Umur dan Waktu Yang Paling Tepat Untuk Mengawinkan Sapi Betina Calon Indukan
Umur Berapa Sapi Dara Siap Dikawinkan atau di IB (Inseminasi Buatan) Untuk Pertama Kali?Sapi adalah hewan ternak anggota suku Bovidae dan anak suku Bovinae. Sapi yang telah dikebiri dan biasanya digunakan untuk membajak sawah dinamakan Lembu. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai pangan manusia. Sebagaimana hewan ternak lainnya, sapi yang sudah menginjak umur dewasa kelamin harus dikawinkan untuk menambah jumlah populasi dan berkembang biak. Dewasa kelamin adalah umur dimana ternak tersebut telah siap untuk bereproduksi menghasilkan keturunan.Sistem reproduksi hewan betina pada umumnya menampakkan perubahan-perubahan yang teratur setelah hewan betina mengalami pubertas. Pada kondisi ini, siklus reproduksi telah siap dimulai. Dalam siklus estrus selalu melibatkan organ-organ reproduksi dan diatur oleh hormon-hormon reproduksi.
Berahi atau estrus atau heat, didefinisikan sebagai periode waktu dimana betina menerima kehadiran pejantan, kawin , atau dengan kata lain dara atau betina sudah aktif aktivitas sexualitasnya. Lamanya waktu siklus berahi dari seekor hewan dihitung dari mulai munculnya berahi, sampai munculnya berahi lagi pada periode berikutnya.
Pada umur 8 s.d 11 bulan biasanaya sapi betina sudah menunjukan tanda tanda birahi, ini berarti saluran reproduksinya sudah berkembang sempurna dan bila terjadi perkawinan dapat terjadi kebuntingan. Akan tetapi pada umur tersebut tubuhnya belum siap untuk bunting, jika dipaksakan untuk bunting maka perkembangan sapi tersebut tidak akan optimal, selain itu juga dapat menyebabkan kesulitan melahirkan. Waktu ideal untuk mengawinkan sapi dara untukpertama kalinya ketika tubuh sudah siap untuk bunting yaitu sekitar umur 24 s.d 30 bulan, dengan masa kebuntingan sekitar 285 hari diharapkan ketika umur 3 tahun sapi sudah beranak untuk pertama kalinya.
Waktu yang tepat untuk mengawinkan Sapi dengan kawin alam maupun IB
Waktu yang tepat untuk mengawinkan sapi betina adalah ketika sapi tersebut birahi. Birahi adalah suatu keadaan dimana sapi betina mau menerima pejantan untuk melakukan perkawinan, tidak seperti primata tingkat tinggi seperti manusia sapi betina hanya mau menerima pejantan untuk perkawinan hanya ketika birahi saja. Sedangakan untuk pejantan yang normal akan siap melakukan perkawinan kapan saja jika ada betina/induk yang birahi. Sapi induk juga bisa dikawinkan melalui teknik inseminasi buatan tanpa menggunakan pejantan.
Inseminasi Buatan (IB) atau dalam istilah ilmiahnya disebut Artificial Insemination (AI) merupakan sistem perkawinan pada ternak sapi secara buatan yakni suatu cara atau teknik memasukkan sperma atau semen kedalam kelamin sapi betina sehat dengan menggunakan alat inseminasi yang dilakukan oleh manusia (*Inseminator) dengan tujuan agar sapi tersebut menjadi bunting. Semen adalah mani yang beradal dari sapi pejantan unggul yang dipergunakan untuk kawin suntik atau inseminasi buatan.
Ketepatan deteksi birahi oleh peternak sangat menentukan keberhasilan IB,karena berhubungan dengan ketepatan waktu meng IB. Dari hasil penelitian di perkirakan tingkat keberhasilan IB adalah sebagai berikutTanda - tanda sapi birahi sebagai berikut:
- Permulaan berahi : 44 %
- Pertengahan berahi : 82 %
- Akhir berahi : 75 %
- 6 Jam setelah berahi : 62,5 %
- 12 Jam sesudah berahi : 32,5 %
- 18 Jam sesudah berahi : 28 %
- 24 Jam sesudah berahi : 12 %
a. Perubahan tingkah laku yaitu menjadi gelisah, sering melenguh,saling menaiki, nafsu makan berkurang bahkan bisa hilang sama sekali.Tanda-Tanda Sapi Betina Saat Birahi/Estrus
- Terlihat vulvanya dengan istilah 3 A (abang aboh dan angat)
- Keluar lendir dari vagina,
- Gelisah (menaiki sapi lain atau kandang),
- Vulva bengkak dan hangat warna kemerahan,
- Keluar air mata dan dinaiki pejantan atau sapi lain diam saja.
- Ekor sapi sering diangkat ke atas.
Gambar 1. Saling menaiki sesama salah satu tanda birahi
b. Perubahan Fisik yaitu:
Gambar 2. Selaput mukosa vagina bagian dalam merah
Gambar 3. Vulva Bengkak
Gambar 4. Keluar Lendir Jernih dari Vagina (Seperti Putih Telur)
Tanda tanda birahi seperti diatas pada sapi biasanya terjadi setiap 19 - 21 hari sekali, dan berlangsung selama 13 - 17 jam. Waktu pengamatan yang baik ketika pagi, siang atau sore hari ketika sapi beristirahat, sedangkan waktu mengawinkan yang ideal adalah sekitar 12 jam setelah tanda birahi awal teramati, artinya jika dipagi hari teramati tanda birahi maka sapi dikawinkan pada sore hari, dan bila teramati birahi pada sore hari maka dikawinkan besok paginya sebelum jam 12. Jika dikawinkan terlalu cepat atau terlalu lambat bukannya tidak akan terjadi kebuntingan, akan tetapi 12 jam setelah tanda awal birahi adalah waktu paling ideal dengan prosentase terjadinya kebuntingan paling tinggi.
Agar dapat memperoleh persentase siklus birahi yang lebih besar seorang peternak harus melaksanakan saran-saran berikut dalam manajemennya.
- Tandai setiap ekor ternak dengan baik sehingga Peternak dapat mengenal setiap ekor ternak secara cepat dan cermat. Penggunaan nomor yang cukup besar sehingga terlihat dari jarak 3 meter atau lebih sangat efektif.
- Mengetahui tanda-tanda birahi satu-satunya tanda birahi yang benar-benar tepat adalah “diam” pada saat dinaiki temannya, akan tetapi harus diperhatikan juga tanda-tanda sekunder seperti kegelisahan, melenguh, menunduk, lebih jinak pada orang, menahan keluarnya air susu, mencium-cium temannya, pembengkakan vulva dan keluarnya lendir dari vulva. Perhatian terhadap tanda-tanda sekunder ini, akan mensiagakan peternak untuk lebih mengawasi tanda birahi terutama ternak diam bila di naiki.
- Catatlah semua tanggal birahi pada kalender, “breeding wheel” atau dalam program perkawinan/ breeding pada catatan. Periksa catatan tersebut setiap hari untuk mengetahui tanda-tanda birahi pada hari tersebut. Ingatlah bahwa sapi induk dan dara yang sudah dikawinkan juga perlu diawasi terhadap kemungkinan muncul birahi kembali 3 dan 6 minggu pasca tanggal birahi Saat mereka dikawinkan.
- Amati tanda-tanda birahi berdasarkan suatu jadwal tertentu. Melakukan pengamatan birahi selama 25 menit, 2-3 kali sehari, hendaknya menjadi bagian pada saat mereka tidak terganggu oleh aktivitas-aktivitas lain seperti pemerahan, pemberian pakan atau pembuangan kotoran kandang. Ingat bahwa mayoritas birahi (standing heat) terjadi antara jam 4.00-6.00 sore 5.00 -7.00pagi.
- Ternak-ternak betina yang terikat dalam kandang harus diberi latihan (exercise) secara teratur dengan kondisi kaki yang baik agar dapat menunjukkan aktivitas menaiki temannya.
- Manfaatkan tenaga dokter hewan, ahli pakan dan teknis IB untuk memperoleh saran-saran yang dapat ditetapkan pada situasi-situasi tertentu.
Diolah dari berbagai sumber