Memilih sapi di pasar hewan memang gampang-gampang susah, mereka yang sudah berpengalaman puluhan tahun menggeluti pasar hewan saja masih sering "terperosok" sehingga menderita kerugian yang lumayan tinggi.
Dunia sapi, apalagi pasar sapi siap potong adalah ibarat "ladang" gambling para jagal. Mereka akan menaksir sapi hidup untuk dikonversi menjadi karkas atau bahkan daging dengan hanya melihat "jogrogan" atau fisik sapi. Hebat bukan? Jadi jangan suka meremehkan profesi seseorang karena kita juga belum tentu bisa menaksir sapi dengan ketepatan seperti para blantik atau jagal tersebut.
Ada pembeli yang sangat fanatik dengan jenis Limousin sehingga ke pasar hewan manapun dia pergi hanya jenis sapi limousin saja yang akan dia beli. Ada lagi penggemar sapi simmental, Bali, Madura, PO, SO dan sapi FH Jantan. Apapun selera para pembeli, tetapi secara umum sudah ada kaidah yang jelas ciri-ciri sapi bakalan yang baik.
Sapi Bakalan |
Sedangkan untuk pasar sapi bakalan, nilai "gambling"nya lebih kecil. Disamping harus mengetahui ciri-ciri sapi yang bakalan bagus untuk digemukkan, pasar sapi bakalan juga masih sangat terpengaruh masalah selera pembeli terhadap sapi yang diminatinya.
Ada pembeli yang sangat fanatik dengan jenis Limousin sehingga ke pasar hewan manapun dia pergi hanya jenis sapi limousin saja yang akan dia beli. Ada lagi penggemar sapi simmental, Bali, Madura, PO, SO dan sapi FH Jantan. Apapun selera para pembeli, tetapi secara umum sudah ada kaidah yang jelas ciri-ciri sapi bakalan yang baik.
Berikut Ciri-Ciri dan Syarat Sapi Bakalan Yang Bagus Untuk Digemukkan
- Kisaran Umur antara 2 – 3 tahun (maksimal gigi poel 4)
- Sapi lincah dengan mata yang terang/bersinar
- Bentuk tubuh sapi Simetris antara depan dan belakang
- Bentuk 4 kaki simetris depan belakang, tidak ada kaki yang menyilang saat berdiri atau bentuk X atau O
- Dada lebar, ciri ini penting karena pada bagian ini jika berkembang bagus maka sapi akan terlihat kekar dan berotot dengan bentuk bagian depan yang besar
- Perut tidak buncit atau menggelayut karena ini salah satu indikasi sapi tidak sehat, kemungkinan karena cacingan.
- Bagian punggung mulai depan sampai belakang rata, atau tidak melengkung
- Pantat lebar, jangan membeli sapi yang pantatnya "lancip" karena dari pengalaman menunjukkan setelah dipelihara dalam jangka waktu lama sapi yang awalnya berpantat lancip, perkembangan bagian belakang sapi akan sangat jelek dan sampai panen pun kondisi pantat masih cenderung lancip. Sapi model ini tidak disukai jagal karena mengindikasikan karkas yang jelek.
- Kuku bagus, tidak memanjang dan melengkung
- Tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus, yang sedang-sedang saja. Jika terlalu kurus akan lama waktu pemeliharaannya, jika terlalu gemuk kita sudah kehilangan kompensatori gain nya.
- Bodi sapi panjang dan tinggi, atau boleh juga panjang dengan tinggi yang sedang. Hindari sapi yang berbodi pendek karena perkembangannya akan kurang bagus dan juga saat dijual kurang disukai jagal.
Syarat Khusus:
Untuk daerah yang beriklim panas, hindari sapi-sapi merah yang berjambul atau yang darah simmentalnya masih tinggi karena sapi jenis ini tidak kuat panas. Sapi-sapi limousin yang benar-benar berwarna hitam sebaiknya juga dihindari untuk daerah panas.
Meskipun ini bukan syarat mutlak, karena untuk efek panas masih bisa diatasi dengan konstruksi kandang sedemikian rupa sehingga bisa mengurangi efek sinar matahari.
Sapi Super, Depan Berotot Belakang Berisi |
Demikian beberapa syarat dan ciri sapi bakalan yang bagus untuk digemukkan. Ingin tahu lebih banyak tentang sapi bakalan silahkan Baca Juga: Bagaimana Perlakuan yang Tepat Terhadap sapi Bakalan yang baru dibeli dari Pasar Hewan?
Ingin Tahu Sistem Pemeliharaan sapi Lokal? Silahkan Baca Juga: Keunggulan dan Kelemahan Sistem Pemeliharaan Sapi Potong, Antara Ikat dan Lepas
Ingin Tahu Sistem Pemeliharaan sapi Lokal? Silahkan Baca Juga: Keunggulan dan Kelemahan Sistem Pemeliharaan Sapi Potong, Antara Ikat dan Lepas