Jenis Ternak Kambing Kacang, Ciri-ciri dan Sejarahnya

Sejarah dan Ciri Fisik Serta Reproduksi Kambing Kacang
Tubuh kambing ini memang terkenal karena kecilnya, dengan bentuknya yang kecil ini dia menjadi lincah dalam bergerak, mudah beradaptasi dengan lingkungan dan tahan dengan pakan yang kurang bagus, inilah kambing kacang! Bahkan dibeberapa daerah kambing kacang ini hidup hanya dengan memakan sampah organik buangan rumah tangga!
Kambing kacang adalah jenis kambing yang sudah sangat akrab dengan masyarakat di Indonesia. Dengan model pemeliharaan yang sederhana kambing ini mampu berkembang biak dengan pesat didaerah-daerah pedesaan dan biasanya di "umbar" atau digembalakan begitu saja di tegalan. Saat sore menjelang malam dikandangkan dengan tambahan pakan berupa "ramban" seperti daun nangka, lamtoro, gamal dan kadang ditambah konsentrat kambing.

Kambing Kacang
Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Badannya kecil. Tinggi gumba pada yang jantan 60 sentimeter hingga 65 sentimeter, sedangkan yang betina 56 sentimeter. 
Bobot pada yang jantan bisa mencapai 25 kilogram, sedang yang betina seberat 20 kilogram. Telinganya tegak, berrambut lurus dan pendek. Baik betina maupun yang jantan memiliki dua tanduk yang pendek.
Secara Reproduksi, Kambing Kacang memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Kambing kacang sangat prolifik (sering melahirkan anak kembar). Terkadang dalam satu kelahiran bisa menghasilkan keturunan kembar tiga.
Sejarah Kambing Kacang. Menurut Devendra dan Burn (1994) menyatakan bahwa kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia dan Malaysia. Kambing kacang memiliki bulu yang lurus pendek, tanduk pendek, dan tubuh yang relatif kecil. 

Di Jawa, kambing ini disebut juga kambing Jawa. Kambing kacang tidak memiliki garis keturunan yang khusus karena sebagian besar sistem perkawinannya terjadi di tanah lapang. Kambing kacang dapat hidup dengan perawatan yang seadanya sehingga biaya pemeliharaannya terlbilang sedikit. Produk yang dihasilkan oleh jenis kambing ini adalah daging dan kulit. 

Berikut adalah ciri-ciri dari kambing kacang:
  • Bulu pendek dan berwarna tunggal yakni putih, hitam, dan cokelat. Terkadang warna bulunya berasal dari campuran ketiganya.
  • Jantan dan betinanya memiliki tanduk. Kambingnya membentuk pedang, melengkung ke atas sampai belakang
  • Telnga pendek dan menggantung
  • Jantan memiliki janggut. Betinanya tidak berjanggut
  • Leher pendek dan punggung melengkung
  • Bobot kambing jantan dewasa rata-rata 25kg dan betina dewasa 20kg. Rata-rata bobot anak lahir 3,28 kg. Rata-rata bobot sapih umur 90 hari sekitar 10,12 kg
  • Tinggi tubuh (gumba) jantan 60-65cm dan betina 56cm
  • Kambing jantan memiliki surai panjang dan panjang sepanjang garis leher, pundak, punggung, sampai ekor.
  • Tingkat kesuburan tinggi. Kambing kacang sangat prolifik (sering melahirkan anak kembar). Terkadang dalam satu kelahiran mengahsilkan keturunan kembar tiga.
  • Memiliki ketahanan tinggi terhadap penyakit
  • Kemampuan hidup saat lahir mencapai 100% dan kemampuan hidup dari lahir sampai sapih 79,4%.
  • Kemungkinana melahirkan anak kembar dua 52,2%, kembar tiga 2,6%, dan tunggal 44,9%.
  • Persentase karkas 44-51%
  • Kambing jantan muda mencapai dewasa kelamin umur 19-25 minggu atau 135-173 hari, sementara betina pada umur 153-454 hari.
  • Kambing betina pertama kali beranak pada umur 12-13 bulan.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Tentang Ternak dan Burung Updated at: 12:20 AM
Powered by Blogger.