Mengenal Jenis Herbal Tanaman Mindi Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Pohon MINDI

Apa Itu Tanaman Mindi?

POHON Mindi atau Melia azedarach L adalah salah satu jenis pohon hutan yang memiliki sifat cepat tumbuh (fast growing species). Konon, pohon ini berasal dari Cina, Burma dan India. Di Indonesia, jenis ini juga dikenal dengan beberapa nama lain, seperti renceh (Sumatera), gringging serta akra-cikri (Jawa). Mindi memiliki ciri-ciri antara lain menggugurkan daun selama musim dingin, suka cahaya, agak tahan akan kekeringan, agak toleran terhadap salinitas tanah dan subur di bawah titik beku.
Nama Ilmiah Melia azedarach L.
Nama Daerah Renceh, mindi kecil, mindi, gringging.

Tanaman mindi bentuknya hampir sama dengan tanaman mimba dan memiliki kandungan zat yang sama dengan mimba. Zat yang terkandung dalam tanaman mindi adalah azdirachtin, triol, dan salanin. Walaupun memiliki kandungan yang sama, namun keampuhan dalam mengendalikan hama, tanaman mindi lebih rendah daripada mimba. Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pestisida nabati adalah daun dan bijinya. Tanaman mindi biasanya digunakan untuk mengendalikan hama kutu dan ulat yang menyerang tanaman sayuran.

Budidaya pohon ini tidak sulit, sebab ia tumbuh baik di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, antara 0 m sampai 1200 m di atas permukaan laut. Ia juga dapat tumbuh di berbagai tipe tanah dengan curah hujan rata-rata per tahun 600 – 2000 mm.

Tanaman ini juga dapat tumbuh di berbagai tipe tanah dengan curah hujan rata-rata per tahun 600 – 2000 mm.

Tetapi, secara khusus Mindi tumbuh dengan subur di tanah berdrainase baik dengan spesifikasi tanah yang dalam, tanah liat dan berpasir. Meski begitu, pohon ini toleran terhadap tanah dangkal, tanah asin serta basa.

Kayu mindi adalah salah satu bahan baku utama untuk industri mebel. Kayu ini terbukti berkualitas baik dan memiliki corak yang indah.

Kayu terasnya berwarna merah coklat muda semu-semu ungu. Sementara gubalnya berwarna putih kemerah-merahan dan mempunyai batas yang jelas dengan kayu teras.

Kayu Mindi mudah dikerjakan, kuat (termasuk kelas kuat III-II) serta dapat mengering tanpa cacat. Ia termasuk pada kelas awet IV- V, atau setara dengan mahoni, sungkai, meranti merah.

Ciri-ciri Umum :

Pohon setinggi 20—30 meter ini memiliki batang yang berbentuk bulat, berkayu, bercabang, dan berwarna putih kotor. Daun majemuk, berwarna hijau panjangnya 20—60 cm. Anak daun berbentuk elips dengan panjang 3—9 cm dan lebar 15—30 mm. Tepi bergerigi, sedangkan ujung dan pangkalnya runcing. Bunga berbentuk malai, berambut;tumbuh majemuk di ketiak daun, panjangnya sekitar 20 cm. Benang sari bergerigi sepuluh, sedangkan kepala sarinya menunduk. Setiap bunga mempunyai lima mahkota, berwarna ungu, panjangnya sekitar 1 cm. Buahnya batu, berwarna cokelat kekuningan dengan panjang kurang lebih 1,5 cm. Biji berbentuk bulat telur, berwarna putih, dan beralur. Akar tunggang, berwarna cokelat muda.Tanaman ini termasuk famili Meliaceae.

Kandungan Kimia :

Alkaloid P-isina, senyawa flavonoid rutin, nidin, okidin, okinal, saponin, margoside, kaemferol, resin, tannin, n-triacontane, betha-sitosterol, dan steroid (triter-pen kulinone) terdapat di batang dan kulit akar. Bijinya mengandung resin yang sangat beracun.

Khasiat dan Manfaat :

Memiliki rasa pahit. Sifatnya dingin dan sedikit beracun. Bermanfaat untuk menurunkan panas dan kelembapan tubuh, pencahar, peluruh kencing, penurun tekanan darah tinggi, obat mencret, obat kudis, dan obat cacing.

Bagian yang Digunakan Daun, Kulit Batang dan Akar. Kandungan bahan aktif pada daun mindi adalah flavone glicoside, quercitrin dan kaemferol. Selain itu, ia juga mengandung protein yang tinggi yang bersifat insektisidal dan bersifat penolak terhadap nematoda. Mindi kecil juga terbukti dapat menekan penyakit bengkak akar yang disebabkan oleh Meloidogyne spp pada tanaman tomat. Kulit pohon ini mengandung toosendanin, margoside, kaemferol, resin, tannin dan trirterpene kulinone sehingga dapat digunakan untuk menyembuhkan cacingan dan hipertensi.

Menurut penelitian, sifat antelmintik (menghilangkan cacing) tanaman mindi bekerja lebih lama ketimbang santonin. Selain itu, infus kulit kayu tumbuhan ini membuat cacing kremi dari tikus lumpuh. Toosendanin tumbuhan ini juga menimbulkan depresi pernafasan.

Kulit, daun dan akar mindi juga telah digunakan sebagai obat rematik, demam, bengkak, dan radang. Suatu glycopeptide yang disebut meliacin diisolasi dari daun dan akar mindi berperan dalam menghambat perkembangan beberapa DNA dan RNA dari beberapa virus misalnya virus polio.

Ramuan Obat Alami Tanaman Mindi:

Untuk Obat Cacingan:
Kulit batang atau Kulit akar Mindi 90 -100 gram
Rebus dengan air secukupnya dan diminum

Untuk Scabies:
Bubuk Kulit batang atau Kulit akar Mindi campur dengan cuka
Oleskan pada bagian yang luka

Obat Kudis:
Haluskan daun mindi dan oleskan pada kudis atau
Rebus kulit batang dan akar untuk cuci bagian yang sakit
Bakar kulit batang dan akar

Panduan Singkat Cara Menanam dan Merawat Pohon Mindi

  • Untuk pengadaan bibit mindi secara generatif (menggunakan biji), lebih dulu perlu menghilangkan dormansi kulit biji. Caranya dengan membuang kulit dalam dari buah. 
  • Cara lain adalah dengan merendam biji di dalam air bersuhu 80° C selama 30 menit.
  • Penaburan biji dilakukan di persemaian tanpa naungan. Biji ditutup tanah atau serasah tipis. Setelah kecambah mencapai tinggi 2 – 4 cm, dapat dipindah ke kantong plastik berukuran 200 – 300 ml yang berisi tanah lapisan atas (top-soil).
  • Bibit kemudian dipelihara di pesemaian sampai mencapai tinggi 20 – 30 cm.
  • Bibit siap tanam pada umur 4 bulan sampai 6 bulan. Apabila akan menggunakan bibit yang berupa stump, pola pembibitannya dibuat dengan memotong batang dan akar tunggang, masing-masing berukuran 20 cm dan diameter leher akar stump sebaiknya antara 1 – 1,25 cm.
  • Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dilakukan dengan membuat stek batang dengan pemberian hormon indole butiric acid (IBA) dosis 50 ppm.
  • Penanaman di lapangan dilakukan setelah areal dibuka bersih, dicangkul sampai kedalaman 30 cm. Penanaman bibit dilakukan sebatas leher akar.
  • Hati-hati dalam membuka bibit agar tidak boleh ada akar yang terlipat. Jarak tanam Mindi dapat berkisar pada 2 x 2 m atau 2 x 3 m.
  • Selanjutnya dilakukan pemupukan dan penyiangan gulma beberapa kali pada tahun pertama dan kedua.
  • Setelah tanaman berumur 3 tahun, dilakukan penjarangan dengan meninggalkan 400 batang per hektar. Ketika tanaman berusia 6 tahun, dilakukan lagi penjarangan tanaman sampai jumlah pohon setiap hektar menjadi 200 batang.

Efek Samping Dan Bahaya Tanaman Mindi Jika Digunakan Berlebihan dan Tanpa Konsultasi Dahulu Dengan Ahlinya

Selain bermanfaat bagi kesehatan, mindi kecil juga mempunyai kontra indikasi atau efek samping saat dikonsumsi, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit tertentu di antaranya dapat menyebabkan perlemakan bagi penderita gin jai dan hati atau berefek luka lambung, anemia, dan melemahnya badan pada penderita jantung berat.

Jika dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan rasa kebas (neuritis perifer), denyut jantung tidak teratur (ai -h;unla„ tekanan darah menurun (hipotensif), dan sesak napas. Penggunaan sesuai dosis jarang berefek samping. Namun, dapat menimbulkan gejala pening, nyeri perut, dare, muka kemerahan, mengantuk, gatal-gatal, dan penglihatan kabur pada beberapa orang.

Daun Dan Bunga Mindi Untuk Pestisida Nabati

Pestisida nabati biji mindi dibuat dengan menumbuk bijih sampai halus, kemudian dicampur dengan air. Campuran atau larutan ini diaduk sampai rata dan didiamkan selama satu malam, atau 24 jam. Campuran atau larutan kemudian disaring menggunakan saringan halus. Hasil saringan dapat digunakan secara langsung untuk membasmi hama atau penyakit.

Sedangkan pestisida dari daun mindi dibuat dengan menumbuk atau memblender daun mindi sampai halus. Daun mindi halus kemudian dicampur atau dilarutkan dalam air dengan ditambah sedikit detergen. Larutan atau campuran ini didiamkan selama 24 jam. Kemudian saring larutan. Larutan Hasil saringan dapat digunakan secara langsung pada tanaman.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Tentang Ternak dan Burung Updated at: 3:53 PM
Powered by Blogger.