lebih meningkat. Rumput raja berfungsi mencegah kerusakan tanah akibat erosi yang melanda permukaan tanah akibat sapuan air pada musim penghujan. Bahan tanaman rumput raja ada dua macam yaitu dengan stek dan robekan rumpun yang dapat tumbuh pada tempat sampai ketinggian 1500 meter dari permukaan air laut.

Setaria sphacelata (Rumput Setaria)
RUMPUT SETARIA
Rumput setaria dikenal dengan sebutan rumput Goden Timothy atau Setaria sphacelata, berasal dari Afrika tropik dan memilki siklus hidup parenial. Rumput setaria merupakan tanaman yang dapat membentuk rumpun yang lebat, kuat, dengan atau tanpa stolon dan rhizoma. Rumput Setaria daunnya lebar dan agak berbulu pada permukaan atasnya. Pangkal batangnya berwarna cokelat keemasan. Setaria sphacelata biasanya dikembangbiakkan dengan pols. Rumput ini ketika dewasa dapat mencapai ketinggian 180 cm, tahan kering dan genangan, hidup pada ketinggian 1000 kaki, dan pada curah hujan 25 inchi pertahunnya.

Rumput setaria yang dipotong pada umur 43 – 56 hari mempunyai kandungan bahan kering, lemak kasar, serat kasar, BETN, protein kasar, dan abu masing-masing sebesar 20,0%; 2,5%; 31,7%; 45,2%; 9,5%; dan 2,2 %. Pada kondisi optimum, Setaria memiliki kandungan protein kasar lebih dari 18 % dan serat kasar 25 %. Rumput setaria tumbuh baik pada curah hujan 750 mm/th atau lebih, toleran terhadap berbagai jenis tanah tetapi lebih suka pada tanah tekstur sedang, tahan genangan dan kering apabila lapisan olah dalam. Kultur teknisnya adalah bahan tanam berbentuk pols, biji (2 – 5 kg/ha), jarak tanam 70 x 90 cm, responsif terhadap pupuk nitrogen, pemotongan 35 – 40 hari (musim hujan) dan 60 hari (musim kemarau).


Brachiaria brizantha (Rumput Brachiaria)
Rumput Brachiaria
Brachiaria brizantha berasal dari Afrika. Penanaman rumput ini adalah menggunakan pols, hidup ditanah struktur tanah ringan, sedang sampai berat. Rumput ini dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi, ketinggian 0 – 1200 m, curah hujan lebih dari 1500 mm/th, Rumput ini ditanam pada jarak tanam 40 x 40 cm atau 30 x 30 cm, tergantung pada kesuburan tanah. Rumput ini termasuk berumur panjang, tingginya 60 – 150 cm. Batang dan daunnya kaku dan kasar, rumput ini baik digunakan sebagai rumput hay karena batangnya kecil sehingga mudah menjadi kering.

Rumput Brachiaria bersifat perennial, membentuk hamparan, batang beruas pendek berwarna merah tua kekuningan sampai keunguan, daun lebar dan berbulu halus. Brachiaria brizantha tumbuh subur di daerah savana yang agak lembab dengan curah hujan 30 inci atau lebih. Rumput ini tahan terhadap kekeringan, di daerah yang berhujan tropis sangat terkenal sebagai padang penggembalaan. Produksinya dapat mencapai 40 – 60 ton/ha/tahun, sedangkan untuk produksi bijinya sangat kurang. Keistimewaan dari rumput ini adalah tahan injak, renggut, dan tahan kering. Keistimewaan lainnya adalah responsif terhadap pemupukan nitrogen, cepat tumbuh dan berkembang serta mudah menutup tanah.

Panicum maximum (Rumput Benggala)
RUMPUT BENGGALA
Panicum maximum atau rumput Benggala atau disebut juga Guinea grass berasal dari Afrika tropik dan sub tropik. Rumput jenis ini dapat berfungsi sebagai penutup tanah, penggembalaan, ataupun diolah dalam bentuk hay dan silase. Ciri tanaman ini adalah tumbuh tegak membentuk rumpun, tinggi dapat mencapai 1 – 1,8 m, daun lebih halus daripada rumput gajah, buku dan lidah daun berbuku, banyak membentuk anakan, bunga tersusun dalam malai dan berwarna hijau atau kekuningan, serta akar serabut dalam.

Sifat hidup dari Panicum maximum adalah perennial, tumbuh baik pada daerah dataran rendah sampai 1959 dari permukaan laut, curah hujan yang sesuai untuk rumput jenis ini adalah 1000 – 2000 mm/thn, rumput jenis ini tahan kering tetapi tumbuh baik jika cukup air walaupun tidak tahan genangan. Panicum maximum juga tahan naungan, responsif terhadap pupuk nitrogen, dan juga tahan penggembalaan sehingga dapat dijadikan rumput potong ataupun pastura.

Pengelolaan tanaman ini dapat dilakukan dengan budidaya total, untuk perbanyakan tanaman ini dapat menggunakan biji 4 – 12 kg/ha atau dengan menggunakan sobekan rumput, jarak tanam yang sesuai adalah 60 x 60 cm. Panicum maximum dapat ditanam bersama leguminosa Centrosema dengan perbandingan 4 – 6 kg Panicum per ha dan 2 – 3 kg Centro per ha atau dalam baris-baris berseling.

Pemotongan dapat dilakukan 40 – 60 hari sekali atau dengan kata lain pemotongan pertama dapat dilakukan 2 – 3 bulan. Pembongkaran kembali dapat dilakukan setelah 5 – 7 tahun. Panicum maximum mampu menghasilkan produksi biji 75 – 300 kg/ha dan menghasilkan produksi hijauan sebanyak 100 – 150 ton bahan kering per ha per tahun.

Rumput ODOT


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Tentang Ternak dan Burung Updated at: 5:48 AM
Powered by Blogger.