Arti Rendemen Tebu dan Manfaat Pucuk Tebu Sebagai Pakan Ternak Sapi

Untuk daerah tertentu baik dipulau Jawa maupun di Sumatera, pemanfaatan pucuk tebu sebagai pakan ternak sudah lama dilakukan. Peternak sapi yang memiliki kebun tebu sudah biasa memanfaatkan pucuk tebu sebagai pakan. Memang penggunaan pucuk tebu sebagai pakan ternak hanya dilakukan didaerah yang dekat dengan lokasi perkebunan tebu ataupun yang dekat dengan pabrik gula. Bagaimanapun, pucuk tebu bisa dijadikan alternatif untuk ketersediaan hijauan saat musim kemarau.

Petani tebu biasanya menyetorkan hasil panen tebunya pada musim panen yang sekaligus juga merupakan musim giling pabrik sehingga bisa dikatakan bahwa tebu ini termasuk tanaman musiman yang hanya panen setahun sekali. Penetapan harga tebu di pabrik biasanya menggunakan sistem rendemen yang akan menjadi patokan untuk menentukan bagi hasil antara pabrik dengan petani tebu.

Rendemen Tebu, Arti dan Macam-macam Jenis Rendemen Tebu

Rendemen tebu adalah kadar kandungan gula didalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen. Misalnya rendemen tebu 10 persen, artinya ialah bahwa dari 100 kg tebu yang digilingkan akan diperoleh gula sebanyak 10 kg.
Ada 3 macam rendemen, yang masing-masing memiliki kegunaan sendiri atas dilakukannya penghitungan rendemen tersebut.

Rendemen Contoh
Digunakan untuk mengetahui gambaran suatu kebun tebu berapa tingkat rendemen yang sudah ada sehingga dapat diketahui kapan saat tebang yang tepat dan kapan tanaman tebu mencapai tingkat rendemen yang memadai.

Rendemen Sementara
Digunakan untuk menentukan bagi hasil gula, akan tetapi sifatnya masih sementara. Hal ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan yang menginstruksikan agar penentuan bagi hasil gula dilakukan secepatnya setelah tebu petani digiling sehingga petani tidak menunggu terlalu lama sampai selesai giling.

Rendemen Efektif
Rendemen efektif disebut juga rendemen nyata atau rendemen terkoreksi, yaitu rendemen hasil perhitungan tebu tebu digiling habis dalam jangka waktu tertentu.Perhitungan rendemen efektif ini dapat dilaksanakan dalam setiap jangka waktu 15 hari atau juga disebut 1 periode giling. sehingga apabila pabrik gula mempunyai hari giling 165 hari, maka jumlah periode giling adalah 165/15 = 11 periode. Hasil perhitungan rendemen efektif ini hasilnya akan diberitahukan kepada para petani tebu. Hasil perhitungan rendemen efektif ini sangat penting artinya bagi para petani tebu karena hasil dari perhitungan rendemen efektif ini akan menjadi salah satu point penting dalam sistem bagi hasil antara para petani tebu dengan pabrik gula

Pengertian Tetes Tebu
Tetes tebu atau istilah ilmiahnya molasses adalah produk sisa pada proses pembuatan gula. Tetes diperoleh dari hasil pemisahan sirop low grade dimana gula dalam sirop tersebut tidak dapat dikristalkan lagi karena mengandung glukosa dan fruktosa. Pada sebuah pemrosesan gula, tetes tebu yang dihasilkan sekitar 5 – 6 %. Walaupun masih mengandung gula, tetes sangat tidak layak untuk dikonsumsi karena mengandung kotoran-kotoran bukan gula, yang membahayakan kesehatan. Namun mengingat nilai ekonomisnya yang masih tinggi, biasanya Pabrik Gula menjual hasil tetes tebunya ke pabrik-pabrik yang memang membutuhkan tetes ini. Semisal contohnya : pabrik alkohol, pabrik pakan ternak dan lain sebagainya.

Pustaka : http://www.kppbumn.depkeu.go.id/


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Tentang Ternak dan Burung Updated at: 7:33 PM
Powered by Blogger.