Pakan Komponen Utama Keberhasilan Usaha Peternakan
![]() |
Soya Bean Meal (SBM) Sumber Protein Pakan Sapi |
Usaha peternakan ternak Ruminansia sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pakan terutama pakan hijauan sebagai pakan alami ternak ruminansia. Disamping itu keberhasilan suatu usaha peternakan ditentukan oleh tiga faktor yaitu pakan (feeding), bibit (breeding) dan manajemen yang baik. Bibit yang berkualitas baik akan mampu tumbuh dengan cepat untuk menghasilkan produk yang optimal.
Jika kita membicarakan masalah bibit maka ini sangat terkait dengan tujuan kita memelihara ternak, apakah untuk usaha pembibitan, penggemukan atau gabungan keduanya. Untuk usaha pembibitan, salah satu contoh indukan yang bagus adalah sapi PO betina atau sapi Bali betina. Kedua jenis sapi ini memiliki tingkat fertilitas yang tinggi. Sedangkan untuk semen atau pejantan lebih baik menggunakan sapi Simmental atau Limousin yang sudah dikenal sebagai sapi-sapi unggulan.
Optimalisasi produk juga ditentukan oleh pakan dan manajemen pemberian secara terpadu. Pakan merupakan salah satu sarana produksi yang sangat penting dan sangat strategis dalam usaha budidaya ternak ruminansia. bukan saja karena kecukupan dan mutunya yang secara langsung berkorelasi dengan performan ternak, tetapi juga karena biaya pakan merupakan komponen terbesar dalam usaha budidaya ternak ruminansia.
Selain itu, potensi ketersediaan bahan pakan yang ada di lapangan, pemanfaatan dan pengelolaannya belum optimal sehingga, optimalisasi pemanfaatan sumberdaya pakan lokal secara efektif dan efisien perlu dilakukan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan peternakan. Pakan sangat penting untuk diperhatikan, karena pakan sangat besar pengaruhnya terhadap pertambahan bobot badan sapi. Pakan diperlukan untuk hidup pokok, pertumbuhan , reproduksi, dan produksi daging.
Zat gizi utama yang dibutuhkan sapi potong adalah protein dan energi ( Tillman,1998 ). Pakan adalah semua bahan makanan yang dapat diberikan kepada ternak dan tidak mengganggu kesehatan ternak.
Kebutuhan ternak terhadap jumlah pakan tiap harinya tergantung dari jenis atau spesies, umur dan fase pertumbuhan ternak (dewasa, bunting dan menyusui). Penyediaan pakan harus diupayakan secara terus-menerus dan sesuai dengan standar gizi ternak tersebut. Pemberian pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi ternak dapat menyebabkan defisiensi zat makanan sehingga mudah terserang penyakit (Manurung, 2008). Faktor yang mempengaruhi produksi sapi adalah kecukupan nutrisinya, bila ternak mengalami defisiensi vitamin dan mineral maka akan berpengaruh pada proses metabolisme yang mengakibatkan terhambatnya produktivitas maupun pertumbuhannya.
Menurut Yudith (2010), kebutuhan nutrisi pakan sapi untuk tujuan produksi (pembibitan dan penggemukan) dapat dilihat pada Tabel berikut :
Zat gizi utama yang dibutuhkan sapi potong adalah protein dan energi ( Tillman,1998 ). Pakan adalah semua bahan makanan yang dapat diberikan kepada ternak dan tidak mengganggu kesehatan ternak.
Kebutuhan ternak terhadap jumlah pakan tiap harinya tergantung dari jenis atau spesies, umur dan fase pertumbuhan ternak (dewasa, bunting dan menyusui). Penyediaan pakan harus diupayakan secara terus-menerus dan sesuai dengan standar gizi ternak tersebut. Pemberian pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi ternak dapat menyebabkan defisiensi zat makanan sehingga mudah terserang penyakit (Manurung, 2008). Faktor yang mempengaruhi produksi sapi adalah kecukupan nutrisinya, bila ternak mengalami defisiensi vitamin dan mineral maka akan berpengaruh pada proses metabolisme yang mengakibatkan terhambatnya produktivitas maupun pertumbuhannya.
Menurut Yudith (2010), kebutuhan nutrisi pakan sapi untuk tujuan produksi (pembibitan dan penggemukan) dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel Kebutuhan nutrisi pakan sapi
Uraian Bahan (%) | Tujuan Produksi | |
Pembibitan
Penggemukan
Kadar Air
12
12
Bahan Kering
88
88
Protein Kasar
10.4
12.7
Lemak Kasar
26.6
3
Serat Kasar
19.6
18.4
Kadar Abu
6.8
8.7
TDN
64.2
64.4
Sumber : Yudith, 2010.
Pakan ternak sapi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: pakan serat dan pakan penguat atau konsentrat. Rumput-rumputan, kacang-kacangan(legum) dan limbah pertanian tanaman pangan merupakan sumber pakan serat. Kualitas pakan ini dipengaruhi oleh umur tanaman, jika hijauan tanaman pakan dipotong pada umur tua hasilnya akan berkualitas rendah.
Jenis rumput unggul yang digunakan untuk pakan ternak :
- Rumput Benggala (Panicum maximum)
Tinggi rumput dapat mencapai 2 m, mempunyai gizi yang baik dan disukai ternak. - Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
Tinggi rumput dapat mencapai 2 m, produksinya tinggi dan disukai ternak. - Setaria (Setaria sphacelata)
Tinggi rumput dapat mencapai 1,5 m, tahan kering dan disukai ternak. - Rumput Raja (King Grass)
Merupakan rumput hasil silangan dari rumput gajah, produksinya lebih tinggi dari rumput gajah dan tidak berbunga.
Jenis tanaman legum yang digunakan untuk pakan ternak :
- Lamtoro (Leucaena leucocephala)
Merupakan tanaman yang multi guna, sumber protein yang tinggi dan disukai ternak. Diberikan untuk pakan campuran. - Gamal (Gliricidea maculate)
Merupakan legume pohon, biasa ditanam sebagai tanaman pagar, daunnya sangat baik untuk ternak dan dilayukan dulu sebelum diberikan. - Kaliandra
Merupakan legume pohon yang banyak ditanam sebagai campuran rumput pakan ternak dan untuk meningkatkan protein pakan. - Desmodium (Desmodium rinsonii)
Merupakan legume pohon yang berdaun bulat, sangat disukai ternak dan memiliki kandungan protein tinggi. - Centro (Centrocema pubescens)
Merupakan legume penutup tanah yang tumbuh menjalar.
Limbah pertanian tanaman pangan seperti jerami padi, jerami jagung dan jerami kacang tanah dapat digunakan sebagai pakan ternak, akan tetapi kualitasnya lebih rendah dibandingkan dengan rumput kecuali limbah kacang-kacangan. Sedangkan pakan penguat atau konsentrat diperlukan dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan pakan serat dan diberikan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi. Dedak padi, dedak jagung, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, bungkil kedelai, bungkil biji kapok dan ampas tahu merupakan pakan penguat.
Cara-cara pemberian pakan diantaranya :
- Rumput yang diberikan dipotong pada saat menjelang berbunga, karena pada kondisi ini kualitas dan kuantitas zat gizi dalam keadaan optimal.
- Hijauan rumput diberikan sebanyak 10% dari berat badan.
- Hijauan kacang-kacangan/ legume diberikan sebanyak 1% dari berat badan.
- Hijauan pakan diberikan setelah dilayukan terlebuh dahulu.
- Rumput/legum jangan dipanen terlalu muda karena dapat menyebabkan mencret dan kembung.
- Pakan penguat diberikan sebanyak 1% dari berat badan.
Pengawetan bahan pakan :
Bahan: dedak padi baru dan segar. Cara pembuatan : tambahkan air (50% dari berat dedak padi) yang telah dicampur molases (3% dari berat dedak padi) ke dalam dedak padi. Aduk sampai merata, selanjutnya masukkan ke dalam drum atau kantong plastic dan tutup rapat-rapat. Biarkan selama 2 bulan pada suhu kamar. Jika molasses sukar diperoleh, dapat diganti gula pasir.
Silase
Bahan: Rumput gajah dipotong menjadi ukuran 3-5 cm dan dilayukan selama 20 jam. Tambahkan dedak padi sebanyak 3% dari ternak rumput. Aduk sampai merata, kemudian masukkan dalam kantong plastik dan tutup rapat-rapat selama 30 hari.
Hay
Pengeringan jerami, bisa jerami padi atau jerami gandum, dan pengeringan legume, bisa dilakukan dengan dijemur dibawah terik matahari sampai benar-benar kering kemudian disimpan di tempat yang tidak bisa terkena air atau dalam gudang khusus. Bisa juga setelah kering jerami di "press" sehingga memudahkan dalam penyimpanan dan menghemat tempat penyimpanan.