Apa Itu CMR? Bagaimana Penggunaan Pada Pedet Sapi Perah dan Sapi Pedaging?
CMR adalah susu pengganti yang biasanya diberikan pada pedet yang memiliki induk yang kurang baik produksi susunya ataupun induk yang tidak mau menyusui pedetnya. Jadi setelah pemberian kolostrum di hari pertama, hari selanjutnya hingga 3-4 bulan pedet harus tetap diberi susu pengganti untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, biasanya peternak menggunakan susu CMR (calf milk replacer), susu afkir, susu induk lain, atau susu beku. Susu afkir, berharga paling murah, susu ini biasanya berasal dari susu curah untuk manusia yang baru saja kadaluarsa, akan tetapi keamananya dari susu ini masih dipertanyakan.
Penggunaan Susu Formula Bayi dan CMR. Susu formula digunakan selama satu minggu penuh. Pada minggu ke 2-3, susu formula dapat mulai dicampur dengan CMR sedikit demi sedikit dengan perbandingan susu formula 75% dan CMR 25% selama 3 hari, dilanjutkan dengan 50% susu formula dan 50% susu CMR di 3 hari berikutnya, hingga pedet dapat menerima susu CMR 100%. Perpindahan pakan dari susu formula ke susu CMR harus dilakukan perlahan-lahan agar tubuh pedet tidak stress, dan nafsu makannya stabil.
Tips Pemberian CMR Pada Pedet Sapi Pedaging dan Sapi Perah, Ini Bedanya! Berbeda dengan pedet sapi perah, pedet sapi pedaging tidak dapat diberi susu CMR sebagai asupan nutrisinya di minggu-minggu pertama. Lambung pedet susu pedaging cenderung lebih sensitif, sering dijumpai adanya kematian mendadak pada minggu pertama akibat radang pada saluran pencernaan pedet yang ditandai dengan adanya diare, lemas dan penurunan nafsu makan. Pedet sapi pedaging yang tidak diasuh induknya, lebih baik diberi susu sapi murni yang dapat dibeli peternak di tempat penampungan susu setempat. Apabila terlalu mahal, peternak dapat memerah susu sapi induk lain yang juga sedang menyusui, kemudian. diberikan kepada pedet sebagian sedangkan sebagian lainnya dibekukan di freezer. hindari penggunaan susu CMR dan susu afkir pada minggu pertama dan kedua.
CMR adalah susu pengganti yang biasanya diberikan pada pedet yang memiliki induk yang kurang baik produksi susunya ataupun induk yang tidak mau menyusui pedetnya. Jadi setelah pemberian kolostrum di hari pertama, hari selanjutnya hingga 3-4 bulan pedet harus tetap diberi susu pengganti untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, biasanya peternak menggunakan susu CMR (calf milk replacer), susu afkir, susu induk lain, atau susu beku. Susu afkir, berharga paling murah, susu ini biasanya berasal dari susu curah untuk manusia yang baru saja kadaluarsa, akan tetapi keamananya dari susu ini masih dipertanyakan.
CMR harus dilarutkan pada air hangat dan merupakan salah satu model yang digunakan dengan pertimbangan ekonomis. Selama tiga minggu pertama, pedet mengkonsumsi CMR yang memiliki kandungan protein tinggi yang berasal dari susu bubuk atau hasi prosesing keju (whey). CMR sebaiknya mengandung 18 – 22% PK. 10 – 22% Lemak dan kurang dari 5% SK.
Penggunaan Susu Formula Bayi dan CMR. Susu formula digunakan selama satu minggu penuh. Pada minggu ke 2-3, susu formula dapat mulai dicampur dengan CMR sedikit demi sedikit dengan perbandingan susu formula 75% dan CMR 25% selama 3 hari, dilanjutkan dengan 50% susu formula dan 50% susu CMR di 3 hari berikutnya, hingga pedet dapat menerima susu CMR 100%. Perpindahan pakan dari susu formula ke susu CMR harus dilakukan perlahan-lahan agar tubuh pedet tidak stress, dan nafsu makannya stabil.
Susu formula bayi usia 0-6 bulan memiliki partikel yang lebih lembut, sehingga tidak mengiritasi lambung pedet. Harga susu formula memang sangat mahal namun jika dibandingkan dengan kerugian kematian pedet, jumlah tersebut masih dapat dijangkau oleh peternak.Apabila program ini dapat dilakukan dengan lancar, pada minggu ke 3 peternak sudah dapat menggunaka susu CMR 100% untuk pedet pedagingnyanya hingga masuk masa sapih. Namun apabila ditengah masa transisi terjadi shock atau penurunan kondisi tubuh pedet, maka sesegera mungkin beri ia 100% susu formula, biasanya tubuh pedet akan berangsur angsur membaik, hingga siap dilakukan masa transisi kembali.
Pedet baru lahir harus mendapatkan kolostrum pada 24 jam pertama dari induknya untuk menguatkan imunitas tubuhnya. Akan tetapi pada kasus tertentu pedet tidak bisa mendapatkan kolostrum induknya karena induk tutup usia pasca melahirkan atau induk tidak memiliki sifat keibuan (maternity) yang baik. Karena itulah peternak harus memberi perhatian ekstra apabila memiliki pedet dengan kondisi tersebut.Peternak yang memelihara beberapa ekor sapi pedaging yang sedang menyusui atau sapi perah yang sedang laktasi relatif lebih mudah mengasuh pedet ini, karena susu pedet piatu masih dapat diambilkan dari susu induk lain baik ia dilatih untuk menyusu sendiri ke induk tersebut, atau diperahkan oleh peternak.
Pada induk yang memiliki maternity kurang baik, pedet harus diberi kolostrum induknya dengan cara memerah susu induknya, demi keamanan peternak dapat melakukannya di kandang jepit, atau di kandang pemeliharaan dengan pengamanan tali. Kolostrum harus diperah semaksimal mungkin, kemudian langsung diminumkan pedetnya semampu pedet tersebut minum, jika masih ada sisanya, dapat disimpan di lemari pendingin untuk diminumkan beberapa jam kemudian.Sedangkan pada pedet yang induknya tutup usia, kolostrum yang diberikan dapat berupa kolostrum beku yang diambil dari induk sapi 1-3 hari pasca melahirkan. Kolostrum tersebut sebaiknya di pasteurisasi dulu sebelum diberikan, atau dapat pula langsung dihangatkan / thawing sebelum diberikan. suhu susu yang mirip dengan hangatnya susu dari ambing induk dapat meningkatkan nafsu menyusu pedet.
Fermentasi KolostrumSelama minggu-minggu awal pemberian susu pada pedet, tetap kenalkan ia dengan hijauan dan konsentrat sedikit demi sedikit. Hindari pemberian hijauan atau konsentrat yang berlebihan sebelum pedet berusia 2 bulan, karena lambung mekanis penggiling seratnya (rumen) belum terbentuk sempurna, hal demikian akan menyebabkan terjadinya kembung yang sangat berbahaya bagi pedet. Cukup berikan ia hijauan dan konsentrat sebagai perkenalan saja.
Fermentasi atau sop kolostrum digunakan sebagai pakan pedet, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa PBBH pedet yang diberi kolostrumk fermentasi sama dengan pedet yang mengkonsumsi air susu biasa. Fermentasi kolostrum merupakan hasil koleksi kolostrum yang berlebihan pada tiga hari pertama setelah bersalin. Kolostrum ini dimasukkan kedalam kantong plastik. Kolostrum dari ternak yang diberi injeksi antibiotik, sebaiknya tidak dicampurkan karena akan membunuh organisme fermentor. Fermentasi kolostrum dilakukan pada suhu 60 – 80oF dan terlindung dari sinar matahari. Dibawah suhu 60oF, proses akan berlangsung lambat dan diatas 80oF fermentasi akan berlangsung cepat dan akan mengembangbiakkan mikroorganisme yang tidak diharapkan. Penambahan bahan pengawet yang bersifat asam akan menambah kemapuan bakteri fermentasi dan menurunkan mikroorganisme yang tidak diharapkan. Fermentasi berlangsung selama 10 – 14 hari dan dapat disimpan 14 – 30 hari kemudian. Pedet dapat diberikan kolostrum fermentasi pada umur 4 hari. Kolostrum fermentasi dilarutkan pada air hangat dengan perbandingan 1 bagian air hangat : 2 bagian kolostrum fermentasi dengan dosis 10% dari bobot lahir pedet.
Tips Pemberian Susu Segar dan Susu Reject (Susu Mastitis) Bagi PedetDari berbagai Sumber
Dapat digunakan sebagai pakan bagi pedet dengan dosis 10% dari bobot lahir pedet. Misalnya, pedet lahir dengan bobot 45 kg, maka dilakukan pemberian air susu sebanyak 4,5 liter/hari atau 2,25 liter setiap pemberian. Pemberian air susu yang kurang akan menyebabkan pertumbuhan pedet yang terganggu karena kekurangan zat makanan. Kelebihan konsumsidapat mengakibatkan gangguan pencernaan dan diare. Kelebihan konsumsi air susu akan menyebabkan pengurangan konsumsi pakan kering atau biji-bijian sehingga akan menyebabkan bertambahnya masa menyusui. Susu reject/Susu mastitis dapat digunakan sebagai pakan pedet dengan dosis 10% dari bobot lahir. Susu ini dapat dikonsumsi pedet setelah berumur 8 – 12 minggu dan tidak boleh diberikan apabila berasal dari induk yang diberi perlakuan antibiotik, sementara pedet akan diproyeksikan dipotong (dijual sebagai calf). Pedet harus berada pada kandang individual. Jangan berikan susu mastitis yang encer dan terkena mastitis akut.