Ciri Sapi Majir, Penyebab Mandul dan Cara Mencegahnya

Seorang peternak yang memelihara sapi dara calon indukan tentunya tidak ingin mendapati sapinya mandul atau majir sehingga saat tiba dikawinkan atau di IB tidak bisa bunting. Banyak penyebab sapi calon indukan bisa menjadi majir meski pada awalnya terlihat kondisi fisiknya bagus dan sangat layak dijadikan calon indukan. Hal ini biasanya terjadi karena faktor penyakit. Sebagai catatan ada pula kasus sapi betina yang sebetulnya tidak majir tetapi saat dikawinkan sulit bunting karena ternyata sapi terlalu gemuk. Sapi yang terlalu gemuk akan sulit untuk dibuntingkan. 

Catatan lain yang perlu dicermati adalah:
  • Membuat sapi betina birahi beda masalah dengan mengawinkan sapi 
  • Mengawinkan sapi beda masalah dengan membuat sapi estrus
  • Sapi majir tetap bisa dikawinkan hanya saja tidak bisa bunting
Ciri-ciri dan gejala sapi betina majir atau mandul adalah sebagai berikut:
  • Sapi betina telah mengalami 3 kali perkawinan, tetapi tidak menunjukkan gejala kebuntingan.
  • Pada umumnya sapi betina bibit yang normal dalam dua kali perkawinan rata-rata sudah mengalami kebuntingan.
  • Sapi betina tidak pernah menunjukkan gejala birahi, atau periode gejala birahinya tidak teratur, kadang-kadang penjang dan sering kali pendek jaraknya.
  • Sapi betina yang mandul karena penyakit ditandai dengan keluarnya cairan keruh tidak normal dari alat kelaminnya.
  • Sedang sapi betina normal yang sedang birahi, mengeluarkan cairan bening dan tembus mata dari alat kelamin.
Penyebab Sapi Majir atau Mandul
Ada beberapa penyebab kemandulan sapi betina bibit, khususnya sebab-sebab yang berkaitan dengan tata laksana pemeliharaan, yakni :
  • Tanda-tanda birahi sapi betina bibit tidak dipahami, sehingga perkawinan yang dilaksanakan tidak menghasilkan kebuntingan yang diharapkan.
  • Sapi betina setelah beranak terlalu cepat dikawinkan, misalnya kurang dari 3-4 bulan setelah beranak, sehingga memperbesar gangguan selama kebuntingan.
  • Akibatnya sapi betina mengalami kesulitan reproduksi normal di masa selanjutnya.Tidak diketahuinya secara tepat tentang kesuburan pada pemacak (sapi jantan) apakan sudah tua atau mandul.
  • Sapi betina bibit dikawinkan dengan sapi jantan pemacak yang berlainan dan berganti-ganti. Misalnya, perkawinan pertama dengan sapi jantan pemacak yang satu dianggap gagal, lalu sapi betina dicarikan sapi jantan pemacak yang lain, tanpa dipelajari sebab-sebab utama kegagalan perkawinan pertama. Tindakan semacam itu sangat membahayakan, karena memungkinkan terjadinya pemindahan penyakit kelamin dari sapi betina yang satu ke sapi betina yang lain dengan perantaraan sapi jantan pemacak yang bersifat carier dan penyakit ini bisa menjadi penyebab utama kemandulan sapi betian bibit.
  • Kemandulan sapi juga bisa disebabkan oleh kurangnya kontrol dan pemeriksaan terhadap kebuntingan sapi betina. Sapi bunting perlu memperoleh perhatian, dan bila perlu dapat minta tolong dari Dinas Peternakan.
  • Bila kebuntingan muda yang belum kelihatan jelas tidak memperoleh perawatan dan pemeriksaan, bisa mengakibatkan keguguran (keluron).
Sapi Majir / Mandul Karena Penyakit
Kemandulan bisa disebabkan oleh penyakit dan gangguan reproduksi yakni :
  • Sapi betina mempunyai kelainan pada alat reproduksi atau adanya gangguan kesiimbangan kerja hormon.
  • Kelainan alat reproduksi sapi seperti gangguan fungsi ovarium, menyebabkan sel telur yang dihasilkan relatif sedikit atau abnormal.Kesulitan ovulsi telur, terutama pada sapi yang mengalami birahi berkepanjangan atau terlalu pendek jaraknya, biasanya disebabkan oleh kekurangan produksi hormon tertentu yang bisa mengahambat proses birahi normal.
  • Sapi betina bibit sudah berusia tua dan alat reproduksinya aus, sehiingga sudah tidak produksif dalam menghasilkan sel telur.
  • Pengaruh iklim yang tidak nyaman, terutama di daerah yang suhunya sering berubah-ubah dan kelembapan udara relatif tinggi dapat menggagalkan hasil perkawinan sapi.
  • Penyakit yang menyerang alat reproduksi, seperti penyakit Epivag (Epididymis et Vaginitis), Trichonniasis (Abortus bang), Vibriosis dsb. dapat menimbulkan kemandulan dan bisa menular lewat perkawinan alamiah. Penyebab penyakit epivag adalah semacam virus yang menyerang bagian vagina dan cervix, sedang Epididymis menyerang sapi jantan pemacak. Bila infeksinya sempat menyebar ke uterus atau ovarium kemandulan permanen akan terjadi. Penyakit vibriosis foetus menyerang bagian-bagian dalam yang meliputi : cervix, uterus, placenta, bahkan rongga mulut. Gejala-gejala pernyakit ini pada sapi adalah : kawin ulang tidak menghasilkan kebuntingan, siklus birahi berkepanjangan, keguguran, keluarnya cairan keruh yang abnormal.
Pencegahan Resiko Sapi Majir atau Mandul
Guna mencegah  resiko kemandulan sapi betina bibit, hal yang perlu diperhatikan adalah tata laksana pemeliharaan, terutama yang berkaitan dengan sistem perkawinan, deteksi birahi, pemeriksaan kebuntingan dan kualitas makanan sapi.
Cara yang paling praktis untuk usaha pengembangbiakan sapi adalah perkawinan buatan (inseminasi buatan atau IB). Dengan cara itulah resiko penularan penyakit kelamin dari sapi betina lain dapat dihindarkan.
Namun bila mengunakan sapi jantan pemacak untuk perkawinan alamiah, harus sudah diketahui bahwa sapi jantan tersebut sehat dan tinggi fertilitasnya.
Catatan mengenai keadaan sapi, seperti kapan terjadinya birahi dikawinkan, dan gejala kebuntingan atau kemandulan, penting sebagai dasar laporan.
Demikian beberapa ciri dan gejala sapi majir atau mandul dan upaya pencegahannya.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Tentang Ternak dan Burung Updated at: 5:43 AM
Powered by Blogger.