Limbah Biji Kapuk (Klentheng) Untuk Pakan Ternak dan Manfaat Lainnya

Manfaat Biji Kapuk Untuk Pakan Ternak Sapi dan Unggas
Bungkil biji kapuk merupakan bahan pakan yang kurang disukai oleh ternak ruminansia, namun demikian konsumsinya tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan bungkil kedelai atau bungkil kelapa. Hal ini kemungkinan disebabkan karena bungkil biji kapuk tidak bisa berperan sebagai perangsang bau yang baik karena baunya tidak tajam. Selain itu rasanya yang hampir tidak terasa, disamping bentuk fisiknya agak keras dibandingkan dedak, bungkil kelapa dan bungkil kedelai. Oleh karena itu untuk pemberiannya pada ternak ruminansia sebaiknya dikombinasikan dengan bahan lain yang lebih merangsang bau dan rasanya (Ariani, 1981). 
Tanaman Kapuk  Randu banyak sekali tumbuh dipinggir-pinggir jalan dan banyak dimanfaatkan kapuknya untuk kegiatan industri. Pemanenan kapuk randu akan meninggalkan limbah yang berupa biji kapuk. Biji kapuk merupakan hasil ikutan yang penting karena dua pertiga bagian berat buah kapuk merupakan biji. Dari biji kapuk akan dihasilkan minyak sebanyak 22 sampai 25% yang berwarna kekuning-kuningan dan hampir tidak ada rasanya. Sisanya berupa bungkil biji kapuk dapat digunakan untuk makanan ternak. Hasil biji kapuk kira-kira dua kali lipat berat serat. Dari 147 jenis kapuk yang dapat tumbuh di berbagai negara, terdapat dua jenis yang dapat menghasilkan produk yang cukup baik yakni indica dan caribbaca. Indica memiliki batang pendek dan berdaun jarang serta dapat menghasilkan sekitar 600 gelondongan (sekitar 20 kg serat/pohon/tahun), sedangkan jenis caribbaca memiliki batang yang lebih tinggi, besar, berdaun lebat dan menghasilkan sekitar 2000 gelondongan (sekitar 80 kg serat/pohon/tahun). 


Biji kapuk dapat diolah menjadi sejenis minyak goreng nonkolesterol dan minyak campuran sebagai bahan baku pembuatan sabun. Bahkan juga digunakan sebagai bahan bakar pada lampu pelita. Bungkil kapuk dapat digunakan sebagai bahan pembuat pupuk, dan dari biji juga dapat diolah untuk bahan campuran pakan ternak lainnya.

Pemanfaatan Bungkil Biji Kapuk sebagai Pakan Ternak

Minyak kapuk berwarna kuning dan tidak berbau dan rasanya tawar. Kandungan asam lemak, sama dengan minyak biji kapas, sementara persentase asam linoleat lebih rendah. Persentase minyaknya sekitar 22-25%. Bungkil hasil pengepresan digunakan sebagai bahan pupuk karena kandungan Nitrogen 4-5% dan 2% asam fosfat. Kegunaan bungkil yang pokok untuk makanan ternak, kekurangannya kulit biji tidak mudah dicernak. Cara mengatasi bungkil tersebut dicampur dengan bahan makanan lainnya. Bungkil mengandung 13% air, 6% abu, 20% serat kasar, 6% lemak, 29% protein dan 20% karbohidrat.

Bungkil biji kapuk merupakan bahan pakan yang kurang disukai oleh ternak ruminansia, namun demikian konsumsinya tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan bungkil kedelai atau bungkil kelapa. Hal ini kemungkinan disebabkan karena bungkil biji kapuk tidak bisa berperan sebagai perangsang bau yang baik karena baunya tidak tajam. Selain itu rasanya yang hampir tidak terasa, disamping bentuk fisiknya agak keras dibandingkan dedak, bungkil kelapa dan bungkil kedelai. Oleh karena itu untuk pemberiannya pada ternak ruminansia sebaiknya dikombinasikan dengan bahan lain yang lebih merangsang bau dan rasanya (Ariani, 1981).

Cara untuk mengatasi keadaan tersebut, biji kapuk yang belum bersih ditampung di alat pengayak yang memisahkan biji bersih dengan serat yang tercampur biji. Biji yang sudah bersih masuk ke alat pengepres 1, dihasilkan minyak dan bungkil 1. Bungkil 1 masih mengandung minyak karenanya dilakukan pengepresan kedua. Berdasarkan pengamatan kandungan minyak pada bungkil II, sangat rendah. Minyak pada pengepresan I dan II ditampung kemudian disaring dan minyak yang dihasilkan cukup jernih dengan rendemen sekitar 11 sampai 13% (Anonim, 2008).

Bungkil II yang berupa lempengan sebelum masuk ke mesin penggilingan dihancurkan dengan cara ditumbuk sehingga berupa lempengan kecil, dan selanjutnya digiling. Bungkil yang sudah digiling berupa tepung kandungan proteinnya cukup tinggi, mencapai 24% (Anonim, 2008). Tingginya kandungan protein menyebabkan harga jualnya cukup baik yaitu Rp. 450,-/kg. Tepung bungkil kapuk banyak dimanfaatkan oleh pengusaha pakan ternak. Tepung tersebut dicampur dengan bahan lain sehingga diperoleh ramuan pakan ternak (unggas) yang sangat baik (Anonim, 2008).

Bungkil biji kapuk mengandung serat kasar yang tinggi sehingga jarang digunakan sebagai pakan ternak non ruminan-sia. Jika bungkil biji kapuk tersebut digunakan sebagai pakan ternak ruminansia hambatannya adalah palatabilitasnya rendah dan terdapatnya senyawa beracun asam lemak siklo propenoat. Kandungan zat racun dari bungkil biji kapuk sangat tergantung dari cara pengolahan biji kapuk menjadi minyak. Asam siklopropenoat dapat berakumulasi dalam jaringan lemak ternak dan akan terbawa sebagai makanan manusia. Berdasarkan hasil penelitian Ayuningsih (2007), Penggunaan bungkil biji kapuk sampai taraf 30% dalara konsentrat kambing perah belum memberikan pengaruh terhadap kualitas susu dan Penggunaan bungkil biji kapuk sampai taraf 10% dalaro konsentrat kambing perah sampai dengan empat minggu, cukup aman karena tidak menyebabkan terdapatnya asam siklopropenoat di dalam susu.

Kadirvel,et al. (1984) menyatakan bahwa ransum yang mengandung 10% bungkil biji kapuk atau ransum yang mengandung 2% minyak biji kapuk keduanya mengandung racun yang tinggi dan bila diberikan pada ayam dapat mengakibatkan penurunan bobot badan. Berdasarkan hasil penelitian Hidajati dan Siregar (1989) bungkil biji kapuk dapat digunakan hingga taraf 20% pada konsentrat sapi perah dara tanpa mempengaruhi pertambahan bobot badan harian, konsumsi ransum dan daya cerna. Sedangkan Martawidjaja dan Rangkuti (1989), berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa pemberian bungkil biji kapuk pada domba muda sebanyak 100 gr/ekor/hari nyata meningkatkan berat badan, konsumsi ransum dan daya cerna.

Manfaat Lain Buah dan Biji Kapuk Randu

Penelitian telah menunjukkan bahwa zat-zat beracun dan bahan kimia yang digunakan dalam bantal non organik dapat menyebabkan masalah perkembangan reproduksi dan neurologis. bantal kapuk organik adalah bantal sehat alami yang dapat membantu dalam mencegah penyakit dan memberikan bantuan dari sakit kepala, sakit leher, nyeri otot dan juga dari stres.

Pohon kapuk sebagai obat asma

Pohon kapuk diyakini memiliki kemampuan sebagai obat namun hal ini bervariasi tergantung di mana ia tumbuh, seperti di Filipina di mana pohon kapuk ditanam, kulitnya dianggap dapat mengobati demam.

Pohon kapuk dapat mengobati diare dan penyembuh luka

Manfaat kapuk lainnya yaitu juga dapat berfungsi sebagai diuretik, untuk diare dan sebagai obat pencahar. Kadang-kadang diberikan kedalam susu untuk anak-anak yang mengalami diare atau yang yang sering mengompol. Kapuk juga dapat digunakan untuk mengobati jari yang bengkak dan luka. Rebusan bunga kapuk diberikan untuk sembelit dan infus daunnya dapat digunakan untuk obat batuk, suara serak, dan radang selaput lendir pada hidung. Daun mudanya digunakan untuk mengobati gonore.

Buah yang mentah dapat memberikan penawar rasa sakit, dan sebagai zat yang sangat berguna untuk menenangkan membran mukosa dalam kasus bronkitis dan sebagainya. Rebusan akar diberikan untuk diare dan disentri yang kronis, sedangkan karet dari kulit kayu adalah zat dan obat penahan darah sehingga baik untuk penyembuhan luka.

Pohon kapuk dan manfaat antioksidan dan antidiabetes

Pada studi klinis telah menunjukkan bahwa kulit batangnya memiliki sifat sebagai pelindung dan memiliki sifat antioksidan (daun dan kulit batang) sementara ekstrak akarnya memiliki sifat antidiabetes.

Kayu pohon kapas sebagai komoditi

Pohon kapas memiliki banyak kegunaan bagi manusia. Kayunya yang ringan dan berpori sangat baik untuk membuat ukiran, peti mati dan kano. Serat halusnya terlalu kecil untuk menenun tetapi dapat digunakan sebagai pengisi volume produk.

Kapuk organik dapat menjadi bantal mewah

Ada banyak manfaat kapuk dari banyak hal yang menggunakan bahan alami dan organik untuk aktivitas tidur misalnya. Kapuk organik dapat dibuat menjadi bantal organik, kita akan melihat manfaat dari kapuk bantal organik. Kapuk organik biasa dijadikan bantal mewah yang besar sebagai alternatif yang sangat baik. Secara alami bahannya yang lembut membuat lebih lembut sehat.

Kapuk tidak beracun dan bebas bahan kimia

Kapuk tumbuh secara alami di hutan hujan dan tidak memerlukan perawatan maka secara liar dipanen dan siap untuk dijual ke produsen bantal tanpa menggunakan pupuk, bahan kimia dan pestisida. Kapuk sendiri tidak perlu dirawat dengan bahan kimia agar pohon ini aman atau sehat, karena secara alami pohon ini sehat dan aman. Dengan demikian, kapuk adalah 100% bahan alami dan serat organik.

Kapuk Hypoallergenic

Serat kapuk secara alami hypoallergenic, artinya adalah sebagai antimikroba dan tahan terhadap tungau. Serat kapuk yang alami tahan pada kelembaban, sehingga tidak cocok untuk hidupnya jamur dan bakteri dapat berkembang.

Kapuk membuat tidur lebih baik

Kualitas tidur yang baik sangat penting bagi kesehatan secara umum dan memberikan kesejahteraan akhirnya. Untuk mendapatkan tidur yang lebih baik, kepala, leher dan tulang belakang harus selaras lurus di atas bantal yang nyaman sehat. Bantal dari kapuk lembut dan mudah disesuaikan agar sesuai dengan kepala, leher dan setiap posisi tidur yang diinginkan, untuk memberikan dukungan dan kenyamanan untuk kualitas tidur yang baik, kemampuan bantal dengan kapuk organik dapat mengusir kelembaban juga membantu tidur lebih baik.


Kapuk tahan lama dan dapat dicuci

Serat kapuk yang kuat dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Yang dibutuhkan adalah agar dapat setiap bulan atau lebih, menjemur bantal kapuk di bawah sinar matahari. Bantal kapuk juga dapat dicuci dengan mudah.

Kapuk ramah lingkungan

Semakin banyak perusahaan yang memproduksi produk ramah lingkungan membuat bantak kapuk organik menaggulangi masalah lingkungan ini. Kapuk adalah salah satu dari beberapa produk hutan yang berkelanjutan 100% organik dan tidak memiliki efek buruk pada lingkungan untuk tumbuh, saat memproduksi, dan hasil produknya.

Serat kapuk sangat komersial

Serat kapuk sangat dihargai untuk kepadatannya yang rendah dan sifat isolasi yang membuatnya cocok dalam membuat sejumlah aplikasi komersial, termasuk mengisi bantal, kasur dan pakaian, serta isolasi termal. Kayu Kapuk yang ringan dan kayunya yang tahan berguna untuk kayu lapis, kemasan, dan sejenisnya.

Di Jawa, pohon ini ditanam sebagai pohon pembatas dan dijadikan pagar di sepanjang pinggir jalan. Selain serat, biji kapuk mengandung 20-25% minyak, sangat mirip dengan minyak biji kapas, yang dapat digunakan untuk memasak, untuk membuat sabun dan sebagai pelumas. Bunga kapuk merupakan sumber penting dari serbuk sari untuk lebah madu.

Biji Kapuk Randu Sebagai Biodiesel
Pembuatan biodiesel dilakukan dengan menggunakan proses transesterifikasi meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Dimasukan minyak biji kapuk sebanyak 50 gr ke reaktor yang dilengkapi pengaduk, kondensor dan mantel pemanas.
  2. Katalis H-zeolit ditambahkan ke reaktor dengan variabel yang digunakan (1%, 2%, 3% b/b). Nyalakan pengaduk kecepatan 200 rpm dengan suhu 60 oC.
  3. Setelah itu, ditambahkan metanol dengan variabel yang digunakan (1:3, 1:6, 1:9 minyak-metanol) sedikit demi sedikit melalui corong pisah.
  4. Kemudian terjadi reaksi transesterifikasi dengan waktu selama 200 menit.
  5. Setelah selesai, produk didiamkan selama 24 jam dalam corong pisah dan diambil lapisan atas sebagai biodiesel [Sartoni, 2013].


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Tentang Ternak dan Burung Updated at: 7:56 PM
Powered by Blogger.