Cara Mengatasi Lalat Pada Ternak Sapi
Lalat merupakan salah satu species yang berperan dalam masalah kesehatan baik hewan ataupun manusia. Pada manusia, lalat menyebabkan penularan penyakit saluran pencernaan seperti: kolera, typhus, disentri, dan lain lain.
Lalat ini kemudian akan mengerubingi dan menempel pada tubuh sapi. Selain itu mengganggu gerak sapi, jika ada luka, lalat ini akan terus menempel. Akibatnya luka akan semakin membesar dan beresiko tertular penyakit yang membahayakan.
Para peternak di australia kemudian merancang suatu alat sederhana yang dapat mengusir dan mencegah lalat menempel pada badan ternak sapi.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu
Prinsip kerja
Lalat yang menempel pad tubuh sapi akan menyebabkan rasa gatal. Untuk menggaruknya, ternak sapi akan menggesekkan punggungnya pada tali tambang ini. Secara tidak langsung, minyak ini kemudian akan melapisi tubuh sapi sehingga lalat tidak lagi menempel dan pergi jauh.
Jika digunakan di padang penggembalaan yang sangat luas. Pada alat ini biasa ditambahkan sepasang roda, agar mudah dipindah-pindah sesuai keperluan.
(sumber duniasapi.com)
Lalat merupakan salah satu species yang berperan dalam masalah kesehatan baik hewan ataupun manusia. Pada manusia, lalat menyebabkan penularan penyakit saluran pencernaan seperti: kolera, typhus, disentri, dan lain lain.
Pada hewan ternak seperti sapi, ternyata lalat juga merugikan. Jika ada sapi yang terluka, lalat akan segera hinggap dan menginfestasi larva kedalam luka tersebut. Akibatnya, sapi akan terserang penyakit Myasis. Selama periode tertentu,larva yang telah diinfestasi oleh lalat tersebut akan memakan jaringan hidup atau mati dari daging, bahan-bahan cairan tubuh atau makanan yang ditelan. Akibatnya, sapi akan menampakkan gejala-gejala sbb :
- Lesu.
- Nafsu makan kurang.
- Bobot badan menurun cepat.
- Selalu gelisah.
Jika tidak segera ditangani, maka peternak sapi akan mengalami kerugian sebagai akibat myasis ini yaitu :
- Terjadi malnutrisi.
- Produksi susu dan daging turun.
- Kematian.
Di seluruh dunia, jumlah species lalat cukup banyak, yaitu antara 60.000 – 100.000 spesies lalat, tetapi tidak semua berbahaya bagi kesehatan ternak dan manusia. Hampir semua bagian tubuh lalat dapat menularkan penyakit, seperti : bulu badan, bulu pada anggota gerak, muntahan serta faecesnya.
Haematobia exigua
Lalat ini banyak ditemukan pada wilayah peternakan dengan sistem ranch atau dilepas di suatu lapangan yang luas.
Morfologi
Ukuran tubuhnya hanya setengah dari M. domestica, berwarna kelabu dan dicirikan dari adanya 2 garis hitam longitudinal pada toraks. Memiliki bagian mulut dengan palpus yang kokoh dan sama panjang dengan probosis. Arista dan venasi sayap mirip seperti lalat Stomoxys calsitrans.
Daur hidup
Telur diletakkan satu-persatu atau kelompok berjumlah 4-6 butir pada feses sapi/ hewan besar yang segar. Dalam sekali bertelur bisa mencapai 20-24 butir dengan total telur yang dihasilkan selama hidup 400 butir. Setelah 24 jam telur menetas menjadi larva yang melalui 4-8 hari untuk menjadi pupa. Masa pupa berlangsung selama 6-8 hari. Perkembangan dari telur hingga mencapai dewasa dapat berlangsung selama 10 hari- 2 minggu.
Lalat dewasa aktif menghisap darah pada siang hari dan menyerang hewan dalam jumlah besar, sehingga menyebabkan kegelisahan hewan yang berakibat penurunan baik berat badan maupun produksi susu. Lalat ini dapat dkatakan ektoparasit obligat karena hampir selalu berada pada inang, baik pada saat makan maupun istirahat. Penyakit- penyakit yang dapat ditularkan lalat ini antara lain surra (Trypanosoma evansa) dan Habronemiasis ( H. Microstoma).
Cara mengatasi lalat sapi
Pengendalian relatif sulit dilakukan. Sanitasi dan kebersihan kandang merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan populasi lalat. Penggunaan insektisida juga merupakan cara digunakan untuk membunuh lalat dengan cara menyemprot kandang dengan Lindane 0,03-0,05 %, Toxaphene 0,5%, Metoxychlor 0,05 %, Coumaphos 0,125 %, Dioxanthion 0,15 %, Malation 0,5 %, atau Ronnel 0,75 %.
Pemberian dichlorvos dalam minyak mineral diberikan setiap hari juga mampu mengusir lalat untuk hinggap dipermukaan tubuh hewan. Selain dichlorvos bisa juga digunakan coumophos, malathion atau tetrachlorvinphos yang diberikan 2 sampai3 kali seminggu dalam sediaan tabur. Aplikasi insektisida dapat dilakukan dengan cara Dipping (populasi ternak banyak), spraying, Back Rubber, Dust bag, Pour on, lewat makanan dan menggunakan keping resin (seperti kalung).
Pemberian dichlorvos dalam minyak mineral diberikan setiap hari juga mampu mengusir lalat untuk hinggap dipermukaan tubuh hewan. Selain dichlorvos bisa juga digunakan coumophos, malathion atau tetrachlorvinphos yang diberikan 2 sampai3 kali seminggu dalam sediaan tabur. Aplikasi insektisida dapat dilakukan dengan cara Dipping (populasi ternak banyak), spraying, Back Rubber, Dust bag, Pour on, lewat makanan dan menggunakan keping resin (seperti kalung).
Metode pengendalian biologi dengan menggunakan parasit penyengat yang sudah dikembangkan sebagai kompetitor biologis untuk Musca domestica.
Ada cara lain selain cara diatas, yaitu dengan menyemprotkan cairan disinfektan pada daerah yang luka akibat dihinggapi lalat. Cairan disinfektan ini akan membuat lalat tidak mau hinggap, sehingga penyebarannya bisa dicegah seminimal mungkin.
Berdasarkan pengamatan saya, ketika melihat jebakan lalat buah, maka saya beropini bahwa lalat sapi dapat ditanggulangi dengan cara yang sama. Karena pada intinya konsep yang diguakan sama yaitu menarik lalat ke jebakan dengan ragsangan bau. Lalat mempunyai sifat pembau. Oleh karena itu, cara ini mungkin dapat dilakukan. Kelebihan cara ini adalah murah, praktis, da mugkin efektif membunuh lalat. Cara pembuatan jebakan pun mudah yaitu :
- siapkan botol bekas ukura sedang/besar
- potong pada bagian kepalanya
- kemudia disambung kembali bagian kepala tadi ke botol dengan posisi terbalik
- plester/lem bagian pemotongan tadi agar tidak ada lubang
- masukkan kapas yang diberi rangsangan bau lalat sapi ke botol
- gantungkan botol pada tempat yang sering dihinggapi lalat
Perangkap lalat |
Referensi:
Diolah dari Levine ND. 1990. Parasitologi Veteriner. Yogjakarta UGM Press.
Macam-macam / Jenis-jenis lalat
Macam-macam / Jenis-jenis lalat
- Lalat rumah (Musca domestica). Ini jenis lalat yang paling banyak terdapat di antara jenis-jenis lalat rumah. Lalat ini paling sering menyebabkan berbagai penyakit. Lalat rumah sangat menyukai tempat sampah, kotoran kuda, kotoran babi, kotoran burung dan kotoran manusia karena lembab, hangat dan mengandung banyak makanan untuk larva-larva-nya. Daya jelajah lalat rumah bisa mencapai jarak 15 km dalam waktu 24 jam. Sebagian besar tetap berada dalam jarak 1,5 km di sekitar tempat pembiakannya, tetapi beberapa bisa sampai sejauh 50 km.
- Lalat rumah kecil (jenis Fannia). Lalat ini menyerupai lalat rumah biasa, tetapi memiliki ukuran tubuh lebih kecil dan mempunyai kebiasaan untuk menggigit. Mereka berkembang biak di kotoran manusia dan hewan. Terkadang juga di bagian-bagian tumbuhan yang membusuk, misalnya di tumpukan rumput yang membusuk. Jenis lalat ini tidak berperan dalam penularan penyakit pada manusia tetapi dapat memindahkan penyakit-penyakit pada hewan.
- Bottle flies dan Blow flies. Jenis lalat ini meletakkan telur-telur mereka pada daging, contohnya adalah : Black blowfly (jenis Phormia), Green dan bonze bottle flies (jenis phaenicia dsb), Blue bottle flies (jenis Cynomyopsis dan Calliphora). Jenis ini berkembang biak pada tubuh hewan yang membusuk atau bertelur di tumbuhan-tumbuhan jika tidak ada daging hewan. Larva dari lalat jenis ini menyebabkan myasis pada binatang dan manusia..
- Lalat daging (Genus Sarcophaga). Lalat ini termasuk dalam genus Sarcophaga, artinya pemakan daging. Berukuran cukup besar dan terdapat bintik pada ujung badan mereka. Larva lalat ini hidup dalam daging, tetapi juga berkembang biak pada kotoran hewan. Jenis ini juga menyebabkan myiasis pada manusia.
Ini adalah alat yang digunakan untuk mengusir dan mencegah lalat menempel pada badan ternak sapi. Pada saat pergantian musim dari kemarau ke musim penghujan di Australia, ribuan lalat akan berkembangbiak dan muncul di peternakan2 sapi.
Lalat ini kemudian akan mengerubingi dan menempel pada tubuh sapi. Selain itu mengganggu gerak sapi, jika ada luka, lalat ini akan terus menempel. Akibatnya luka akan semakin membesar dan beresiko tertular penyakit yang membahayakan.
Para peternak di australia kemudian merancang suatu alat sederhana yang dapat mengusir dan mencegah lalat menempel pada badan ternak sapi.
Bahan-bahan yang digunakan yaitu
- 1. Kaleng bekas
- 2. Selang
- 3. Papan penampang
- 4. Tiang besi 2 buah
- 5. Tambang besar yang panjangnya disesuaikan dengan jarak antar tiang (lihat gambar)
- 6. Minyak goreng
- - Siapkan kaleng bekas
- - Beri lubang pada bagian bawah dengan ukuran disesuaikan dengan selang
- - Tanamkan tiang di tempat sapi berkumpul, buat sekuat mungkin agar tidak mudah robh diterjang sapi
- - Pasang kayu penampang disalah satu sisi, dengan posisi lebih tinggi dari tali tambang
- - Letakkan kaleng yang sudah dilubangi diatas kayu penampang.
- - Tur selang agar minyak dapat membahasahi tali tambag secara merata
- - Isi kaleng dengan minyak goreng
- - Tempatkan pada lokasi dimana ternak sapi biasa berkumpul (bisa diletakkan di dekat sapi pada kandang)
Prinsip kerja
Alat Pengusir lalat |
Jika digunakan di padang penggembalaan yang sangat luas. Pada alat ini biasa ditambahkan sepasang roda, agar mudah dipindah-pindah sesuai keperluan.
(sumber duniasapi.com)