Upacara Kematian Adat Toraja dan Adu Kerbau Khas Tana Toraja

Adu Kerbau Khas Tana Toraja Dalam Upacara Rambu Solo
Kerbau adalah salah satu simbol status bagi masyarakat Tana Toraja. Beberapa jenis kerbau yang digunakan untuk aduan ini sangat mahal harganya, terlebih kerbau yang sering menang yang harganya bisa mencapai ratusan juta hingga 1 miliar rupiah. Bagi masyarakat Toraja, kerbau menduduki posisi sangat penting dan menjadi salah satu simbol prestise dan kemakmuran.
Dalam melakukan upacara kematian, masing-masing daerah punya keunikan adat tersendiri. Sebagai contoh di Bali ada upacara Ngaben atau pembakaran mayat yang merupakan salah satu rangkaian upacara kematian. Di Bali juga ada acara penguburan mayat yang hanya diletakkan saja dibawah pohon.

Lain di Bali lain pula di Tana Toraja, di Toraja upacara kematian memiliki nuansa yang sangat kental dengan ritual adat yang jika dilihat orang umum berbiaya sangat mahal. Salah satu acara adat dalam upacara kematian di Tana Toraja adalah adu kerbau.

Adu Kerbau atau Mapasilaga tedong diadakan pada saat upacara kematian adat Toraja, Rambu Solo. Upacara kematian ini berfungsi untuk mengantarkan arwah dari orang yang meninggal masuk ke dalam dunia keabadian tempat arwah para leluhur berkumpul dan beristirahat. Acara Mapasilaga Tedong ini dilakukan sebelum upacara adat itu di mulai.

Mapasilaga Tedong atau adu kerbau khas Toraja menjadi salah satu bagian dalam rangkaian prosesi upacara adat rambu solo untuk mengantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju alam keabadian yang menjadi tempat peristirahatan arwah para leluhur. (Foto: torajaparadise.com)

Kerbau yang diadu bukanlah kerbau sembarangan. Jenis kerbau yang istimewa adalah kerbau bule (Tedong Bonga) atau kerbau albino.
Sebelum adu kerbau dimulai, panitia menyerahkan daging babi yang sudah dibakar, rokok, dan air nira yang sudah difermentasi (tuak), kepada pemandu kerbau dan para tamu. Adu kerbau kemudian dilakukan di sawah, dimulai dengan adu kerbau bule. Adu kerbau diselingi dengan prosesi pemotongan kerbau ala Toraja, Ma’tinggoro Tedong, yaitu menebas kerbau dengan parang dan hanya dengan sekali tebas.
Kerbau pilihan ini masuk dalam kelompok kerbau lumpur (Bubalus bubalis) dan hanya ditemukan di Tana Toraja. Di antara jenis terbaik adalah tedong salepo, yaitu kerbau yang memiliki bercak hitam di punggung. Ada juga jenis lontong boke, yaitu kerbau yang memiliki punggung berwarna hitam.

Namun, jenis yang paling sering dijumpai dalam ritual Mapasilaga Tedong adalah tedong pudu. Jenis kerbau berkulit legam ini dipilih karena mudah dilatih dan harganya tidak semahal kerbau lain.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Tentang Ternak dan Burung Updated at: 7:05 PM
Powered by Blogger.